Abaikan Larangan Ibu Demi Menikahi Kekasihnya, Wanita Ini Berakhir Diselingkuhi dan Dianiaya Suami

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita berusia 29 tahun asal Kota Ho Chi kini tengah menjalani proses perceraian setelah menghadapi kenyataan pahit dalam rumah tangganya.

B menikah dengan kekasihnya setelah menjalin hubungan asmara selama tujuh tahun, meski mendapat tentangan keras dari ibunya.

Dikutip dari Eva.vn Selasa (22/7/2025), penolakan tersebut didasari perbedaan agama, keluarga B menganut Katolik, sementara sang suami berasal dari latar belakang non-agama.

Selain itu, ibunya merasa ada ketidaksesuaian pada raut wajah sang pria yang dianggap memiliki bentuk wajah yang buruk menurut kepercayaan lokal.

Menjelang pernikahan, ibunya dan sahabat dekat keluarga masih mencoba membujuk B untuk mempertimbangkan ulang keputusannya.

Namun, dengan keyakinan bahwa cinta bisa menaklukkan segalanya, B tetap melangkah ke altar. Sayangnya, kebahagiaan yang diharapkan tak bertahan lama.

Hanya seminggu setelah bulan madu, B mulai menyadari perubahan drastis dalam sikap suaminya. Pria yang dulu penuh perhatian kini menjadi kasar dan temperamental.

Saat itu, B berusaha memaklumi karena sang suami baru saja keluar dari pekerjaannya dan sedang tidak memiliki penghasilan.

Namun, perilaku suaminya semakin mengkhawatirkan. Ia sering pulang larut malam, bahkan tak jarang menginap di luar rumah. Awalnya B tak curiga, tapi semuanya berubah ketika suatu malam suaminya pulang dalam keadaan mabuk.

Untuk pertama kalinya, B memeriksa ponsel suaminya dan menemukan hal yang mengejutkan.

Di aplikasi pesan Zalo, B menemukan kontak bernama istriku tercinta. Saat dibuka, ternyata kontak tersebut berisi percakapan mesra antara sang suami dan wanita lain.

Tak hanya itu, ia juga menemukan foto dan video suaminya bersama wanita tersebut sedang menggunakan narkoba serta bermesraan secara intim.

Lebih menyakitkan lagi, ketika B mencoba mengetikkan nomor ponselnya sendiri di kontak suaminya, ia menemukan bahwa dirinya disimpan dengan nama “Tạp hoa” yang berarti "warung kelontong".

Esok paginya, B bertanya pada suaminya. Pria itu sempat menyangkal, namun ketika B menunjukkan bukti, ia malah marah dan memukuli istrinya.

Padahal saat itu, B tengah mengandung satu bulan. B berteriak mengingatkan bahwa dirinya sedang hamil, namun sang suami justru mencekik dan menindihnya. Beruntung, B berhasil melawan dan melarikan diri ke kamar mertua untuk meminta pertolongan.