Sumut Terkini
BP2MI Sumut Cari Penyebab Kematian Nazwa, Fokus pada Perusahaan Penyalur ke Kamboja
Dijelaskannya pihaknya masih menyelidiki penyebab Nazwa yang diduga meninggal lantaran overdosis obat di Kamboja.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Kepala Balai Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Sumatera Utara, Harold Hamonangan mengatakan sedang mendalami kasus kematian pekerja imigran ilegal asal Kabupaten Deliserdang, atas nama Nazwa Aliya (19) yang meninggal di Kamboja.
Dikatakannya, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kemlu untuk mengetahui penyebab pasti kematian Naswa.
Dijelaskannya pihaknya masih menyelidiki penyebab Nazwa yang diduga meninggal lantaran overdosis obat di Kamboja.
“Cuma kami masih menunggu berita lengkap kematiannya, meninggalnya ini kami koordinasi KBRI, anggota juga masih cari info meninggalnya kenapa,” kata Harold pada Kamis (21/8/2029).
Ditegaskannya, saat ini jenazah Nazwa masih berada di Kamboja. Pihaknya tidak bisa membiayai kepulangan pekerja imigran ilegal tersebut.
“Sekarang posisinya di mana dan nanti untuk kepulangannya, memang kalau untuk kepulangan saat ini jelas dari sana seperti Azwar (korban tewas sebelumnya) ya bahwa kami gak bisa membiayai ya. Tapi kalau sudah tiba di Sumut itu bisa kita fasilitasi ya artinya biaya bisa kita bantu,” sambungnya.
Harold menuturkan, pihaknya akan membantu mencari perusahaan tempat Nazwa bekerja.
Tujuannya sebagai upaya untuk membantu biaya pemulangan jenazah Rp 138 juta.
"Tapi yang jelas Pemkab Deli Serdang tak punya alokasi (dana) untuk pemulangan tadi kami coba kontak ke Deli Serdang sepertinya tidak ada alokasi pemulangan dari Kamboja,” jelasnya.
Untuk itu, cara satu-satunya, katanya adalah menemukan tempat penyalur kerja yang membuat Nazwa pergi ke Kamboja.
“Sepertinya ya, ini kayaknya ini yang akan dikomunikasikan dengan KBRI, Kemenlu atau (kita cari) dapatkan perusahaannya nanti di sana gitu kan, atau memang ada perusahaannya atau tidak ada, seperti Azwar (korban tewas di Kamboja kasus lalu) kemarin,” jelasnya.
Sebelumnya diketahui, ibu Nazwa, Lanniari, menuturkan ia mendapat kabar bahwa Nazwa tewas lantaran overdosis Panadol.
Selain itu, katanya, Nazwa juga mengidap dispepsia alias gangguan lambung.
Lanniari menyebut biaya proses pemulangan jenazah Nazwa membutuhkan uang senilai Rp 138 juta.
Namun, jika Nazwa dimakamkan di Kamboja, maka biayanya Rp 50-60 juta. Namun, ia sama sekali tidak dapat menyanggupi lantaran masalah ekonomi.
| Naik Mobil dan Pakai Penutup Wajah, Komplotan Maling di Medan Area Terekam CCTV Bongkar Toko Pakan |
|
|---|
| Warga Gotong Jenazah Melewati Jalan Rusak, Gubsu Bobby: akan Diperbaiki Awal Tahun Depan |
|
|---|
| Pemkab Toba Gelar Pasar Murah di Kecamatan Siantar Narumonda, Berikut Barang yang Dijual |
|
|---|
| Soroti Warga Gotong Jenazah Melewati Jalan Rusak di Asahan, Komisi D DPRD Sumut: Memprihatinkan |
|
|---|
| Hizra, Bocah 7 Tahun Tertidur di Puing-Puing Rumahnya yang Dirobohkan untuk Pembangunan Kantor Camat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nazwa-Aliya-19-warga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.