Berita Viral
PESAN HARU Ayah Reynanda Primta Ginting di Hadapan Jampidsus dan Kapuspenkum Kejagung
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung RI, Febrie Adriansyah, turut hadir melepas jenazah calon jaksa, Reynanda Primta.
TRIBUN-MEDAN.COM - Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejaksaan Agung RI, Febrie Adriansyah, turut hadir melepas jenazah calon jaksa, Reynanda Primta Ginting (26).
JAM Pidsus Kejagung Febrie didampingi sejumlah petinggi Kejaksaan di antaranya Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut Idianto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Simalungun Irfan Hergianto, Kajari Deli Serdang Mochammad Jeffry, Kajari Medan Fajar Syah Putra, Kajari Gunungsitoli Parada Situmorang, Kajari Sergai Rufina Ginting, serta Kajari lainnya di Jambur Taras 212, Jalan Namorih Pancur Batu, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Sabtu (5/7/2025).
*) Sekadar informasi, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar akan menjabat Kajati Sumut menggantikan Idianto yang akan menempati posisi baru sebagai Sekretaris Badan Pemulihan Aset Kejagung.
Dalam kata sambutannya, JAM Pidsus Febrie Adriansyah menyampaikan belasungkawa mendalam dari Jaksa Agung RI dan seluruh korps Adhyaksa seluruh Indonesia atas gugurnya ASN (calon jaksa) Kejari Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26), saat menjalankan tugas.
Baca juga: TIBA DI RUMAH DUKA, Jenazah Calon Jaksa Reynanda Primta Ginting Disambut Isak Tangis Keluarga
Baca juga: RANGKAIAN Peristiwa Calon Jaksa Reynanda Ginting Meninggal saat Akan Menangkap Oknum Kepala Desa
Sebelumnya, Kasi Penkum Kejati Sumut Adre W Ginting menyampaikan, Reynanda Primta Ginting bersama tim dari Kejari Simalungun ke Asahan dalam rangka pemanggilan saksi yang kemudian sudah ditetapkan tersangka.
"Almarhum gugur pada saat menjalankan tugas, dimana pada saat mengamankan saksi di salah satu cafe pinggir sungai di Asahan, saksi berusaha melompat ke sungai dan sempat terjadi perlawanan yang menyebabkan almarhum jatuh ke sungai dan terbawa arus, kemudian jenazah korban ditemukan keesokan harinya, dan hari ini Sabtu (5/7/2025) dikebumikan di Namorih Pancur Batu, Deli Serdang,"ujarnya.
Diketahui, pada Kamis (3/7/2025), Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Medan melalui Pos SAR Tanjung Tanjung Balai bersama tim gabungan mengevakuasi jenazah Reynanda Primta Ginting di Sungai Asahan, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Raynanda hanyut saat menyelamatkan oknum aparatur desa yang mencoba lari dari kasus dana desa.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Calon Jaksa Reynanda Ginting yang Tewas Tenggelam Di Sungai Silau Asahan
Baca juga: Kejari akan Beri Santunan ke Anak Warga yang Hanyut karena Coba Tolong Calon Jaksa di Sungai Asahan

Kapuspenkum Kejagung RI Harli Siregar menyampaikan bahwa Adhyaksa Muda Reynanda Primta Ginting telah dipanggil Sang Ilahi Tuhan Yang Maha Kuasa ke Pangkuan-Nya.
Kata Harli, Reynanda dengan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas dan fungsinya melebihi tanggungjawabnya.
"Ini saya kira yang harus diingat dan dikobarkan, khususnya semangatnya agar menjadi pemicu bagi insan adhyaksa. Kami menyampaikan rasa bangga dan penghormatan yang tinggi kepada almarhum atas dedikasi dan teladannya. Ini menjadi cerminan bagi semua insan Adhyaksa untuk dijadikan contoh dalam penegakan hukum yang bermartabat," ujar Harli kepada awak media.
Harli turut menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Ia berharap keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan.
"Mudah-mudahan keluarga diberi penghiburan dan kekuatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa dalam menghadapinya," ungkapnya.
"Dalam kesempatan ini, Jaksa Agung RI melalui JAM Pidsus, Direktur, Kajati dan jajaran hadir bersama dengan rombongan menyampaikan ucapan belasungkawa yang mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan cepat terhibur,"sambungnya.
Baca juga: Fari Siregar yang Ikut Hanyut di Sungai Asahan saat Tolong Calon Jaksa Ditemukan, Keluarga Histeris
Baca juga: Calon Jaksa Simalungun yang Hanyut Gegara Kejar Kades Diduga Korupsi Dana Desa Rp 300 Juta

Pernyataan JAM Pidsus Febrie Adriansyah saat melepas jenazah Reynanda
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Febrie Adriansyah dalam pernyataannya menyebut, anggota Kejaksaan Negeri Simalungun, Reynanda merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas.
"Ananda almarhum Reynanda telah menunjukkan dedikasi dan komitmen tanpa pamrih dalam menjalankan tugasnya. Memang seperti inilah yang dilakukan almarhum, yang kami sering menyebutnya militansi," ucap Febrie di rumah duka.
Baca juga: Pelarian Kades Kardianto Berbuah Petaka, Disebut Lakukan Korupsi Dana Desa 2024
Baca juga: Tewas saat Kejar Kades Korupsi, Calon Jaksa Kejari Simalungun Ternyata Alumni SMAN 2 Kabanjahe
Febrie mengatakan, Reynanda memiliki dedikasi tinggi yakni dengan rela mempertaruhkan keselamatan jiwanya demi menjalankan tugas.
Menurutnya tindakan itu patut untuk dihargai dan dihormati seluruh jajaran Kejaksaan Agung.
Febrie berharap semangat bekerja dengan dedikasi tinggi yang dimiliki Reyandan bisa menjadi contoh.
"Kepada keluarga yang ditinggalkan, terutama orang tua dan saudara-saudara almarhum, serta seluruh kerabat, kami menyampaikan rasa duka sedalam-dalamnya. Namun lebih dari itu, kami menyampaikan rasa hormat sekali dan kebanggaan atas pengabdian almarhum walaupun sebentar di kejaksaan," kata Febrie.
Baca juga: Tiba di Rumah Duka, Jenazah Almarhum Reynanda Primta Ginting Disambut Isak Tangis
Baca juga: RANGKAIAN Peristiwa Calon Jaksa Reynanda Ginting Meninggal saat Akan Menangkap Oknum Kepala Desa

Sosok Reynanda Primta Ginting (26) merupakan ASN di Kejaksaan Negeri Simalungun.
Berdasarkan data seleksi nasional pengadaan CASN Kejaksaan Agung tahun 2024, Reynanda Primta Ginting kelahiran 20 Juni 1999.
Reynanda Primta Ginting (26) saat ini sebagai Staf Pidsus Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun. Bahkan, disebut-sebut akan menjadi calon Jaksa.
Reynanda Primta Ginting dilaporkan hanyut di Sungai Silau Asahan, Sumut, pada Rabu (2/7/2025) sore.
Kemudian, pada Kamis (3/7/2025) pagi, Reynanda Primta Ginting ditemukan Tim SAR gabungan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Jenazah Reynanda ditemukan dalam radius tiga kilometer dari lokasi pertama kali dikabarkan hanyut.
Hal itu disampaikan Komandan Regu Pencarian Tim SAR gabungan, Irfanta Sembiring, Kamis (3/7/2025).
"Sesuai laporan yang kami dapat, ada dua orang. Tapi satu sudah berhasil ditemukan yakni Calon Jaksa (Reynanda Prima Ginting) sekitar jam 10.00 wib tadi," ujar Irfanta Sembiring.
"Ditemukan dalam kondisi meninggal, dengan jarak radius kurang lebih 3 kilometer dari titik pertama kali dinyatakan hanyut,"sambungnya.
Korban Reynanda ditemukan dalam kondisi setengah terapung. Sementara, seorang warga lainnya bernama Fahri masih dalam pencarian.
"Untuk satu orang korban lagi masih dalam kami lakukan pencarian dengan teman-teman kita dibawah juga masih sedang melakukan pencarian," ujarnya.
Tim SAR gabungan akan melakukan beberapa manuver pencarian agar Fahri dapat ditemukan.
Penjelasan Kejari Simalungun
Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang mengatakan, Reynanda merupakan calon jaksa yang baru bergabung ke Kejari Simalungun lulusan tahun 2025.
Calon Jaksa muda berusia 26 tahun itu dikenal baik dan loyal dalam bekerja.
"Calon jaksa angkatan 2025 ini. Mereka ikut dalam tim Pidsus untuk mengejar saksi penghulu (kepala desa) yang saat itu didapati di Kisaran,"ujar Edison.
Namun naas, target operasi tindak pidana korupsi tersebut mencoba melarikan diri dengan melompat ke sungai, sehingga korban ikut mengejar.
Diduga kelelahan, korban terbawa arus dan meninggal dunia.
"Kini kami masih menunggu keluarga korban yang pada sampai saat ini masih dalam perjalanan menuju ke sini (Kisaran)," pungkasnya.
Baca juga: Calon Jaksa yang Hanyut karena Kejar Tersangka Korupsi di Sungai Silau Asahan Ditemukan Meninggal
Kronologi Kejadian
Reynanda Prima Ginting (26) yang merupakan staf Pidsus Kejari Simalungun sekaligus calon jaksa, hanyut bersama seorang warga bernama Fahri.
Korban hanyut dan meninggal dunia setelah mengejar seorang Pangulu (Kepala Desa) Banjar Hulu, Kabupaten Simalungun, atas nama Kardianto, di Jalan HM Yamin, Kisaran Naga, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
Saat hendak diamankan, Pangulu (Kepdes) Kardianto, nekat melompat ke sungai untuk melarikan diri.
Melihat hal itu, Reynanda Primta Ginting bersama warga bernama Fahri tetap berusaha mengejar tersangka.
Nahas, Reynanda dan Fahri malah hanyut terseret arus.
"Tapi, karena si Fahri ini kelelahan, dibantu sama calon jaksa itu. Dua-duanya kelelahan akhirnya keduanya terseret arus," ungkap Edi seorang warga, Kamis (3/7/2025).
Sementara itu, Pangulu (Kepdes) Banjar Hulu Kabupaten Simalungun, Kardianto, bersama stafnya telah diamankan oleh Tim Pidsus Kejaksaan Negeri Asahan yang bekerja sama dengan Kejari Simalungun.
Kardianto diduga menggelapkan Dana Desa.
Sebagaimana diketahui Kecamatan Ujung Padang merupakan daerah terluar dari Kabupaten Simalungun yang berbatasan dengan Kabupaten Asahan, Sumatra Utara.

Baca juga: Calon Jaksa yang Hanyut karena Kejar Tersangka Korupsi di Sungai Silau Asahan Ditemukan Meninggal
Rangkai Kejadian
Peristiwa ini terjadi saat tim Pidsus Kejari Simalungun tengah melakukan penjemputan terhadap dua saksi dugaan tindak pidana korupsi dana desa di Nagori (Desa) Banjar Hulu, Kabupaten Simalungun.
Kedua saksi itu adalah Pangulu (Kepala Desa) bernama Kardianto dan bendaharanya bernama, Bambang Surya Siregar, yang saat itu sedang berada di sebuah kafe di tepi Sungai Silau, Kisaran.
Mulanya tim Pidsus datang ke lokasi untuk menjemput dan memeriksa saksi dalam kasus korupsi dana desa.
Namun, dalam penjemputan tersebut tidak berjalan mulus.
Salah satu saksi, Pangulu (Kepdes) Kardianto melakukan perlawanan dan melarikan diri dengan melompat ke Sungai Silau.
Reynanda Primta Ginting kemudian mengejar ke dalam sungai untuk menangkap sekaligus menyelamatkan Kardianto yang tampak kesulitan di tengah arus.
“Dia (Reynanda) melihat Kardianto akan tenggelam, lalu mengejar dan berhasil menariknya ke pinggir sungai,” ujar Kasi Intelijen Edison Situmorang.
Setelah berhasil menyelamatkan Kardianto, Reynanda justru ikut terseret pusaran arus deras dan menghilang.
Melihat Reynanda terseret arus, adik dari pemilik kafe bernama Fahri langsung melompat untuk menyelamatkannya.
Sayangnya, Reynanda dan Fahri malah tidak berhasil menyelamatkan diri, keduanya pun hanyut. jenazah Reynanda telah ditemukan, sementara Fahri belum.
Diinformasikan, Kejaksaan Negeri Simalungun sudah melakukan pemanggilan hingga 3 kali kepada Kardianto untuk dimintai keterangannya sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi Dana Desa (DD) Nagori (Desa) Banjar Hulu 2024 senilai Rp 400 juta. Namun ketiga panggilan tersebut tidak diindahkan oleh Kardianto.
Akibat dugaan korupsi ini, masyarakat Banjar Hulu sudah beberapa kali melakukan aksi unjuk rasa, baik di Kantor Kejaksaan Simalungun, Kantor DPRD Simalungun, dan Kantor Bupati Simalungun.
Masyarakat Banjar Hulu meminta Kardianto untuk mempertanggungjawabkan dana desa tersebut.
Sementara itu, Pangulu (Kades) Banjar Hulu, Kardianto, yang sempat melarikan diri hingga menyebabkan Reynanda terjebak dan tenggelam, kini telah berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
Proses hukum terhadap pelaku akan dijalankan sesuai mekanisme yang berlaku. “Pelaku sudah diamankan, proses selanjutnya silakan teman-teman media mengikuti karena akan dilakukan sesuai mekanisme hukum,” kata Kapuspenkum Harli.
Reynanda saat itu tengah berupaya mengejar dan menangkap Kardianto, Kepala Desa Banjar Hulu, yang menjadi buronan kasus dugaan korupsi dana desa.
Pesan Ayahanda dari Reynanda Primta Ginting
Sementara, Suasana haru dan duka mendalam menyelimuti pemakaman Reynanda Ginting, yang gugur saat menjalankan tugas penegakan hukum.
Isak tangis pecah di Jambur Taras, Jalan Namorih, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, saat jenazah Reynanda dilepas secara resmi oleh jajaran Kejaksaan pada Sabtu (5/7/2025).
Keluarga Reynanda Primta Ginting menyampaikan pesan kepada pihak Kejaksaan saat upacara penyerahan jenazah di Jambur Taras 212, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (5/7/2025).
Ayah Reynanda, Pasti Ginting, mengungkapkan rasa bangga keluarga karena anaknya telah meninggal dunia dalam menjalankan tugas penegakan hukum.
"Kami sebagai orangtua bangga. Lebih bangga lagi jika Korps Adhyaksa mengikuti jejak anak kami dalam menegakkan hukum. Itu harapan kami, sehingga kebanggaan kami tumbuh dan pengorbanan anak kami tidak sia-sia," ucap Pasti Ginting.
Meskipun demikian, ia percaya bahwa Kejaksaan dapat menegakkan hukum demi mencapai keadilan.
Pesan tersebut disampaikan di hadapan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, dan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum), Harli Siregar.
(cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.