Bimbel Tipu-Tipu: Polda Sumut Bongkar Penipuan Casis Bintara Polri, Kerugian Capai Rp1,43 Miliar

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Seolah menjanjikan masa depan gemilang sebagai anggota Polri, sebuah bimbingan belajar ilegal yang dijalankan oleh mantan polisi berakhir sebagai jebakan.

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara membongkar skema penipuan terhadap calon siswa Bintara Polri Tahun 2024, dengan total kerugian korban mencapai Rp1,43 miliar.

Kasus ini mengemuka setelah video di media sosial TikTok memperlihatkan dugaan percaloan dalam proses rekrutmen Polri.

Menyikapi sorotan publik itu, Kapolda Sumut Irjen Whisnu Februwanto segera membentuk tim investigasi gabungan dari Itwasda, Bidpropam, dan Bidkum.

“Ini reaksi cepat terhadap informasi viral di media sosial,” ujar Irwasda Polda Sumut Kombes Pol Nanang Masbudi dalam konferensi pers di Mapolda Sumut, Selasa, 10 Juni 2025.

Modus penipuan dijalankan oleh PBN, mantan anggota polisi yang mendirikan bimbingan belajar "Maju Bersama" sejak 2014.

Ia mengklaim mampu "meloloskan" peserta melalui jalur istimewa, dengan tarif fantastis hingga Rp400 juta per kepala.

Janji manis disampaikan dalam balutan pelatihan intensif dan relasi dalam tubuh kepolisian.

“Dia (PBN) menjanjikan bisa membantu peserta lulus. Tapi semua itu tipu muslihat. Dua orang lain, SS dan RN, keluarganya sendiri, ikut membantu,” kata Nanang.

Lima korban telah melapor, namun penyidik menduga angka sesungguhnya jauh lebih besar. Total peserta bimbel mencapai 54 orang.

“Kami yakin korban lebih banyak. Ini baru permukaan,” ujarnya.

Ketiga tersangka ditangkap terpisah pada 5 Juni lalu. Polisi menjerat mereka dengan Pasal 378 dan/atau 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan.

Sejumlah bukti seperti kwitansi pembayaran dan buku tabungan disita sebagai barang bukti.

Nanang menegaskan bahwa seleksi anggota Polri di Sumatera Utara menerapkan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis).

Ia juga memastikan, institusi tak akan mentolerir praktik percaloan dalam rekrutmen Polri.

“Pintu terbuka bagi siapa pun yang merasa menjadi korban untuk melapor. Kami akan kejar semua pelakunya,” tutup Nanang.(Jun-tribun-medan.com).