Perayaan Hari Keluarga Nasional, PERMAMPU Dorong Pembaharuan Nilai Menuju Kesetaraan dalam Keluarga
Perayaan ini hadir sebagai bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat untuk kembali menempatkan keluarga sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Konsorsium PERMAMPU bersama delapan LSM perempuan di Pulau Sumatera yang merupakan anggota konsosrsium merayakan Hari Keluarga Nasional ke-32 secara hybrid pada Rabu (25/6/2025). Perayaan ini hadir sebagai bentuk ajakan kepada seluruh masyarakat untuk kembali menempatkan keluarga sebagai fondasi utama dalam pembangunan bangsa sebuah keluarga yang kecil, bahagia, dan sejahtera.
Delapan LSM anggota Konsorsium PERMAMPU adalah: Flower Aceh (Aceh), PESADA (Sumatera Utara), PPSW Riau (Riau), LP2M (Sumatera Barat), APM (Jambi), Cahaya Perempuan (Bengkulu), WCC Palembang (Sumatera Selatan), dan Perkumpulan Damar (Lampung).
Kegiatan ini berlangsung melalui Zoom secara hybrid di 38 titik lokasi di delapan provinsi dengan topik “Membangun Empati Intergenerasi di Keluarga” dan dihadiri 572 peserta yang berasal dari unsur: calon keluarga pembaharu, keluarga Peduli HKSR, anggota istimewa (usia anak) Credit Union/CU, perempuan muda, perempuan dengan disabilitas, lansia, pengurus CU, kader OSS dan L dan kader CU, perempuan potensial dan Femokrat, pengurus Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput, jaringan NGO dan media.
Koordinator Konsorsium PERMAMPU, Dina Lumbantobing dalam pembukaan perayaan mengatakan, pendekatan berbasis keluarga bukanlah hal baru, terutama bagi PESADA. Sebagai contoh, di tahun 1991, PESADA telah mendirikan Taman Bina Asuh Anak (TBAA) di Kecamatan Salak (Kabupaten Pakpak Bharat) dan membentuk kelompok orang tua.
Namun, karena pengaruh budaya dan stigma yang menyatakan bahwa perawatan anak adalah tanggung jawab ibu, keterlibatan ayah dalam pengasuhan masih terbatas. Pemikiran ini terus berkembang sejak tahun 1991 hingga di tahun 2015.
“PESADA yang menjadi Pengelola Konsorsium PERMAMPU telah mengembangkan Keluarga Peduli HKSR, dan berlanjut dengan ide baru berupa Keluarga Pembaharu yang melibatkan seluruh anggota keluarga,” kata Dina dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan.com, Sabtu (28/6/2025).
Dina menegaskan, bahwa Konsorsium PERMAMPU berkomitmen mendorong pembangunan keluarga melalui penguatan CU (Credit Union) yang tidak hanya berdampak secara ekonomi, tetapi juga menjadi ruang tumbuh perempuan semua umur, termasuk anak-anak, perempuan muda, lansia, dan para ibu.
Melalui semangat Keluarga Pembaharu, PERMAMPU berusaha menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak-anak merasa merdeka, senang, dan nyaman di rumah serta bebas mengejar mimpi mereka.
“PERMAMPU juga berupaya menjangkau keluarga lintas generasi secara lebih luas dengan lebih aktif melibatkan anak, remaja, nenek, kakek, dan seluruh elemen keluarga untuk bersama-sama membangun keluarga yang progresif, hemat, tidak konsumtif, dan penuh cinta,” kata Dina.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Nani Zulminarni, seorang fellow Ashoka yang juga penggagas konsep Keluarga Pembaharu dan Direktur Eksekutif Ashoka. Dalam paparannya, Nani menyampaikan, bahwa Gerakan Keluarga Pembaharu hadir membawa semangat baru sebagai sebuah upaya untuk membentuk ekosistem yang memungkinkan setiap anggota keluarga menjadi agen perubahan.
Gerakan ini bertujuan mendorong setiap individu untuk terus berkontribusi sepanjang hayat, melindungi hak untuk memberi, dan menciptakan ruang tumbuh yang saling mendukung. Nani menekankan bahwa untuk mewujudkan gerakan ini, dibutuhkan perubahan paradigma dalam memandang keluarga.
Paradigma baru itu merumuskan bahwa keluarga adalah sebuah tim, relasi antar generasi berbentuk orbital atau oval, tidak lagi hierarkis dan seluruh relasi dalam keluarga harus berpijak pada empati.
“Untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut, Gerakan Keluarga Pembaharu dibangun di atas empat pilar utama yaitu: empati, kerja sama tim yang kolaboratif, tindakan nyata untuk perubahan dan kepemimpinan baru,” katanya.
Baca juga: PERMAMPU Klarifikasi Hoaks Tawarkan Skema Angsuran 88 Miliar dan tak Bekerjasama dengan BPVP Padang
Pada kesempatan tersebut, Nani juga menyoroti bahwa tantangan terbesar dalam keluarga intergenerasi adalah menjadikan keluarga sebagai ekosistem yang mendukung pertumbuhan setiap orang. Keluarga seringkali terjebak dalam pola lama yang penuh ketimpangan: sebuah struktur hierarkis di mana suara anak, perempuan, atau lansia sering kali terpinggirkan.
“Karena itu, perlu ada refleksi mendalam tentang bagaimana setiap anggota keluarga diberi ruang untuk bersuara dan menjadi dirinya sendiri. Kita perlu mengenali emosi, belajar mengendalikannya, dan menciptakan ruang aman di mana setiap orang dapat mengekspresikan perasaannya tanpa rasa takut,” katanya.
Nani juga mengajak peserta untuk melihat keluarga dari perspektif yang lebih jujur dan kritis. Menurutnya, keluarga sering kali menjadi institusi yang sarat dengan ketidaksetaraan. Ketimpangan peran, status, dan kedudukan begitu lekat dalam keseharian keluarga, terutama dalam keluarga besar yang melibatkan banyak generasi seperti nenek-kakek, ayah-ibu, paman-tante, hingga anak-anak.
Ketidaksetaraan ini tak jarang melahirkan kesenjangan bukan hanya dalam hal tanggung jawab, tetapi juga dalam akses terhadap kesempatan, pengalaman hidup, keterampilan, informasi, hingga teknologi. Maka dari itu, memperkuat nilai empati dan keadilan di dalam keluarga menjadi sangat penting, agar setiap anggotanya bisa tumbuh setara dan saling mendukung.
“Perayaan Hari Keluarga Nasional tahun ini bukan hanya peringatan, tetapi juga panggilan untuk menata kembali relasi dalam keluarga, membangun empati lintas generasi, dan menjadikan rumah sebagai ruang aman bagi semua anggotanya,” ujarnya.
Acara ini dihadiri oleh Virlyan Nurkristi sebagai perwakilan dari INKLUSI yang merupakan Lembaga Kemitraan Australia Indonesia menuju Masyarakat Inklusif. Virlyan menyampaikan dukungan penuh INKLUSI atas ide inovatif Gerakan Keluarga Pembaharu untuk pembaharuan nilai menuju kesetaraan yang saling menghormati di dalam keluarga. Hal ini telah disaksikan alam kunjungan monitoring ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Diskusi ini dilengkapi dengan sesi tanya jawab dan pendalaman diskusi. Pada sesi tanya jawab peserta mengangkat persoalan nyata yang mereka hadapi melalui beberapa pertanyaan. Seperti bagaimana menghadapi anak yang cenderung terlalu sering menggunakan ponsel, bagaimana membangun komunitas orang tua yang menghadapi tantangan serupa, dan bagaimana cara mendisplinkan anak melalui hukuman.
Sedangkan pasa sesi pendalaman diskusi bertujuan untuk menggali lebih dalam tantangan komunikasi dalam keluarga dan saran untuk mengatasinya. Pendalaman diskusi sekaligus menjadi refleksi penting dalam melahirkan langkah-langkah sederhana namun penting dalam membangun keluarga yang empati lintas generasi, dan menjadikan rumah sebagai ruang aman bagi semua anggotanya.
Para peserta juga sepakat bahwa komunikasi terbuka, jujur, dan penuh kasih sayang adalah kunci untuk memperkuat hubungan dalam keluarga. (*/top/Tribun-Medan.com)
Hari Keluarga Nasional (Harganas)
Konsorsium Permampu
Permampu Kembangkan Program Pendidikan Kritis
Peringatan Harganas 2025, Sekda Deliserdang: Keluarga Pondasi Utama Pembangunan Bangsa |
![]() |
---|
PERMAMPU Klarifikasi Hoaks Tawarkan Skema Angsuran 88 Miliar dan tak Bekerjasama dengan BPVP Padang |
![]() |
---|
Rayakan Hari Lansia, PERMAMPU Dorong Perwujudan Pemenuhan Hak-hak Perempuan Lansia |
![]() |
---|
Permampu Rayakan Hari Kartini, Momen Refleksikan Perjuangan Kartini dan Peningkatan Kapasitas FKPAR |
![]() |
---|
Peringatan Hari Perempuan Sedunia, Konsorsium Permampu Serukan Percepatan Aksi Perempuan Akar Rumput |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.