Inilah Pentingnya Core Value dalam profesi dan Pendidikan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dalam dunia pendidikan dan profesi, kita sering dihadapkan pada berbagai pilihan sulit : dari memilih jurusan kuliah, menentukan tempat magang, hingga mengambil keputusan penting dalam pekerjaan. Di tengah kompleksitas tersebut, adanya core value menjadi sangat penting sebagai panduan untuk menjaga arah, integritas, dan tujuan hidup.

Apa Itu Core Value?

Core value (atau nilai inti) adalah prinsip dasar yang menjadi landasan seseorang dalam bersikap, bertindak, dan membuat keputusan. Nilai-nilai ini bersifat tetap dan mendalam, seperti integritas, tanggung jawab, inovasi, kerja sama, kejujuran, atau empati. Dalam konteks pendidikan dan profesi, nilai-nilai ini tidak hanya membentuk karakter individu, tetapi juga menentukan bagaimana seseorang bekerja, belajar, dan berinteraksi dengan orang lain.

1. Menjadi Dasar Etika Profesional

Di dunia kerja, etika profesional adalah hal yang sangat dihargai. Seorang profesional yang memiliki core values yang jelas akan lebih mudah dikenali karena sikapnya yang konsisten, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab. Misalnya:

- Seorang guru dengan nilai inti “keadilan” akan berusaha memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh siswanya.

- Seorang dokter dengan nilai “empati” akan lebih mementingkan kenyamanan pasien daripada sekadar prosedur administratif.

- Seorang insinyur dengan nilai “integritas” akan menolak melakukan praktik korupsi meskipun sedang terdesak secara finansial.

Tanpa nilai-nilai inti yang kuat, seorang profesional rentan tergoda untuk mengambil jalan pintas yang merusak reputasi diri sendiri dan organisasi.

2. Membantu Membangun Karakter Selama Pendidikan

Pendidikan bukan hanya tentang angka dan gelar, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Saat masih dalam tahap pendidikan formal (sekolah, kuliah, pelatihan), core values membantu siswa dan mahasiswa untuk:

- Menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.

- Memiliki motivasi belajar yang lebih dalam dan bermakna.

- Mengambil keputusan tepat dalam situasi ujian, plagiarisme, atau konflik sosial.

Sebagai contoh, seorang mahasiswa dengan nilai inti “kejujuran” akan cenderung menolak mencontek saat ujian, bahkan jika tekanan untuk lulus sangat besar. Hal ini bukan hanya membentuk karakternya sebagai individu, tetapi juga menjadi modal penting ketika ia terjun ke dunia kerja.