Berita Viral
AWAL Mula Dedi Mulyadi Ramai Dijodoh-jodohkan dengan Sherly Tjoanda, Sama-sama Single
Keakraban yang terekam ini pun menjadi bahan perbincangan hangat dan menjadikan netizen ramai-ramai mendoakan agar Dedi dan Sherly bisa bersatu.
TRIBUN-MEDAN.com - Beginilah awal mula Dedi Mulyadi ramai dijodoh-jodohkan dengan Sherly Tjoanda.
Keduanya diketahui sama-sama gubernur berstatus single.
Sebelumnya, Gubernur Maluku, Sherly Tjoanda bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Baca juga: Suara Senyap Islam di Xinjiang
Pertemuan itu terjadi pada Minggu (8/6/2025) di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Pertemuan Dedi Mulyadi dan Sherly menjadi momen langka dan penuh kehangatan.
Kedua kepala daerah kerap viral dengan konten-konten media sosial itu, terekam duduk berdampingan di dalam mobil.
Baca juga: Bocoran Cristiano Ronaldo Gantung Sepatu Usai Bawa Portugal Juara, Cr7: Kalian Tahu Berapa Usia Saya
Keakraban yang terekam ini pun menjadi bahan perbincangan hangat dan menjadikan netizen ramai-ramai mendoakan agar Dedi dan Sherly bisa bersatu.
Momen tersebut diabadikan dan diunggah di akun Instagram pribadi Dedi Mulyadi @dedimulyadi71.
Video keakraban mereka kemudian menjadi viral setelah di-posting di kanal Youtube Tribunnews.com.
Video ini langsung mendapat respons hangat dari netizen yang membanjiri kolom komentar dengan doa dan harapan akan adanya jalinan asmara antara keduanya.

Beberapa komentar yang muncul di antaranya:
“Kalau sudah seperti itu tanda tanda ada rasa,, buat apa jauh jauh ke Subang,, mudah-mudahan jodoh. KDM & Sherly. Amminnnn. YRA,” tulis @azteja7493.
“Mantaabzz pak KDM dan ibu Sherly, Cocok,” tulis @ahmadmubaer5617.
“KDM keren, bu Sherly kinclong. Indonesia banget.,” tulis @HerryRodin.
"Tombol setuju lanjut ke KUA," tulis akun @eza_hrsmann.
Bicara Sate sampai Perkawinan
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerima kunjungan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang.
Pada pertemuan yang ditayangkan di Youtube @KANGDEDIMULYADICHANNEL Minggu (8/6/2025) malam itu, Sherly mengaku ingin belajar birokrasi dari Dedi.
Dedi pun menerima Sherly dengan pakaian khasnya yang serba putih.
Baca juga: Bocoran Cristiano Ronaldo Gantung Sepatu Usai Bawa Portugal Juara, Cr7: Kalian Tahu Berapa Usia Saya
Seperti mengikuti tuan rumah, Sherly pun memakai baju dan celana warna senada.
Sambil duduk santai, Dedi dan Sherly membicarakan sejumlah hal, dari mulai pendapatan tukang sate sampai perkawinan.
Pendapatan Tukang Sate
Dedi menceritakan, kediamannya, Lembur Pakuan, kerap didatangi masyarakat dari berbagai daerah.
"Di sini kalau hari Minggu 10.000 orang kunjungannya," kata Dedi.
Sherly pun mengaku sama dengan pengunjung lain, ingin menikmati keasrian sawah Lembur Pakuan.
"Tadi saya jalan tuh ramai pada duduk-duduk kaya piknik gitu. Saya ke sini juga mau lihat sawah ya dari TikTok, kanan kiri sawah itu," kata Sherly.
Dedi merekomendasikan bersantap sate di dekat kediamannya yang menjadi favorit pengunjung.
"Makan sate, tukang satenya itu saya cek kamu dapat berapa, jadi Sabtu Minggu itu dia dapat Rp 150 juta sampai Rp 200 juta," kata Dedi.
Baca juga: Panen Raya Jagung, Wabup Deliserdang: Bahu Membahu Dukung Ketahanan Pangan
Sherly terperangah mendengar pendapatan tukang sate di sekitar kediaman Dedi.
"Per? Sehari?" tanya Sherly.
Dedi menanggapi dengan mengungkap penjual sate di Purwakarta yang bisa mendapat omzet Rp 1 miliar per hari.
"Ada yang kalau di Purwakarta dulu, sate yang dulu saya branding ketika saya bupati, (omzet) Rp 1 miliar sehari," kata Dedi.
Dedi menjelaskan, hasil penjualan besar pedagang sate itu bisa kembali menjadi pendapatan daerah melalui pajak.
"Ngukurnya pajak, bayar pajaknya Rp 15 miliar," kata Dedi.
Kepuasan Publik 95 Persen
Dedi juga bercerita soal cara dapat tingkat kepuasan publik mencapai 95 persen.
Seperti diketahui, Indikator Politik Indonesia menggelar survei pada 12-19 Mei 2025 bertajuk 'Evaluasi Publik atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur di Jawa'.
Hasilnya, menunjukkan 95 persen warga Jawa Barat puas dengan kinerja Dedi Mulyadi.
Dedi mengungkapkan caranya mencapai angka kepuasan publik tertinggi se-Pulau Jawa itu.
Baca juga: Harga Beras di Medan Masuk Zona Merah, Bulog Belum Bisa Pastikan Distribusi SPHP
Menurutnya, kunci publik puas dengan kinerja kepala daerahnya adalah dengan transparansi.
Sherly pun menyimak sambil sesekali mengibaskan rambut.
"Kalau kepercayaan publiknya naik 95 persen itu karena memang sayanya bercerita kan nih kita punya duit sekian, dipakai ini, dipakai ini."
"Orang Sunda itu kan gampang ngurusnya, orang Sunda tuh kalau sudah percaya, percaya," kata Dedi.
Perkawinan
Saat pertemuan masih berlangsung, suara Hyang Sukma Ayu Mulyadi Putri terdengar.
Dedi langsung meminta anaknya yang masih berusia 6 tahun itu ikut pertemuan, menemui Sherly dan rombongan.
"Ni Hyang itu ya teriak-teriak? Suruh ke sini, kasihan baru ketemu tadi pagi," kata Dedi.
Dedi menjelaskan ke Sherly betapa anaknya posesif.
Ni Hyang tidak mau kalau ayahnya kawin lagi.
"Ancaman saya bagi dia itu kalau dia udah enggak nurut. 'Ya udah kalau enggak nurut ayah mau kawin.' Langsung dia 'Jangan ya ayah kan punya Ni Hyang'," kata Dedi menirukan percakapannya dengan Ni Hyang.
Ni Hyang pun masuk dan menyalami Sherly dan rombongan.
Namun, Dedi melihat gelagat Ni Hyang yang memperhatikan sosok Sherly.
"Waduh langsung ngeliat," kata Dedi.
Ni Hyang tidak lama, ia pergi setelah memeluk ayahnya dan berbincang sebentar.
"Kamu kalau lihat yang cantik tuh matanya. Langsung set dia tuh cari perhatian dia," kata Dedi.
Sherly pun tersenyum tersipu.
"Lucu ya masih punya anak kecil," kata Sherly, yang merupakan orang tua tunggal dari tiga anak itu.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.