Berita Viral
ALASAN Panitia Kurban Kutip Rp 15 Ribu Setiap Satu Kantong Daging: Untuk Biaya Operasional
Tarmin panitia kurban yang kutip Rp 15 ribu ke warga akhirnya minta maaf. Ia mengaku salah meminta Rp 15 ribu setiap pengambilan satu kantong daging.
TRIBUN-MEDAN.com - Tarmin panitia kurban yang kutip Rp 15 ribu ke warga akhirnya minta maaf. Ia mengaku salah meminta Rp 15 ribu setiap pengambilan satu kantong daging.
Adapun hal tersebut dilakukan lantaran pihakmya tidak mendapatkan bantuan dana untuk melakukan pemotongan hewan kurban.
Tarmin menjelaskan bahwa awalnya di wilayahnya belum ada pemberian hewan kurban.
Lalu, Tarmin mengaku berupaya membantu mencarikan orang untuk mengurbankan hewan kurbannya di wilayahnya.
"Setelah adanya yang memberi sapi, dapatlah sebuah sapi karena inisiatif saya ingin membantu teman-teman kami, khususnya para pemulung. Karena setiap adanya kurban, mereka (para pemulung) mengadu tidak mendapatkan daging," tutur Tarmin.
Setelah itu, Tarmin akhirnya mendapatkan total tiga ekor sapi untuk dikurbankan di wilayahnya.
Ketiga sapi itu didapat dari pemberian orang dan hasil patungan dari dirinya dengan keluarganya.
"(Pemberi sapi) Orang tersebut tidak mau disebut namanya, pemberi disebut hamba Allah yang memberikan kepada kami," ungkap Tarmin.
Namun, orang-orang yang memberikan sapi tidak memberikan uang untuk biaya operasional pemotongan dan lain sebagainya.
Baca juga: ALASAN Dedi Mulyadi Larang Guru Beri PR ke Siswa: Bisa Diganti Dengan Olahraga atau Bantu Orangtua
Baca juga: Ramalan Zodiak Libra 9 Juni 2025, Hindari Terlalu Lama Bermain Ponsel untuk Kesehatan
Baca juga: CURHAT Kades Edo Usai Viral Ngutang 16 Sapi Kurban Sejak 2024, Ngaku Kena Tipu: Saya Juga gak Makan
Karena itu, berdasarkan kesepakatan warga, biaya pemotongan hewan kurban dikenakan biaya sebesar Rp 15.000 kepada warga yang mendapatkan daging kurban.
"Untuk biaya pemotongan dan juga pekerjaan menetel-netel sapi itu, makannya teman-teman, karena satu hari full. Jadi kami dengan inisiatif dan teman-teman sepakat meminta bantuan sebesar Rp15.000," ungkap Tarmin.
Tarmin menyampaikan, biaya Rp 15.000 itu tidak diminta ke seluruh orang yang mendapatkan daging kurban.
Ia menegaskan bahwa panitia hanya mendapatkan hewan kurban dan tidak menerima bantuan berupa uang untuk proses pemotongan.
"Kami mendapatkan sapi tidak mendapatkan bantuan uang, hanya mendapatkan sapi karena tujuannya beliau, hamba Allah hanya memberikan bantuan agar teman-teman kami memakan daging," ungkapnya.
Meski begitu, Tarmin mengaku salah dan meminta maaf atas perbuatannya yang memungut Rp 15.000.
"Jadi mohon maaf yang sebesar-besarnya. Mungkin kepada aparatur daerah setempat, dari tingkat RT, RW, camat, dan Bapak Wali Kota," ungkapnya.
Awal Viral
Sebuah video yang menampilkan sejumlah warga harus membayar Rp 15.000 untuk mendapatkan satu kantong daging kurban di wilayah Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @feedgramindo, tampak warga yang sudah mendapatkan kupon untuk penukaran daging kurban disebut dimintai membayar Rp 15.000 untuk menebus satu kantong daging kurban.
"Jadi teringat preman Cikiwul dulu pakai kacamata. Warga di Cikiwul kecamatan Bantargebang kota Bekasi keluhkan pembagian daging kurban tapi masih disuruh bayar, padahal sudah ada himbauan dari Kang Dedi Mulyadi," tulis keterangan diakun instagram feedgramindo.
Baca juga: GOL Kylian Mbappe dan Michael Olise Menangkan Prancis atas Jerman, Prancis Rebut Juara 3
Baca juga: Portugal Juara UEFA Nations League, Cristiano Ronaldo Ikut Bobol Gawang Spanyol
Masih dalam video yang sama, terdapat dua orang ibu-ibu membawa sejumlah kantong kresek berisi daging kurban.
Saat ditanya, kedua ibu-ibu itu mengaku harus membayar Rp 15.000 per kantong plastik daging kurban. "Sudah bagi daging? nebus?" tanya perekam video.
"Sudah, nebus Rp 45.000. Satu kantong Rp 15.000," kata seorang ibu-ibu yang ada di dalam video.
Menanggapi kejadian tersebut, Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi menjelaskan bahwa masalah ini telah diselesaikan secara musyawarah.
"Sudah dikomunikasikan, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah," tutur Sukadi saat dikonfirmasi, Minggu (8/6/2025).
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
VIRAL Dokter di Sumsel Diduga Dianiaya Keluarga Pasien Gegara Tak Mau Lepas Masker |
![]() |
---|
REKAM JEJAK Endiarto Sutradara Merah Putih: One For All, Kuak Sumber Dana Produksi Film |
![]() |
---|
PERMINTAAN MAAF Rahul Sebelum Lompat dari Jembatan Barelang, Ditemukan Tewas: Udah Ga Sanggup |
![]() |
---|
SOSOK Adi Kusuma, Pemulung Ngaku Mantan Bisnis Analis Lulusan Teknik Industri, Kuak Alasan Berhenti |
![]() |
---|
ARI LASSO Kesal Cuma Dapat Rp 700 Ribu dari Royalti Lagu, Minta KPK Periksa Lembaga WAMI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.