Berita Internasional

Wanita Curhat Diceraikan saat Hamil Enam Bulan, Suami Ingin Kembali ke Mantan Istri

Seorang wanita membagikan kisah menyayat hati tentang perceraiannya saat tengah hamil enam bulan.

|
KOMPAS.COM
SUAMI CERAIKAN ISTRI: Ilustrasi wanita diceraikan. Seorang wanita yang tengah mengandung 6 bulan diceraikan oleh suaminya lantaran ingin kembali ke mantan istri yang dulu meninggalkannya, Selasa (3/6/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita membagikan kisah menyayat hati tentang perceraiannya saat tengah hamil enam bulan.

Ia ditinggalkan oleh suaminya yang memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan mantan istrinya.

Kisah ini viral di media sosial karena menyentuh banyak orang dan menggambarkan bentuk pengkhianatan.

Dikutip dari Eva.vn Selasa (3/6/2025), wanita tersebut mengungkapkan bahwa awalnya pernikahannya berjalan baik dan penuh harapan.

Ia dinikahi secara sah dan tengah mengandung anak pertama mereka yang sangat dinanti oleh kedua keluarga.

Namun, di tengah kehamilan, sang suami mengajukan permintaan cerai. Alasannya, ia tidak bisa berhenti memikirkan mantan istrinya.

Menurut penuturannya, sang suami dan mantan istrinya mulai kembali berkomunikasi setelah bertemu dalam sebuah peringatan kematian.

Pertemuan tersebut berkembang menjadi obrolan singkat, lalu makan siang, hingga akhirnya suaminya menyatakan keinginannya untuk kembali menjalin hubungan dengan mantan pasangan yang telah menceraikannya lima tahun silam.

“Saat itu dia duduk di hadapanku dan berkata dengan tenang: ‘Kurasa aku harus berhenti, karena aku tidak bisa berhenti memikirkannya,’” tulis wanita itu dalam unggahannya.

Wanita tersebut tidak menangis saat itu. Ia mengaku bukan karena kuat, tetapi karena hatinya telah membeku.

Ia merasa menjadi orang asing dalam kisah cintanya sendiri, terutama ketika sang suami menyampaikan bahwa ia akan tetap membiayai anak tersebut, tetapi tidak bisa tinggal hanya karena merasa bertanggung jawab.

“Yang paling menyakitkan bukan karena dia meninggalkanku untuk orang lain, tapi karena dia pergi dengan begitu tenang dan sopan, seolah tidak menyakiti siapa pun,” tulisnya.

Sang suami bahkan tidak menyalahkannya atas apapun, dan hanya terus meminta maaf.

Wanita tersebut mengaku kecewa karena saat ia membutuhkan dukungan paling besar sebagai seorang ibu hamil, justru ia harus menghadapi kenyataan bahwa suaminya ingin kembali ke masa lalunya.

Ia juga mempertanyakan apakah keputusannya untuk menjadi ibu dalam pernikahan yang rapuh adalah sebuah kesalahan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved