Kesehatan
Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Berasal dari Urine Hewan yang Terinfeksi Penyakit
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans, yang berbentuk spiral.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Penyakit Leptospirosis tampaknya mulai menjangkiti masyarakat di beberapa wilayah Indonesia.
Misalnya saja di Lumajang, Jawa Timur.
Tercatat ada 22 kasus, dengan 13 kategori suspek dan 9 lainnya sebagai probabel.
Selain di Jawa Timur, kasus Leptospirosis juga ditemukan di Jawa Tengah.
Baca juga: Mengenal Festival Tabuik Pariaman yang Ternyata Mengingatkan Kita pada Tragedi Karbala
Ada temuan kasus di Boyolali, dengan jumlah 18 kasus.
Kemudian, ada juga kasus serupa di Kota Yogyakarta.
Bahkan, dilaporkan ada korban yang meninggal dunia akibat terjangkuit virus ini.
Lalu, apa sih Leptospirosis ini?

Penjelasan Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans, yang berbentuk spiral.
Bakteri ini biasanya berasal dari urine, darah, atau jaringan tubuh hewan yang terinfeksi, terutama hewan pengerat seperti tikus, serta hewan lain seperti anjing, sapi, babi, dan kuda.
Baca juga: Apa Itu Badai Tropis Danas yang Kabarnya akan Melanda Kawasan Taiwan
Laman Hellosehat dan Alodokter menyebutkan, bahwa bakteri Leptospira dapat masuk ke tubuh manusia melalui luka pada kulit.
Selain itu, bakteri ini juga bisa masuk kle selaput lendir (mata, hidung, mulut), atau melalui kontak langsung dengan air, tanah, atau lingkungan yang terkontaminasi urine hewan yang membawa bakteri tersebut.
Penularan antarmanusia sangat jarang terjadi.
Penyakit ini sering ditemukan di daerah beriklim tropis dan musim hujan, terutama di daerah dengan sanitasi buruk dan rawan banjir.
Baca juga: Apa Itu BRICS? Bagaimana Indonesia Bisa Bergabung di Dalamnya dan Apa Manfaatnya Bagi NKRI
:
Gejala awal mirip flu dan bisa meliputi:
-
Demam tinggi
-
Sakit kepala
-
Nyeri otot (terutama betis dan paha)
-
Muntah dan diare
-
Mata merah
-
Kulit dan mata menjadi kuning (jaundice)
-
Ruam kulit
-
Lemah dan menggigil
Gejala bisa muncul dalam 2 hari hingga 4 minggu setelah terpapar bakteri.
Baca juga: Apa Itu Gula Rafinasi yang Dimakan Tom Lembong di Persidangan, Simak Penjelasannya
Cara menanggulangi dan pencegahan:
-
:
-
Hindari kontak dengan air atau tanah yang mungkin terkontaminasi urine hewan, terutama saat banjir.
-
Gunakan pelindung seperti sarung tangan dan sepatu boots saat membersihkan lingkungan atau berada di area rawan.
-
Cuci tangan dengan sabun setelah menyentuh hewan atau lingkungan yang berisiko.
-
Basmi tikus dan hewan pengerat di sekitar rumah.
-
Hindari menyentuh hewan mati dengan tangan kosong.
-
Pastikan air minum sudah dimasak hingga mendidih.
-
Vaksinasi hewan peliharaan seperti anjing terhadap leptospirosis.
-

Baca juga: Mengenal Grebeg Suro Ponorogo yang Selalu Diadakan Tiap Tahun Beserta Maknanya Bagi Masyarakat
-
:
-
Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala.
-
Pengobatan utama adalah pemberian antibiotik seperti doxycycline atau penicillin untuk membunuh bakteri.
-
Jaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, dan lakukan rehidrasi intravena jika diperlukan.
-
Terapi suportif lain sesuai gejala, seperti obat antidiare dan antimuntah
-
(ray/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.