Berita Medan

Jenazah Pasutri yang Tewas Tragis di Medan Dimakamkan di Kampung Halaman

Jenazah pasangan tersebut dibawa dari Rumah Sakit Bhayangkara II Medan ke Kuta Buluh Berteng untuk proses pemakaman. 

|
TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
WANITA TEWAS: Warga melihat kondisi SG, istri dari DRT, pria yang bunuh diri di fly over Jamin Ginting ditemukan tewas di dalam rumahnya, di perumahan Nicoland Jalan Jaya Tani, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Jumat (11/7/2025). SG ditemukan tewas oleh adik iparnya, ketika ingin memberitahu kalau suaminya bunuh diri. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dedi Rispa Tarigan (37) dan istrinya, Sanika Ginting (38), warga yang tinggal di Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor dimakamkan di kampung halaman suami di Kuta Buluh Berteng, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Minggu (13/7/2025). 

Meskipun berdomisili di Lingkungan II, Kelurahan Kwala Bekala, pasangan ini tercatat sebagai penduduk dengan alamat KTP di Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Titi Rantai, Kecamatan Medan Baru.

Kepala Lingkungan II Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Budi Sitepu, mengatakan, Dedi diketahui bekerja di usaha gadai atas nama PT BGs Gadai yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, dekat Simpangkuas.

Sementara Sanika tidak bekerja dan berstatus sebagai ibu rumah tangga. 

"Mereka bukan warga resmi kami, hanya tinggal sementara di wilayah ini," jelas Budi .  

Jenazah pasangan tersebut dibawa dari Rumah Sakit Bhayangkara II Medan ke Kuta Buluh Berteng untuk proses pemakaman. 

"Setelah proses autopsi selesai, jenazah langsung diberangkatkan ke kampung halaman suami," ujar Budi saat ditemui Tribun Medan, Minggu (13/7/2025) sekira pukul 17.00WIB. 

Lokasi pemakaman dipastikan berada di area keluarga Dedi, meskipun detail tata letak makam belum dikonfirmasi lebih lanjut. 

 

Diberitakan sebelumnya, Dedi tewas usai melompat dari jembatan layang atau fly over Jamin Ginting, Jumat 11 Juli pukul 07:30 WIB.

Saat warga mau memberitahukan kabar tersebut, malah istrinya yakni Sanika Ginting juga ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamar rumahnya pukul 08:30 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Deli Tua Iptu Junaidi Karosekali mengatakan, awalnya pihaknya mendapat laporan adanya seorang pria bunuh diri di fly over Jamin Ginting.

Kemudian mereka mendatangi lokasi kejadian dan mendapati bahwa korban sudah dibawa ke rumah sakit.

Nahas, di perjalanan korban sudah dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dialami.

"Saksi yang membawa korban menerangkan bahwa korban di perjalanan menuju RS Bina Kasih Sunggal sudah meninggal dunia," kata Iptu Junaidi Karosekali, Sabtu (12/7/2025).

Setelah korban dinyatakan meninggal dunia, seorang saksi bernama Pendi Dongoran, memberitahukan kepada Rendi Tarigan, pegawai Dedi, kalau bosnya tewas bunuh diri.

Kemudian Rendi bergerak ke kediaman korban di Komplek Perumahan NicoLand, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor untuk memberitahukan informasi tersebut kepada istri Dedi.

Setibanya di lokasi, Rendi tak berani masuk, dan melihat sebuah mobil Toyota Kijang Innova terparkir di teras rumah dalam kondisi menyala dan pintu utama rumah terbuka.

Kemudian Rendi pergi ke kediaman adik kandung korban, Shades Prima Tarigan, namun hanya bertemu dengan istrinya, Selly Gurusinga.

Kemudian Rendi dan Selly bergerak ke kediaman Dedi untuk memberitahu peristiwa yang menimpa Dedi.

Begitu tiba sekira pukul 08:30 WIB, kondisi rumah masih sama seperti sebelumnya, mobil Toyota Kijang Innova terparkir di teras kondisi menyala dan pintu utama rumah terbuka.

Kemudian Selly masuk ke dalam rumah, dan melihat anak korban berinisial DN (6) sedang menonton televisi.

Ia pun langsung menanyakan DN tentang keberadaan ibunya.

Anak berusia 6 tahun itu pun menjawab dengan memberitahukan kalau sang ibu berada di dalam kamarnya.

Selanjutnya Selly membuka pintu kamar, lalu masuk dan melihat Sanika Ginting sudah telungkup bersimbah darah dengan kondisi tanpa busana di lantai.

"Saksi terkejut melihat korban (Sanika Boru Ginting) sudah dalam keadaan telungkup bersimbah darah tanpa mengenakan pakaian di lantai kamar," ujar Iptu Junaidi.

Melihat kakak iparnya juga tewas, Selly memberitahukan kepada sekuriti perumahan, dan diteruskan ke kepala lingkungan, maupun Polisi.

Sekira pukul 09:15 WIB, personel Polsek Deli Tua datang ke rumah SB yang ditemukan tewas untuk mengamankan lokasi, disusul tim Inafis Polrestabes Medan.

Hasil pemeriksaan sementara, Sanika mengalami luka tusuk di bagian dada, luka memar di leher, luka di pinggang sebelah kiri.

Kemudian, saat ditemukan, sebuah pisau masih menancap.

"Luka di sekujur tubuh korban bagian dada, luka memar di bagian leher, luka di bagian pinggang sebelah kiri dan pisau masih tertancap," jelas Junaidi.

Terpisah, Kepala Satreskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Nugroho menyampaikan, petugas telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan me-review rekaman CCTV.

Berdasarkan hal itu, pihaknya mendapatkan kesimpulan sementara bahwa Dedi telah membunuh Sanika, lalu mengakhiri hidup dengan melompat dari jembatan.

"Ya, memang, dari investigasi kemudian penyidikan. Memang ada suatu hal kecil yang mengakibatkan serangkaian hal tersebut," ujar Bayu saat diwawancarai di Polrestabes Medan pada Sabtu (12/7/2025).

"Memang dibunuh menggunakan pisau. Beberapa kali diarahkan ke dada dan perut yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ucapnya.

Bayu menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menguatkan dugaan bahwa Dedi membunuh istrinya.

Di antaranya, adanya sidik jari Dedi di pisau yang masih melekat di tubuh istrinya.

Selain itu, ada pula saksi yang melihat Dedi keluar dari rumah dengan bercak darah di bagian tangan.

"Motifnya ada masalah rumah tangga, ya selisih paham dan lainnya. Meski begitu, saat ini kami tetap melakukan scientific investigation," tuturnya.

Tinggalkan 2 Anak

Pasutri yang meninggal secara tragis di tempat terpisah tersebut, diketahui meninggalkan dua anak yang masih kecil.

Anak pertama masih duduk di sekolah dasar (SD), sedangkan satu lagi masih usia balita.

Saat kejadian, anaknya yang masih balita tidak tinggal bersama orang tuanya, cuma anak sulung bersama orang tuanya.

"Saat itu hanya anaknya yang masih SD sama tinggal dengan mereka, yang balita sama saya," kata adik kandung SG, saat ditemui Tribun Medan di Komplek Nicoland, Jumat.

"Untuk saat ini kedua anaknya akan bersama saya. Saya yang akan mengurusnya," lanjutnya.

(Cr9/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved