Berita Viral

Kisah Bule Mualaf Mau Dinikahi Pria Lombok, Berawal Kenal di Tempat Kursus Bahasa Inggris

Tampak pengantin pria mengenakan saput (ikat kepala) warna hitam keemasan.  Sementara pengantin perempuan atau dedare berada dalam barisan iring-irin

Istimewa/ Tribunlombok.com
BULE MENIKAH - Kolase foto proses pernikahan warga asal Desa Tetebatu Selatan Muhammad Yudha Khairul Watoni dengan bule Belgia Hannah Dupont, Minggu (1/6/2025). Terungkap keduanya menjalin cinta di tempat kursus bahasa Inggris. 

“Setelah selesai di masjid baru dibawa ke KUA,” lanjutnya.

Saat ini informasinya kedua pengantin tersebut masih berada di Desa Tetebatu, Kecamatan Sikur, Lombok Timur.

“Keduanya masih di sini,” ujarnya.

Kisah Cinta Bermula Dari Kursus Bahasa Inggris

Terpisah, ayah Muhammad Yudha Khairul Watoni,  Fauzan Hadi menceritakan awal putranya bertemu dengan Hannah. 

Kisah cinta bermula saat Yudha mengikuti kursus bahasa Inggris di Tetebatu dan Hannah sebagai tutornya.

Keduanya pun makin akrab dan menjalin asmara selama setahun sebelum akhirnya memutuskan untuk menikah.

“Pas ada motorcross di Lombok Tengah itu dia sudah jadian dan awal kenal saat kursus bahasa Inggris,” kata Hadi memulai ceritanya, Selasa (3/6/2025).

Empat bulan sebelum menikah, Fauzan membantu mengurus dokumen-dokumen Hannah dari Belgia, izin orang tua dan menyiapkan persyaratan pernikahan serta proses menjadi mualaf. 

Keduanya telah melangsungkan pernikahan pada Minggu 1 Juni 2025. 

“Kita langsung nyongkolan yang ikut juga ada bule-bule pakai kebaya mau tahu budaya Sasak,” ujar Fauzan.

Pernikahan keduanya pun diharapkan bukan hanya menyatukan dua insan yang saling mencintai.

Namun, juga dapat memperkenal budaya dan adat sasak saat merariq (menikah).

“Orang tua (Hannah) pengin lihat adat Sasak cara orang masak, makanya dekor nikah dibuatin kayak model kerajaan dan sore langsung Nyongkolan,” ujarnya.

Nyongkolan adalah sebuah tradisi adat pernikahan suku Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tradisi ini melibatkan prosesi arak-arakan mempelai pria menuju rumah mempelai wanita, diiringi keluarga, kerabat, dan rombongan musik tradisional seperti gamelan atau gendang beleq.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved