Kapolres Belawan Pimpin Kurban 12 Sapi dan 4 Kambing: Bentuk Kasih Sayang Kami Pada Masyarakat

TRIBUN-MEDAN.COM, PELABUHAN BELAWAN-AKBP Wahyudi Rahman tak sekadar memberi perintah dari balik meja. Pagi itu, ia turun langsung ke halaman belakang Mapolres Pelabuhan Belawan Sabtu (7/6/025), mengenakan baju kopiah dan lobe putih, sambil menyapa warga yang berdiri di pinggir garis batas area kurban.

Tangannya menunjuk sapi yang akan disembelih. “Pastikan distribusinya tepat sasaran,” katanya tegas namun bersahabat.

Sebagai pucuk pimpinan Polres Pelabuhan Belawan, Wahyudi memimpin langsung penyembelihan hewan kurban dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Sebanyak 12 ekor sapi dan 4 kambing disembelih secara serentak di Mapolres dan Polsek jajaran.

“Ini bukan hanya soal ibadah, tapi juga bentuk kasih sayang kami kepada masyarakat,” ujarnya di sela kegiatan.

Dari total hewan kurban, lima sapi dan satu kambing dipotong di Mapolres Pelabuhan Belawan.

Polsek Belawan menyumbang satu sapi dan satu kambing. Sementara Polsek Medan Labuhan menyembelih satu sapi dan dua kambing, serta satu sapi lainnya dipotong di Polsek Hamparan Perak.

Empat ekor sapi juga diserahkan ke masjid dan tokoh masyarakat untuk disembelih di lingkungan masing-masing.

Wahyudi menegaskan bahwa daging kurban tak hanya dibagikan kepada personel Polri, tapi juga kepada warga sekitar yang membutuhkan.

“Kami ingin Polri hadir tidak hanya saat ada persoalan, tapi juga saat masyarakat butuh kehangatan sosial,” ucapnya.

Ia berharap kegiatan ini menjadi jembatan untuk memperkuat ikatan batin antara polisi dan masyarakat.

Antusiasme warga pun terasa. Nuraini, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Mapolres, mengaku bersyukur bisa mendapatkan daging kurban setiap tahun dari kepolisian.

“Pak Kapolres orangnya baik, tiap tahun berbagi. Anak-anak senang sekali,” katanya sambil tersenyum.

Di tengah isu-isu sosial yang menguji relasi antara aparat dan rakyat, kehadiran seorang Kapolres yang turun langsung dalam kegiatan sosial seperti ini memberi angin segar.

AKBP Wahyudi tak hanya memimpin dari belakang, tapi turut memikul makna dari kurban itu sendiri membagi, mendekat, dan menyentuh hati.(Jun-tribun-medan.com).