Berita Viral

WAKIL BUPATI GARUT Putri Karlina Lepas Status Jandanya Usai Dinikahi Putra Sulung Dedi Mulyadi

Putri Karlina (32) dan Maula Akbar (29) menikahi melaksanakan akad nikah di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat.

|
Editor: AbdiTumanggor
Kolase Tribun Jabar
Putri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang sekaligus Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, Resmi Melepas Status Jandanya (Single Parent) setelah Dinikahi Putra Sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Rabu (16/7/2025). Putri Karlina (32) dan Maula Akbar (29) menikahi melaksanakan akad nikah di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat. (Kolase Istimewa/Tribun Jabar) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Putri Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang sekaligus Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, Resmi Melepas Status Jandanya (Single Parent) setelah Dinikahi Putra Sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Rabu (16/7/2025).

Putri Karlina (32) dan Maula Akbar (29) menikahi melaksanakan akad nikah di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat.

Dalam momen sakral tersebut, Maula Akbar melafalkan ijab Kabul dengan lancar dalam satu tarikan napas. "Saya terima nikahnya Luthfianisa Putri Karlina binti Karyoto dengan maskawin tersebut tunai," kata Maula, dikutip dari siaran langsung Facebook Tribun Jabar.

Maula Akbar memberikan sederet mahar pernikahan untuk Putri Karlina, yaitu 90 gram Logam Mulia, 9 ekor sapi, 9 ekor domba garut, 9 ekor ayam pelung cianjur, 9 tambunan bibit ikan gurame, 99 jenis bibit buah kayu lokal, dan 9 jenis bibit padi lokal.

Setelah akad, resepsi pernikahan dijadwalkan mulai pukul 19.00 hingga 22.30 WIB di Kawasan Pendopo Garut.

Pernikahan Putri Karlina dan Akbar
Putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar (29), resmi menikahi Wakil Bupati Garut, Putri Karlina (32). Akad nikah keduanya dilaksanakan hari ini Rabu (16/7/2025) pukul 13.00 WIB di Kawasan Pendopo Garut, Jawa Barat. (Kolase Via Tribun Jabar)

Sebelum pernikahan berlangsung, Putri Karlina mengaku mengubah konsep pernikahannya dengan Maula Akbar yang semula direncanakan pernikahan itu dilaksanakan secara sederhana di Kantor Urusan Agama (KUA).

Namun, rencana itu berubah atas permintaan orang tua dan semangat untuk menjadikan momen bahagianya sebagai ajang berdampak positif bagi masyarakat. Maka, konsep tersebut pun berubah menjadi pesta rakyat yang tetap mengangkat kearifan lokal Garut.

"Tadinya saya dan calon suami mengajukan ke orang tua untuk menikah di KUA saja. Kami ingin menikah sebagai ibadah, tanpa kompleksitas besar. Tapi mungkin karena orang tua merasa masih mampu dan ingin memberikan yang terbaik, akhirnya dipestakan," kata Putri dalam wawancara eksklusif bersama Tribunjabar.id, Minggu (13/7/2025) lalu.

Putri mengatakan, kompleksitas pernikahan seorang pejabat, apalagi setelah kontestasi politik bisa berkali lipat dibanding masyarakat biasa. Ia dan keluarga pun berusaha menyusun acara pernikahan yang tetap memiliki dampak sosial dan ekonomi bagi warga Garut.

"Kami pastikan produk unggulan Garut digunakan. Misalnya, dekorasi kami dominan menggunakan bambu dari Selaawi. Itu kami kolaborasikan dengan seniman bambu lokal, meski tetap dipandu dekorator utama dari Jakarta," jelas Putri.

Tak hanya dekorasi, suvenir pernikahan pun berasal dari tangan-tangan terampil warga Garut, seperti produk kulit dan kerajinan bambu. Sejumlah suvenir karya pelajar dari Purwakarta tempat asal calon suaminya pun ikut disertakan dalam pernikahannya nanti.

"Jadi dekorasi mungkin 80 persen menggunakan bambu, bambu Selaawi walaupun di-lead-nya sama seniman dekorator Jakarta, itu sebagai komposernya saja, tapi senimannya seniman Garut," ungkapnya.

Maula Akbar, putra Gubernur Dedi Mulyadi resmi menikahi Putri Karlina, anak Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. (Instagram maula_akbar08)
Maula Akbar, putra Gubernur Dedi Mulyadi resmi menikahi Putri Karlina, anak Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. (Instagram maula_akbar08)

Putri Karlina tolak karangan bunga

Putri Karlina juga meminta agar tak ada pihak-pihak yang mengiriminya karangan bunga. Ia justru menyarankan, papan karangan bunga lebih baik diganti bibit pohon. Permintaan Putri ini disampaikan sebagai tanda cinta untuk kelestarian alam. 

"Ini sebagai tanda cinta untuk kelestarian alam. Jadi kami mohon papan bunga itu diganti dengan bibit pohon," ungkapnya, Sabtu (12/7/2025), dilansir TribunJabar.id.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved