Unesco Kunjungi 16 Geosite di Tujuh Kabupaten, Lakukan Revalidasi

Disinggung kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terus terjadi di sekitaran Danau Toba dan akan menghalangi penilaian, Yudha mengakui hal itu.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/MAURITS
KMP Sumut sedang berada di perairan Danau Toba pada penyeberangan lintasan Simanindo - Tigaras dan sebaliknya. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tim penilai (asesor) dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, (Unesco) Global Geopark tiba di Kawasan Danau Toba, Senin (21/7).Tujuan kunjungan itu untuk melakukan revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark tahun 2025. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Ekonomi Kreatif (Kadisbudparekraf) Sumut, Yudha Pratiwi mengatakan, hanya ada dua orang tim asesor yang datang yang akan berada di Danau Toba selama empat hari ke depan.

Dikatakan Yudha, dua tim asesor itu berasal dari Portugal dan Korea. Mereka akan melakukan penilaian terhadap 16 geosite pada tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba. 

"Penilaian revalidasi Danau Toba berlangsung mulai Senin hingga Kamis (21-25/7) mendatang. Hanya ada dua orang tim asesor yang berkunjung dan saat ini kita lagi menunggu kedatangan mereka di Bandara Silangit," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan

Baca juga: Angin Kencang akibatkan Gelombang Danau Toba Tinggi, KSOPP Hentikan Penyeberangan di Lokasi Berikut

Dijelaskannya, untuk hari pertama ini belum ada kegiatan penilaian dan masih penyambutan.  

"Saat ini kami sedang menunggu dan akan melakukan penyambutan, kemudian membawa mereka makan siang dan menuju hotel tempat mereka menginap. Belum ada agenda apa pun selain penyambutan," ucapnya.

Menurutnya, pada saat penilaian dilakukan, tidak dilakukan diskusi apa pun dengan pihak asesor. Sebab, mereka hanya melakukan penilaian.

"Besok akan mulai dilakukan penilaian. Ada 16 geosite di 7 kabupaten kawasan Danau Toba yang akan dikunjungi mereka. Masing-masing asesor akan mengunjungi dua geosite di kabupaten yang berbeda," tuturnya.

Disinggung kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terus terjadi di sekitaran Danau Toba dan akan menghalangi penilaian, Yudha mengakui hal itu.

"Betul nanti dalam kunjungan asesor itu, kita pasti akan melewati area-area Karhutla. Namun saat ini memang musim kemarau, dan selama penilaian berlangsung kita sudah minta pihak BPBD untuk menjaga titik titik rawa Karhutla di kawasan Danau Toba," jelasnya.

Selain itu, ia juga mengaku ada beberapa titik air di Danau Toba menjadi keruh. Namun sejauh ini pihaknya masih menyelidiki apa penyebab air tersebut keruh.

"Dalam area kunjungan asesor itu juga kita akan melewati satu titik air keruh di kawasan Danau Toba, mudah-mudahan tidak jadi pengurangan penilaian dari pihak Unesco. Karena, sejauh ini kami juga masih menyelidiki penyebab air keruh di kawasan Danau Toba itu," ucapnya.

Meski ada beberapa kendala, Yudha optimistis Danau Toba akan kembali mendapatkan Green Card.

"Optimis karena memang sejak beberapa hari lalu dan malam tadi kita sudah melakukan pemantapan strategi agar Danau Toba kembali mendapatkan Green Card," jelasnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved