Berita Internasional

Bocah 10 Tahun Menangis Minta Ibunya Ceraikan Ayah, Tak Tahan Lihat Sang Ibu Sering Dipukul

Cerita ini viral di media sosial dan membuka mata banyak orang tentang dampak kekerasan rumah tangga terhadap anak.

TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
PERCERAIAN: Ilustrasi perceraian. Bocah 10 tahun meminta ibunya menceraikan ayah karena tah tahan melihat sang ibu kerap dipukul, Kamis (10/7/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun secara mengejutkan meminta sang ibu untuk menceraikan ayahnya.

Bukan tanpa sebab, permintaan itu ternyata dilatarbelakangi oleh kondisi rumah tangga penuh kekerasan yang selama ini ia saksikan secara diam-diam.

Cerita ini viral di media sosial dan membuka mata banyak orang tentang dampak kekerasan rumah tangga terhadap anak.

Kisah ini dibagikan oleh seorang perempuan bermarga Zhang, yang akhirnya memutuskan bercerai dari suaminya setelah mendengar permintaan sang anak.

Dikutip dari Eva.vn Kamis (10/7/2025), Bu Zhang mengungkapkan bahwa sang suami kerap melakukan kekerasan fisik, terutama saat mabuk.

Ia berkali-kali menjadi korban pemukulan hingga mengalami luka serius.

Selama bertahun-tahun, Bu Zhang menahan diri untuk tidak bercerai demi anak mereka. Ia berharap sang anak bisa tumbuh dalam keluarga yang utuh meski dirinya harus menanggung luka fisik dan batin.

Namun, semuanya berubah saat sang anak pulang sekolah dan melihat ibunya dalam kondisi tergeletak akibat dipukul sang ayah.

Dalam kondisi penuh luka, Bu Zhang akhirnya bertanya kepada putranya.

“Kalau Ibu cerai dari Ayah, kamu setuju tidak?” tanyanya.

Jawaban bocah itu mengejutkan sekaligus menyayat hati.

“Ibu, aku sudah lama berharap Ibu dan Ayah bercerai. Ayah tidak layak untuk pengorbanan Ibu. Cerailah, jangan pikirkan aku, aku hanya ingin Ibu bisa hidup bahagia,” jawabnya.

Pernyataan itu membuat Bu Zhang tersadar bahwa anaknya selama ini menyimpan luka yang tak terlihat.

Air matanya tak tertahankan, bukan hanya karena sakit fisik, tetapi karena menyadari bahwa anaknya tumbuh jauh lebih dewasa dari yang ia bayangkan.

“Selama ini saya pikir saya melindunginya dengan bertahan. Tapi ternyata, dia melihat dan merasakan semuanya,” kata Bu Zhang dengan suara bergetar dalam video testimoni yang juga dibagikan secara daring.

Menanggapi kisah Bu Zhang, banyak warganet membagikan pengalaman serupa. Salah satu pengguna menceritakan bagaimana anak temannya mulai menjauh dari sang ayah karena sering melihat ibunya menangis akibat pertengkaran di rumah.

Ketika ditanya, sang anak menjawab, “Karena Ayah tidak baik pada Ibu,”.

Kisah ini menjadi pengingat penting bahwa cinta dan perhatian terhadap anak tidak cukup hanya dalam bentuk materi atau kebersamaan.

Sikap orang tua satu terhadap yang lain juga sangat memengaruhi kestabilan emosi anak. Ketika seorang ayah tak memperlakukan istri dengan baik, anak akan merasakan luka yang sama, bahkan memilih menjauh.

Psikolog keluarga mengingatkan, keluarga yang sehat bukan hanya tempat tumbuh anak, tapi juga harus menjadi tempat aman bagi istri dan suami. Hubungan suami istri yang harmonis adalah fondasi utama dari keluarga yang bahagia.

“Jika ingin anak bahagia, mulailah dengan menciptakan hubungan yang sehat dan penuh rasa hormat antar pasangan,” ujar seorang pakar keluarga dalam tanggapannya atas viralnya kisah ini.

Bu Zhang kini telah resmi bercerai dan bertekad membangun kehidupan baru bersama putranya. Meski perpisahan bukan hal mudah, ia percaya bahwa keputusannya adalah langkah terbaik untuk menyelamatkan masa depan anaknya dan dirinya sendiri.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved