Berita Viral

ISAK Tangis Bocah Manusia Silver Dimarahi Ibu Gegara Tak Bawa Banyak Uang, Videonya Viral

bocah manusia silver di OKU Timur, Sumatera Selatan menangis tersedu-sedu di pinggir jalan karena dimarahi ibunya gegara tak bawa banyak uang

Dokumentasi Warga
MANUSIA SILVER -- Seorang anak yang dicat perak duduk menangis di pinggir jalan kawasan Kotabaru, OKU Timur, setelah dimarahi ibunya karena tidak mendapatkan uang, Kamis (17/07/2025). Kejadian ini terekam dalam video viral yang memantik reaksi publik dan pemerintah setempat. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Isak tangis bocah manusia silver di OKU Timur, Sumatera Selatan yang dimarahi ibu gegara tak bawa banyak uang.

Bocah manusia silver menangis tersedu di pinggir jalan karena dimarahi ibunya.

Hal itu lantaran ia tidak membawa banyak uang saat pulang.

Video bocah tersebut menangis tersedu-sedu pun viral di media sosial.

Dalam video yang kini viral di media sosial, tampak tubuh bocah tersebut dicat dengan warna perak.

Ia hanya bisa menangis dan diam menahan isak saat dimarahi karena tidak membawa cukup uang.

Kejadian ini berlangsung di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan (Sumsel).

Perisitwa itu pun langsung menyita perhatian Pemerintah Kabupaten OKU Timur.

Baca juga: TAMPANG Totok Suami yang Tega Jual Istrinya Rp1,5 Juta Lalu Bujuk Berhubungan Intim Bertiga

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) OKU Timur pun langsung turun tangan ke lokasi memastikan kejadian sebenarnya.

"Kami tidak bisa diam. Begitu video itu viral dan disebut terjadi di wilayah OKU Timur, tim kami langsung turun ke lapangan," kata Plt Kepala Dinas PPPA OKU Timur, Inoferwenti Intan dilansir Tribun-medan.com, Sabtu (19/7/2025).

Ternyata, anak dan ibu yang viral tersebut bukan warga OKU Timur.

Mereka hanya singgah di wilayah tersebut untuk mengemis.

Kendati demikian, hal itu tidak mengurangi kepedulian Dinas PPPA.

Dikutip dari Tribun Sumsel, Dinas PPPA melakukan pendekatan persuasif.

Ibu bocah manusia silver tersebut juga mendapatkan peringatan keras atas perlakuannya terhadap anak di bawah umur.

"Kami tekankan, tidak boleh ada bentuk kekerasan, baik fisik maupun verbal. Apalagi ini dilakukan terhadap anak dan di ruang publik," tegas Inoferwenti.

Baca juga: TRAGIS❗ NENEK 70 TAHUN TEWAS Dalam Kamar Rumahnya di Medan Helvetia, Diduga Dirampok Lalu Dibunuh

Menurutnya, memaksa anak mengemis di jalanan, terlebih dalam kondisi tidak layak dan penuh tekanan emosional, jelas termasuk kategori eksploitasi anak.

Ia prihatin karena kondisi tersebut berlangsung di usia anak-anak yang semestinya berada dalam lingkungan belajar dan diasuh dengan baik.

"Seharusnya anak itu belajar di sekolah, bukan berada di jalan dengan tubuh dicat silver demi uang. Ini bentuk eksploitasi yang sangat disayangkan," tambahnya.

Kendati bukan warga OKU Timur dan tidak menjadi ranah tindakan langsung Dinas PPPA, pihaknya pun memastikan akan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Satpol PP sebagai penegak peraturan daerah.

"Kami pantau terus. Untuk penindakan memang di luar kewenangan kami, tapi kami pastikan kasus seperti ini tidak terulang lagi," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved