Medan untuk Semua

Gebrakan Rutin Sidak Wali Kota Medan Rico Waas Didukung Komisi II DPR RI : Contoh Pembinaan ASN

Inspeksi mendadak (sidak) yang rutin dilakukan mendapat dukungan dari Komisi II DPR RI, Minggu (8/6/2025). 

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DEDY
Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dapat dukungan Komisi II DPR RI karena rutin sidak ke bawah memastikan ASN bekerja profesional. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Gebrakan Wali Kota Medan, Rico Waas yang rutin mengecek langsung kinerja aparatur sipil negara (ASN) dan responsif terhadap aduan masyarakat mendapat sorotan nasional.

Inspeksi mendadak (sidak) yang rutin dilakukan mendapat dukungan dari Komisi II DPR RI, Minggu (8/6/2025). 

Baru-baru ini, Rico Waas melakukan sidak ke Kantor Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, dan menemukan praktik absensi fiktif oleh lurah setempat.

Temuan ini memicu pertanyaan publik, mengapa sistem absensi digital masih rentan disalahgunakan?

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, mengapresiasi langkah Wali Kota Medan.

Ia menyebut, langkah Rico bisa menjadi contoh bagi pembenahan kinerja ASN di daerah lain.

"Mulai dari apa yang dilakukan Bung Rico di Medan. ASN yang seharusnya melayani masyarakat, keberhasilan mereka sangat bergantung pada bagaimana pejabat pembina kepegawaian melakukan pembinaan, seperti yang dilakukan di Kota Medan," ujar Zulfikar dalam dialog di siaran sosial media. 

Soal sistem finger print yang dinilai masih rawan manipulasi, misalnya dengan fake Global Positioning System (GPS), Zulfikar menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian Komisi II DPR RI.

"Saya mengapresiasi respons cepat Bung Rico membina ASN di Medan. Seperti di Medan itu ada saluran aduan dan aspirasi. Yang lebih hebat lagi, Bung Rico langsung responsif ketika ada aduan masyarakat, langsung turun untuk mengecek kebenarannya. Ini satu contoh yang harus diapresiasi," tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar Wali Kota Medan tetap konsisten dalam membina ASN. 

"Saya titip pesan ke Bung Rico, jangan hanya sesekali, tapi harus konsisten agar kinerja ASN semakin baik," ujarnya.

Terkait rencana perubahan UU No.20/2023 tentang ASN, Zulfikar menjelaskan bahwa saat ini Komisi II DPR RI masih menyusun naskah akademik dan draft RUU.

"Prosesnya masih berjalan, kami terus melakukan pertemuan dengan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk melengkapi naskah akademik dan draft RUU ASN," katanya.

Menurut Zulfikar meskipun teknologi absensi ASN rentan dimanipulasi, sikap tegas pimpinan daerah sangat menentukan wajah birokrasi.

"Kalau teknologi pasti ada celah untuk disalahgunakan. Tapi Bung Rico sudah menunjukkan sikap tegas dengan sistem backup tambahan, termasuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Itu yang membuat birokrasi di Medan bisa lebih baik," pungkasnya.

Menjawab soal sistem absensi, dijelaskan Rico Waas sudah ditingkatkan secara digital untuk bisa lebih akurat.

Namun tetap saja praktiknya bisa dimanipulasi.

"Yang kami temukan absensi dimanipulasi dengan foto-foto yang sudah tersedia oleh yang bersangkutan.

Kami menemukan di sistem ada foto yang sama berulang, maka dari itu kami inginkan ada foto dengan voice secara live untuk tidak bisa dimanipulasi atau diduplikasi dengan foto sebelumnya.

Selanjutnya kami akan tempatkan CCTV di setiap kelurahan agar bisa kami cek secara langsung yang bisa di lihat di kantor kota utama," katanya.

Rico Waas juga tak menutup kemungkinan pelanggaran absensi fiktif terjadi di kelurahan dan kecamatan lain.

Maka untuk itu Rico menerima saran dari DPR RI untuk lebih sering ke kelurahan dan kecamatan untuk membina ASN nakal dan melayani masyarakat.

Soal sanksi ke ASN yang kena sidak, Rico bilang akan berpedoman pada aturan UU ASN yang berlaku.

Ada sanksi ringan, sedang hingga berat soal tingkat kehadiran dilihat dari jumlah bolos ke kantor. 

"Ini jadi cambuk bagi kami, bukan pencitraan. Tapi jadi rutinitas mengecek langsung bagaimana ASN bekerja," pungkasnya.

Soal perubahan UU ASN 2023, kata Zulfikar bahwa yang perlu diketahui oleh publik baru penyusunan naskah akademik dan draft RUU.

Komisi II ditugaskan melakukan inisiasi atas perubahan UU tersebut. 

"Masih terus melakukan pertemuan dengan para akademisi, praktisi, stakeholder yang lain untuk melengkapi naskah akademik dan draft RUU ASN yang sedang disiapkan. Baru sebatas itu proses yang berlangsung," katanya. 

"Kalau teknologi (presensi/absen ASN) pasti punya celah untuk dimanipulasi. Dan Bung Rico tadi nyebutkan punya sistem backup tambahan baik dari atas, mau pun dari bawah mendengar aduan dan aspirasi.

Itu lah yang menentukan wajah birokrasi dari pembinanya. Dan saya apresiasi dengan Bung Rico pemimpin baru di Kota Medan, mudah-mudahan bisa rutin meningkatkan kinerja ASN di Medan," pungkasnya.

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved