TRIBUN WIKI
Berapa Gaji Komcad SPPI, Benarkah Statusnya Seperti ASN?
Gaji Komcad SPPI paling rendah bisa mencapai Rp 1.938.500 hingga Rp 2.900.900 untuk golongan I. Gaji terbesar mencapai Rp 4.462.500 – Rp 7.329.900.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Warganet saat ini ramai mencari tahu berapa gaji Komcad SPPI.
Komcad SPPI merupakan singkatan dari Komponen Cadangan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia.
Program ini mengintegrasikan para sarjana yang telah mengikuti pelatihan dasar militer dan pelatihan manajerial ke dalam sistem pertahanan negara sebagai bagian dari Komponen Cadangan.
Tujuan utamanya adalah memperkuat pertahanan nasional sekaligus mendukung pembangunan, khususnya di bidang ketahanan pangan dan pelayanan publik seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Apa Itu Prahipertensi yang Ditemukan pada Siswa Sekolah Rakyat Cibinong

Di Provinsi Aceh, baru-baru ini telah dilantik 1.195 siswa-siswi program (SPPI) Batch-3, Sabtu (12/7/2025).
Pelantikan dilakukan langsung oleh Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Sebelum dilantik, para peserta SPPI itu mendapatkan pembekalan intensif selama lebih dari tiga bulan.
Mencakup aspek fisik, mental, kedisiplinan, kepemimpinan, serta penanaman nilai-nilai kebangsaan dan bela negara.
Program ini dirancang untuk membentuk generasi muda Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara karakter, serta memiliki kesiapan sebagai bagian dari sistem pertahanan negara.
Baca juga: Apa Itu Komcad, Fungsi dan Tugasnya, Bisakah Ikut Berperang?
Pangdam IM juga menjelaskan bahwa SPPI adalah bagian dari Komponen Cadangan (Komcad) yang akan memperkuat sistem pertahanan semesta.
Sekaligus menjadi simbol kesiapan bangsa menghadapi berbagai bentuk ancaman, baik konvensional maupun nonkonvensional.
Lalu apa sebenarnya SPPI itu, bagaimana status mereka, tugas-tugas, dan besaran gaji yang mereka terima?
Pelopor Penggerak
Dikutip dari Serambinews Indonesia, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia atau SPPI adalah pelopor penggerak dalam menjalankan program penyiapan SDM Indonesia yang berkualitas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Lulusan SPPI batch 3 nantinya bertugas mendukung penyelenggaraan program pemerintah Prabowo-Gibran Makan Bergizi Gratis, yang dimulai pada 6 Januari 2025.
Baca juga: Mengenal Bank Syariah Matahari Muhammadiyah yang Mulai Beroperasi dan Punya Izin OJK
Dilansir dari laman resmi SPPI, program SPPI bertujuan untuk membentuk generasi penerus yang tidak hanya memiliki kecerdasan akademis, namun juga semangat dan dedikasi tinggi untuk menjadi agen perubahan dalam memajukan bangsa.
SPPI menjadi salah satu faktor pendukung dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks bangsa, dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan, guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, program SPPI diharapkan dapat memberikan pengalaman mendalam tentang pembangunan, termasuk pelatihan kemiliteran dan pelatihan manajerial.
Baca juga: Mengenal Sosok Audrey Bianca, Pemenang Miss Indonesia 2025, Dulu Tak Bisa Potong Kuku Sendiri

Tugas SPPI
SPPI ini memiliki tugas utama yang sangat penting, sebagai bentuk tanggung jawab SPPI yang menjadi wujud pelayanan dan pengabdiannya terhadap pembangunan Indonesia.
Adapun tugas utama SPPI ialah memimpin dan mengelola pelayanan gizi. Itu artinya, SPPI memiliki tanggung jawab atas terselenggaranya program makan bergizi di wilayah tugas masing-masing.
Selain menjadi pemimpin dan pengelola pelyanan gizi, SPPI juga bertugas melakukan koordinasi untuk pemenuhan gizi bersama pemerintah daerah dan masyarakat setempat.
Baca juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Berasal dari Urine Hewan yang Terinfeksi Penyakit
Rincian gaji Komcad SPPI
Pemerintah berencana memberikan reward atau gaji kepada anggota SPPI.
Namun, besaran gaji SPPI secara rinci belum diatur.
Tetapi secara umum, SPPI nantinya akan diarahkan atau ditempatkan menjadi ASN di bawah naungan Badan Gizi Nasional.
Badan Gizi Nasional ini nantinya akan dibentuk dengan mekanisme sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Pistol Beretta Seperti Milik Kadis PUPR Topan Ginting, Harganya Bisa Puluhan Juta
Adapun gaji SPPI setelah menjadi ASN akan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan ASN, ditambah dengan tunjangan lainnya sesuai daerah penempatan, beban tugas serta lingkup pekerjaan.
Bagi calon pelamar yang terpilih menjadi ASN akan ditempatkan sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Indonesia di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional.
Adapun tugas dari Kepala SPPG yakni memimpin serta mengkoordinasikan penyelenggaraan Makan Bergizi Gartis.
Melansir dari peraturan BKN 1 Tahun 2024 Penyesuaian Gaji Pokok ASN, untuk gaji pelamar yang lolos jadi SPPI yakni gaji pokok Golongan III untuk lulusan Diploma IV (D4) atau Sarjana (S1) berkisar antara Rp 2.785.700 hingga Rp 5.180.700.
Apabila diangkat menjadi PPPK melalui jalur khusus sebagaimana diterangkan oleh kepala BGN, maka aturan gajinya tertera dalam Perpres Nomor 11 Tahun 2024. Daftar gaji dalam aturan tersebut adalah:
- Golongan I: Rp 1.938.500-Rp 2.900.900
- Golongan II: Rp 2.116.900-Rp 3.071.200
- Golongan III: Rp 2.206.500-Rp 3.201.200
- Golongan IV: Rp 2.299.800-Rp 3.336.600
- Golongan V: Rp 2.511.500-Rp 4.189.900
- Golongan VI: Rp 2.742.800-Rp 4.367.100
- Golongan VII: Rp 2.858.800-Rp 4.551.100
- Golongan VIII: Rp 2.979.700-Rp 4.744.400
- Golongan IX: Rp 3.203.600-Rp 5.261.500
- Golongan X: Rp 3.339.600-Rp 5.484.000
- Golongan XI: Rp 3.480.300-Rp 5.716.000
- Golongan XII: Rp 3.627.500-Rp 5.957.800
- Golongan XIII: Rp 3.781.000-Rp 6.209.800
- Golongan XIV: Rp 3.940.900-Rp 6.472.500
- Golongan XV: Rp 4.107.600-Rp 6.746.200
- Golongan XVI: Rp 4.281.400-Rp 7.031.600
- Golongan XVII: Rp 4.462.500-Rp 7.329.900
Status ASN?
Tetapi perlu diingat, lulusan SPPI Batch 3 tidak secara otomatis menjadi ASN.
Meski SPPI dirancang untuk mempersiapkan lulusan menjadi ASN, tetapi status sebagai ASN tetap harus melalui proses seleksi yang berlaku, seperti CPNS atau PPPK, sesuai dengan formasi yang tersedia di instansi pemerintah.
Meski demikian, paling tidak keikutsertaan dalam SPPI tetap menjadi nilai tambah bagi peserta yang ingin berkarier di sektor pemerintahan.
Dengan pengalaman pelatihan, keterlibatan dalam program strategis nasional, serta kesiapan untuk ditempatkan di berbagai wilayah, lulusan SPPI memiliki keunggulan kompetitif dalam seleksi ASN.
Pangkat Komcad
Mengutip akun Instagram @komandancadangan, disebutkan bahwa salah satu syarat untuk mendaftar Komcad SPPI minimal harus berijazah SMP/sederajat.
Artinya, personel Komcad SPPI bisa berasal dari berbagai jenjang pendidikan. Mulai dari jenjang SMP dan SMA sederajat, hingga S1 dan S2.
Ijazah terakhir Ketika mendaftar itulah yang menjadi acuan sistem kepangkatan bagi personel Komcad SPPI Aceh.
Aturan tersebut tertuang jelas dalam Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) Nomor 3 Tahun 2021, yang menjadi peraturan pelaksana dari program Komcad.
Berdasarkan Pasal 34 Permenhan No. 3 Tahun 2021, pembagian pangkat Komcad untuk anggota ditetapkan secara tegas berdasarkan tingkat pendidikan formal.
Untuk ijazah D3, D4, S1, dan S1 Profesi, diberikan pangkat Perwira Letnan Dua (Letda).
Untuk ijazah SMA/Sederajat diberikan pangkat Bintara Sersan Dua (Serda). Sedangkan untuk yang berijazah SMP/Sederajat, diberikan pangkat Tamtama Prajurit Dua (Prada).
Pangkat ini diberikan secara resmi kepada Komcad SPPI Aceh saat upacara pelantikan dan pengucapan sumpah janji sebagai anggota Komcad, Sabtu (12/7/2025).
Selain ditentukan oleh ijazah, ada beberapa hal lain terkait pangkat yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 3 Tahun 2021.
Antara lain, pangkat anggota Komcad mengacu pada pangkat TNI. Artinya, baik jenis, bentuk, dan warna mengacu pada penggolongan pangkat yang ada di TNI.
Selain itu, pangkat militer dimaksud juga hanya digunakan oleh anggota Komcad selama masa aktif, yaitu saat mengikuti pelatihan atau ketika dimobilisasi oleh negara.
Terakhir ditegaskan bahwa pangkat anggota Komcad SPPI tidak menimbulkan hak lain seperti gaji atau tunjangan jabatan, di luar hak-hak yang sudah ditetapkan untuk anggota Komcad.
Artinya, penabalan pangkat itu tidak disertai hak finansial tambahan. Sebab Komcad sendiri merupakan program bela negara berbasis kesukarelaan, bukan jalur karir militer.
Hal ini sekaligus menegaskan bahwa Komcad SPPI Aceh bukan bagain dari TNI aktif dan tidak sama dengan TNI.
Komcad SPPI juga tidak bertujuan untuk mencetak prajurit TNI.
Komcad adalah komponen cadangan militer yang dipersiapkan untuk memperkuat kekuatan TNI dalam sistem pertahanan negara.
Anggota Komcad bersifat sukarela dan tidak terikat dinas aktif seperti anggota TNI.
Hal itu telah ditegaskan Menteri Pertahanan (Menhan), Sjafrie Sjamsoeddin saat melakukan kunjungan kerja ke Depo Pendidikan Kejuruan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Dodikjur Rindam) V/Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (26/5/2025).
Ditegaskannya, program pelatihan SPPI bukan ditujukan untuk mencetak prajurit TNI, melainkan membentuk komponen cadangan yang siap mendukung pertahanan dan pembangunan nasional.
“Para peserta akan dibekali etos kerja dan kedisiplinan, serta kemampuan bela negara,"
"Bukan untuk dijadikan prajurit TNI, melainkan sebagai komponen cadangan yang dipersiapkan apabila negara memerlukan,"
"Baik dalam mendukung pembangunan nasional maupun menjaga kedaulatan negara bersama TNI," tegas Menhan.(*)
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.