Berita Viral

NASIB Penumpang Bertubuh Gemuk Diturunkan Paksa dari Pesawat, Sempat Ngamuk Gegara Kursi Tidak Muat

Penumpang bertubuh gemuk diturunkan paksa dari pesawat. Pramugari berusaha keras menurunkan penumpang ini yang memiliki bobot yang besar. 

ViralPress via New York Post
Penumpang bertubuh gemuk membuat keributan di pesawat usai meminta kursi darurat. 

TRIBUN-MEDAN.com - Penumpang bertubuh gemuk diturunkan paksa dari pesawat. Pramugari berusaha keras menurunkan penumpang ini yang memiliki bobot yang besar. 

Peristiwa ini terjadi di pesawat Thai Lion Air di Bangkok, Thailand, Selasa (25/6/2025). 

Kejadian ini bermula penumpang bertubuh gemuk ini minta dipindahkan ke kursi lorong darurat ketika pesawat masih di Bandara Don Mueang, Bangkok.  

Menurut laporan Viral Press, penumpang pria yang tidak disebutkan namanya itu awalnya duduk di kursi dekat jendela.

Namun, ia kemudian mengeluhkan ruang duduk yang terlalu sempit dan meminta dipindahkan ke kursi lorong di baris darurat yang dikenal memiliki ruang kaki lebih lega.

Permintaan tersebut ditolak oleh awak kabin karena kursi darurat memiliki ketentuan keselamatan tersendiri.

Penolakan itu memicu kemarahan penumpang pria tersebut yang langsung melampiaskan kekesalannya di dalam kabin pesawat.

"Awalnya saya kira pesawat tidak bisa lepas landas karena ada penumpang yang sakit," ujar seorang penumpang yang merekam kejadian tersebut.

"Ternyata dia hanya mengeluh kursinya sempit dan ngotot ingin pindah ke kursi darurat."

Baca juga: PILU TKI di Korea Tewas Tergiling Mesin Konveyor, Bermula Korban Bersihkan Sumbatan di Mesin

Baca juga: Lirik Lagu Karo Sampai Hati Dipopulerkan oleh Gitarena Br Ginting

Situasi di dalam kabin semakin tegang hingga akhirnya pihak berwenang dipanggil untuk menangani keributan tersebut.

Dalam rekaman video yang beredar, tampak polisi Thailand menarik pria tersebut—yang mengenakan kaus oranye bergambar Garfield—dari tempat duduknya.

Ia bahkan sempat berbaring di lorong pesawat sebagai bentuk protes, menghalangi jalan awak kabin dan penumpang lain.

Salah satu penumpang yang kesal terdengar berkata, “Dia egois sekali,” sementara penumpang lain meneriakkan, “Minggir!” Akhirnya, polisi menyeret pria tersebut keluar dari pesawat dengan memegang tangan dan kakinya, mirip seperti mengangkat meja. Insiden ini menyebabkan keterlambatan penerbangan hingga satu jam sebelum akhirnya pesawat lepas landas.

Meski demikian, hal semacam ini bukan yang pertama terjadi. Pada April lalu, dua penumpang bermasalah juga dikeluarkan dari pesawat Viva Aerobus di Meksiko setelah menyerobot awak kabin dan menarik bagasi penumpang lain dari kompartemen atas.

Masih di bulan yang sama, seorang penumpang tak tertib memaksa pilot pesawat tujuan Milan untuk kembali ke New York setelah ia menerobos kokpit karena tidak mendapatkan makanan yang ia pesan selama penerbangan.

Baca juga: SOSOK Quthrin Nada Rahmatina Gadis Cantik 18 Tahun Hilang Misterius, Sempat Lihat di Rumah Tante

Baca juga: Lirik Lagu Karo Titip Salam Dipopulerkan oleh Malem Kerina Br Tarigan ft Dian Chrismast Ginting

Saudi Airlines Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Akibat Teror Bom

Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto menduga, peneror jilid 2 pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6/2025) hari ini berasal dari negara India.

Sebab informasi yang diperoleh Kepolisian, teror ancaman bom ke pesawat yang membawa 367 jemaah haji asal Jawa Timur, berasal dari negara tersebut.

Namun demikian, keberadaan pasti peneror masih terus diselidiki benar tidak dari negara India.

"Kemungkinan sama (ancamannya). Karena informasinya dari wilayah India. Masih kita dalami,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).

Pola ancaman teror bom kali ini berbeda dengan teror di tanggal 17 Juni kemarin.

TEROR BOM: Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan Asri Santosa (kemeja putih) bersama Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan (Kiri) saat diwawancarai soal pesawat Saudia Airlines kembali dapat teror dan mendarat darurat di Kualanamu, Sabtu (21/6/2025). Asri menyebut teror dikirim menggunakan seperti pesan suara atau direct speech, menggunakan jaringan pribadi.
TEROR BOM: Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan Asri Santosa (kemeja putih) bersama Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan (Kiri) saat diwawancarai soal pesawat Saudia Airlines kembali dapat teror dan mendarat darurat di Kualanamu, Sabtu (21/6/2025). Asri menyebut teror dikirim menggunakan seperti pesan suara atau direct speech, menggunakan jaringan pribadi. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Teror pertama yang dialami Saudia Airlines SV -5726 pembawa 442 jemaah haji asal Indonesia rute Jeddah - Jakarta dilakukan melalui email yang dikirim ke kementerian perhubungan di Jakarta.

Namun hari ini, pesawat berbeda dari maskapai yang sama, Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya membawa 376 jemaah haji mendarat darurat di bandara Kualanamu diteror melalui pesan suara radio speech.

Untuk menyelidiki teror serupa, Kapolda Sumut mengaku berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, dan Bareskrim Polri.

Kemudian, Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak keamanan lintas negara.

"Pertama dari email, ini dari direct speech. Kami dalami. Dari Polda Metro, Bareskrim. butuh koordinasi antar negara."

Irjen Whisnu Hermawan Februanto menyatakan pihaknya bersama TNI, bandara Kualanamu selesai memeriksa pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu, Sabtu (21/6/2025).

Kurang lebih memeriksa pesawat selama 7 jam sejak pesawat mendarat pukul 09:27 WIB hingga pukul 16:30 WIB setiap bagian, hasilnya pesawat bebas dari bom.

Begitu juga dengan seluruh barang bawaan 376 penumpang, juga dinyatakan tak ada bahan peledak.

"Pukul 16:30 WIB, kita selesai mengamankan, pengecekan pesawat dan alhamdulillah dinyatakan clear and clear yang artinya, tidak didapati adanya teror. Sampai saat ini ternyata kan dari aparat keamanan baik Polri maupun TNI menyatakan seluruh pesawat dan semua penumpang dinyatakan aman dan sehat,"kata Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto, Sabtu (21/6/2025).

Whisnu mengungkap, pemeriksaan barang bawaan penumpang memakan waktu karena harus diperiksa satu persatu menggunakan mesin X-ray bandara dan punya Polisi.

Namun berkat kerjasama antara Polda Sumut, TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara dan bandara semuanya selesai.

Begitu juga dengan keamanan dan keselamatan penumpang, semuanya dinyatakan sehat.

Kini para penumpang dipindahkan ke hotel dekat bandara, dan rencananya akan diberangkatkan ke Surabaya menggunakan pesawat yang sama, Minggu 22 Juni nanti pukul 03:00 WIB.

"Namun saya sampaikan kesigapan, kecepatan dalam koordinasi yang baik menghasilkan suatu tim yang bagus. Hari ini, dalam beberapa jam saja kita sudah memastikan apa yang menjadi teror bom diselesaikan dengan baik."

Diketahui, pesawat Saudia Airlines SVA 5688 Rute Jeddah, Muscat, tujuan Surabaya yang mendarat darurat di bandara Internasional Kualanamu usai mendapat teror bom, Sabtu (21/6/2025).

Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan, Asri Santosa mengungkap kronologi pesawat mendarat darurat setelah mendapat teror bom.

Awalnya, pesawat terbang dari Jeddah, Arab Saudi lalu transit di Muscat. Kemudian, pesawat melanjutkan penerbangan ke Surabaya, Indonesia.

Begitu pesawat terbang di langit Indonesia, tepatnya Banda Aceh, pilot pesawat mendapatkan informasi dari pihak bandara di Muscat, Oman adanya teror di pesawat tersebut.

Kemudian pilot mengkonfirmasi kepada perusahaan maskapai dan terkonfirmasi adanya teror bom.

Karena sudah berada di Banda Aceh, maka pesawat harus mendarat di bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

"Kapten mendapat informasi dari Oman. Betul. dikonfirmasi dari perusahaannya memang diduga bom. Karena kapten di atas Banda Aceh, maka segera harus landing di KNO, alternative landing,"kata Kepala kantor otoritas bandara wilayah II, Medan, Asri Santosa, Sabtu (21/6/2025).

Pihak bandara Internasional Kualanamu, usai menerima laporan adanya pesawat Saudia Airlines mendapat teror langsung menghubungi Polda Sumut, Danlanud, juga Kodam I Bukit Barisan untuk pengamanan.

Begitu pesawat mendarat, tim gabungan Polisi, TNI dan keamanan bandara mengevakuasi para penumpang tanpa membawa barang bawaan.

"Setelah itu imigrasi dengan sigap memproses bagaimana masuk ke Indo. untuk barang bawaan teman-teman beacukai setelah dinyatakan barang aman oleh polisi, merekalah yang meng-clearkan."

Hasil penelusuran pihak bandara, Polisi, TNI teror bom dilakukan melalui saluran komunikasi Jaringan Pribadi Virtual atau disebut VPN disebut 'radio speech ' yang terdeteksi di Kuala Lumpur, lalu ke Jakarta.

"Menggunakan namanya semacam direct speech, seperti vpn. Jadi itu memang percakapan ground to ground, point to point. Ini gak ada nomornya, hanya negaranya saja (yang tertera),"ungkapnya.

"Iya ada komunikasi suara. Radio speech. Masuknya ke Kuala Lumpur, dari Kuala Lumpur masuk ke Jakarta,"sambungnya.

Namun demikian, negara pengirim teror bom belum terdeteksi berada dimana.

Pihak keamanan masih menelusuri dan menyelidiki pengirim teror.

Mengenai kenapa pesawat Saudia Airlines membawa jemaah haji asal Indonesia 2 kali mendapat teror, Asri belum bisa mengungkap.

"Saya belum bisa mastiin kenapa ke Indonesia (ancaman). Walaupun pesawat asing Saudi, saya tak bisa memastikan karena dari pihak kami cuma (mengurus) safety-nya. Jadi nanti ada pihak tertentu yang menanganinya."

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved