Berita Internasional

Ibu Mertua Usir Menantu karena Cucu Tak Mirip Ayahnya, Hasil Tes DNA Bongkar Rahasia Keluarga

Viral di media sosial ibu mertua tega usir menantu karena cucunya tak mirip ayahnya.

TRIBUNNEWS
TES DNA: Ilustrasi tes DNA. Ibu mertua usir menantu karena cucunya tak mirip dengan ayahnya, keluarga berakhir hancur usai sang anak memutuskan tes DNA, Jumat (25/6/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral di media sosial ibu mertua tega usir menantu karena cucunya tak mirip ayahnya.

Untuk meyakinkan sang ibu, ayah dari anak tersebut kemudian memutuskan untuk melakukan tes DNA.

Dikutip dari Eva.vn Jumat (25/7/2025), kisah ini bermula dari konflik rumah tangga yang melibatkan seorang pria muda, istrinya, serta ibu kandungnya.

Sang ibu, yang dikenal sebagai sosok perfeksionis dan keras kepala, sejak awal menolak pernikahan anaknya karena menilai calon menantunya berasal dari keluarga miskin dan tidak sesuai dengan standar sosial yang ia harapkan.

Meski mendapat penolakan keras, pasangan muda itu tetap melangsungkan pernikahan setelah sang istri hamil.

Tujuh bulan setelah pernikahan, anak pertama mereka lahir, seorang bayi laki-laki yang sehat dan menggemaskan.

Namun sejak saat itu, sang ibu mertua terus menunjukkan ketidakpuasan karena merasa cucunya tidak memiliki kemiripan dengan keluarga pihak ayah.

Situasi memuncak ketika dalam pesta ulang tahun pertama sang anak, salah satu kerabat yang sedang mabuk secara tidak sengaja berkomentar bahwa anak tersebut lebih mirip keluarga pihak ibu. Ia bahkan sempat bercanda.

“Hati-hati jangan sampai salah asuh anak tetangga,” ucapnya.

Komentar ini membuat sang nenek murka dan menuduh menantunya berselingkuh sebelum menikah. Ia lantas mengusir menantunya dari rumah, sambil melemparkan pakaian ke luar.

Merasa dilema antara membela ibunya atau istrinya, sang suami memutuskan untuk melakukan tes DNA guna membuktikan kebenaran sekaligus meredakan ketegangan dalam keluarga.

Ia mengajak istrinya untuk menyerahkan sampel rambut anak mereka ke laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa anak tersebut memang anak kandungnya.

Dengan membawa bukti tersebut, ia kembali ke rumah orang tuanya dan memperlihatkan hasil tes kepada ibunya. Ia juga menyampaikan semua keluh kesah istrinya dan berharap sang ibu berhenti memperlakukan menantunya secara tidak adil.

Namun, alih-alih meredakan konflik, peristiwa ini justru membuka luka lama yang lebih dalam. Seminggu setelah kejadian tersebut, pria itu menerima telepon dari ibunya yang memintanya datang karena terjadi sesuatu yang serius di rumah.

Sesampainya di rumah, ia menemukan suasana kacau. Perabotan rumah tangga hancur berantakan, ayahnya duduk diam di beranda sambil merokok, dan ibunya tergeletak di lantai, menangis tanpa henti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved