Berita Viral

FAKTA BARU Korban Tewas di Acara Nikahan Anak Dedi Mulyadi,Bripka Cecep Ada Riwayat Penyakit Jantung

Ibu dari Bripka Cecep Saeful Bahri yang tewas saat bertugas mengamankan acara syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi mengungkapkan fakta baru.

Ibriza/Tribunnews
PERNIKAHAN ANAK DEDI MULYADI - Nurbaiti, ibu sambung dari Bripka Cecep Saeful Bahri, satu dari tiga korban tewas saat mengantre makan gratis di perayaan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, saat ditemui di rumah duka, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025). Nurbaiti mengungkapkan, Bripka Cecep memiliki riwayat penyakit jantung dan kolesterol. 

TRIBUN-MEDAN.com - Ibu dari Bripka Cecep Saeful Bahri yang tewas saat bertugas mengamankan acara syukuran pernikahan anak Dedi Mulyadi mengungkapkan fakta baru. 

Nurbaiti mengungkapkan bahwa anaknya memiliki riwayat penyakit jantung.  

Nurbaiti mengatakan, beberapa tahun yang lalu, Bripka Cecep pernah dirawat di rumah sakit akibat menderita gejala penyakit jantung.

"Iya pernah dirawat karena (penyakit) jantung," ungkap Nurbaiti, saat ditemui Tribunnews.com di rumah duka, di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/7/2025).

Namun demikian, menurutnya, Bripka Cecep telah pulih dari penyakit jantungnya.

"Dirawatnya waktu itu sekali aja sih. Gejala (penyakit) jantung aja. Kan kalau jantungnya dulu, tapi udah sembuh, gitu," jelasnya.

Tak hanya itu, Nurbaiti juga mengatakan, Bripka Cecep juga memiliki riwayat kolesterol.

Bahkan, menurut ibu sambung korban itu, almarhum sempat melakukan diet menurunkan berat badan.

Selain itu, mendiang Bripka Cecep juga kerap berolahraga lari atau jogging serta menunaikan puasa di hari Senin dan Kamis.

"Karena di punya kolesterol, jadi ingin turunkan berat badan," ujar Nurbaiti.

"Selalu puasa Senin-Kamis dia. Malah suka kasih kabar juga dia lagi lari pagi-pagi," pungkasnya.

Baca juga: Suhu di Kota Medan Panas Menyengat hingga 36 Derajat Hari ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Baca juga: PENGAKUAN Mela Lihat Anaknya Tewas Berdesakan di Acara Nikahan Anak KDM: Kenapa Tak Ada yang Tolong

Baca juga: Daftar Nama dan Jabatan dalam Mutasi Pejabat Utama Polres Labuhan Batu hingga Polda Sumut

Bripka Cecep tercatat sebagai anggota Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek di Polres Garut, Polda Jawa Barat.

Ia memiliki nama lengkap Cecep Saeful Bahri, dan lahir tahun 1986.

Bripka Cecep tutup usia pada umur 39 tahun.

Cecep berpangkat Brigadir Polisi Kepala alias Bripka, yaitu salah satu pangkat dalam golongan Bintara di Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Pangkat ini berada di atas Brigadir Polisi (Brigpol) dan di bawah Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda). 

Bripka Cecep sudah menikah dengan perempuan bernama Viee Novianti.

Keduanya dikaruniai 3 orang buah hati, dua anak laki-laki dan 1 anak perempuan.

3 korban tewas

Tragedi memilukan terjadi di tengah kemeriahan pesta pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), Maula Akbar putra dan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina.

Bripka Cecep Saeful Bahri (39) tewas saat bertugas mengamankan kerumunan warga yang hadir saat antre makan gratis.

Dalam kerumunan warga yang memadati kawasan Pendopo untuk mendapatkan bagian dari makan gratis, terjadi kekacauan yang menyebabkan puluhan orang kehilangan kesadaran.

Berdasarkan laporan dari lokasi, setidaknya 26 orang sempat pingsan akibat desak-desakan, dan tiga di antaranya meninggal dunia, termasuk Bripka Cecep.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas insiden yang menewaskan tiga orang tersebut. Dalam keterangannya kepada media, ia mengungkapkan rasa prihatin dan duka atas peristiwa nahas yang menodai kebahagiaan keluarga besar pemerintahan daerah.

"Saya menyampaikan belasungkawa dan berduka cita, kami sampaikan keprihatinan atas peristiwa ini," kata Syakur kepada awak media di Pendopo, Jumat malam.

Syakur menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, korban-korban yang jatuh akibat sesak napas dan kehilangan oksigen saat terjebak dalam kerumunan di pintu masuk area makan bersama.

"Informasi yang kami terima itu karena mereka kekurangan oksigen berdesak-desakan," ujarnya.

Menurut penuturannya, antusiasme tinggi masyarakat terhadap pesta pernikahan pejabat menjadi salah satu penyebab membludaknya kerumunan warga. Warga yang hadir bahkan sudah berkumpul sejak usai salat Jumat, meski agenda makan bersama baru akan dimulai pukul 13.00 WIB.

Guna menghindari kejadian serupa dan sebagai bentuk penghormatan kepada korban, pemerintah daerah sepakat untuk membatalkan seluruh agenda lanjutan yang semula telah dijadwalkan dalam rangkaian pernikahan tersebut.

"Untuk rangkaian lainnya, kami sudah bersepakat menunda atau ditiadakan," ungkapnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved