Istri Temukan Bukti Perselingkuhan Suami yang Sudah Meninggal, Gugat Selingkuhan ke Pengadilan

TRIBUN-MEDAN.com – Viral kisah pilu yang dialami oleh seorang wanita paruh baya di Taiwan.

Setelah berduka atas meninggalnya sang suami yang telah menemaninya selama hampir empat dekade, ia justru mendapati bukti perselingkuhan yang dilakukan mendiang suaminya selama mereka masih berumah tangga.

Temuan ini mengubah rasa kehilangan menjadi kemarahan dan berujung pada gugatan hukum.

Dikutip dari Eva.vn Selasa (22/7/2025), kisah ini menimpa seorang wanita bermarga Liu, warga Pingtung, Taiwan.

Ia telah menikah selama 38 tahun dengan mendiang suaminya, Tuan Quach. Rumah tangga mereka tampak harmonis hingga Tuan Quach divonis menderita kanker usus besar beberapa waktu lalu.

Meskipun telah mendapatkan perawatan medis intensif, Tuan Quach akhirnya meninggal dunia.

Setelah pemakaman, Bu Liu mulai merapikan barang-barang pribadi peninggalan suaminya.

Di saat itulah ia menemukan bukti mengejutkan yang menunjukkan bahwa sang suami telah menjalin hubungan gelap dengan seorang wanita lain selama bertahun-tahun.

Yang lebih menyakitkan lagi, Tuan Quach diduga telah mengirimkan uang dalam jumlah besar kepada wanita tersebut.

Menurut temuan Bu Liu, suaminya tercatat telah mentransfer total sekitar 10,11 juta dolar Taiwan kepada seorang wanita bermarga Zeng.

Dari jumlah itu, sebesar 3 juta dolar Taiwan digunakan untuk membantu anak laki-laki Bu Zeng membeli sebuah rumah.

Tak terima dengan pengkhianatan tersebut, Bu Liu menggugat Bu Zeng ke pengadilan dan menuntut ganti rugi sebesar 2 juta dolar Taiwan. Ia menilai bahwa Bu Zeng telah menjalin hubungan tidak sah dengan suaminya dan secara tidak langsung telah merugikan dirinya sebagai istri yang sah secara hukum.

Dalam persidangan, putri dari Bu Liu memberikan kesaksian penting. Ia menyatakan bahwa ayahnya dan Bu Zeng berkomunikasi melalui aplikasi pesan pribadi.

Dalam percakapan tersebut, keduanya saling memanggil dengan sebutan suami dan istri, menandakan bahwa hubungan mereka sudah melampaui batas pertemanan biasa.

Namun, dalam pembelaannya, Bu Zeng membantah tuduhan tersebut. Ia mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa Tuan Quach masih memiliki istri.

Menurut pengakuannya, ketika mereka berkenalan, Tuan Quach mengatakan bahwa ia telah lama bercerai dan hidup sendiri.

Karena menghormati privasi Tuan Quach, Bu Zeng mengaku tidak pernah menggali lebih dalam mengenai status pernikahannya.

Namun argumen ini tidak diterima begitu saja oleh pengadilan. Hakim menyatakan bahwa alasan Bu Zeng tidak mengetahui status pernikahan Tuan Quach tidak masuk akal, terutama karena dalam percakapan digital mereka, keduanya jelas-jelas menyebut satu sama lain sebagai pasangan suami istri.

Selain itu, catatan percakapan juga menunjukkan bahwa Bu Zeng mengetahui lokasi dan waktu Tuan Quach dirawat di rumah sakit, serta kondisi kesehatannya yang memburuk karena kanker.

Meskipun demikian, Bu Zeng sama sekali tidak datang menjenguk Tuan Quach. Hakim menilai bahwa hal ini menunjukkan adanya indikasi kuat bahwa Bu Zeng telah mengetahui status pernikahan Tuan Quach dan memilih untuk tidak hadir agar tidak berhadapan dengan keluarga sah dari pria tersebut.

Akhirnya, pengadilan memutuskan bahwa hubungan antara Tuan Quach dan Bu Zeng merupakan pelanggaran hukum, dan menjatuhkan vonis agar Bu Zeng membayar ganti rugi kepada Bu Liu sebesar 2 juta dolar Taiwan.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan ramai dibicarakan di media lokal serta media sosial.

Banyak yang merasa simpati terhadap Bu Liu yang harus menanggung duka berlapis, kehilangan pasangan hidup sekaligus dikhianati setelah puluhan tahun bersama.

Kini, meski sang suami telah tiada, luka hati yang ditinggalkan akibat pengkhianatan tampaknya akan membekas lama dalam hidup Bu Liu.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan