Berita Nasional

Hasil Autopsi NSA Sebut Arya Daru Memang Tewas Dibunuh, Begini Respons Polda Metro Jaya

hasil autopsi diplomat Kemlu, ADP tersebut tidak resmi dan bukan berasal dari kepolisian.  

|
Kolase KompasTV
PENYEBAB ARYA TEWAS: Kepolisan mengungkap penyebab tewasnya pegawai Kemlu Arya Daru. Dia ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban. Polisi meneliti temuan CCTV dan percakapan terakhir Arya Daru lewat telepon 

TRIBUN-MEDAN.com - Hasil autopsi diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) dari National Security Agency (NSA) yang menyebut penyebab kematiannya karena dibunuh dan bukan bunuh diri ramai beredar.

Terkait hasil autopsi dari NSA yang menyebut kematian diplomat Kemlu, ADP bukanlah bunuh diri melainkan dibunuh atau pembunuhan, Polda Metro Jaya meminta agar menanyakan pada pihak yang menyampaikan.  

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya menegaskan informasi yang beredar terkait hasil autopsi diplomat Kemlu, ADP tersebut tidak resmi dan bukan berasal dari kepolisian.  

“Yang menyampaikan itu siapa? Silakan ditanyakan kepada pihak yang menyampaikan," kata Ade Ary.    

JEJAK TERAKHIR KORBAN- Diplomat Arya Daru sempat naik ke rooftop kantor Kemlu dengan membawa tas gendong dan kantong belanja, namun keduanya tak lagi terlihat saat ia turun
JEJAK TERAKHIR KORBAN- Diplomat Arya Daru sempat naik ke rooftop kantor Kemlu dengan membawa tas gendong dan kantong belanja, namun keduanya tak lagi terlihat saat ia turun (ig/ddaru_chee)

Yang jelas, kata Ade, semua fakta-fakta yang ditemukan akan dikumpulkan sehingga nanti saat pemeriksaan ini sudah selesai semua, barulah semuanya bisa disimpulkan.

"Ada beberapa ahli yang dilibatkan, beberapa hasilnya sudah ada di tangan penyelidik," kata Ade Ary, kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/7/2025).

Terkait klaim yang beredar di media sosial tersebut, Ade Ary tidak secara langsung menyebutnya sebagai hoaks. 

Namun, ia menyatakan informasi tersebut tetap akan menjadi bagian dari bahan analisis penyelidikan.

“Saya tidak bisa menyebut (hoaks) ya, atau tidak bisa mengomentari, yang jelas itu akan menjadi bagian yang didalami oleh penyelidik.

Kami imbau masyarakat agar bijak dalam bermedia sosial dan berhati-hati dalam menyikapi informasi,” ujarnya.

Ade Ary menegaskan, proses penyelidikan masih terus berlangsung dan melibatkan berbagai ahli dari beragam disiplin ilmu.

“Beberapa hasil pemeriksaan dari para ahli memang sudah kami terima, namun masih ada yang belum.

Setelah semuanya lengkap, akan kami sampaikan secara utuh.

Setiap ahli akan diminta menjelaskan hasil pemeriksaannya sesuai kompetensinya,” jelasnya.

Ia menekankan, penyelidikan dilakukan dengan pendekatan berbasis ilmiah atau scientific crime investigation.

“Kami tetap berpegang pada prinsip pengungkapan berbasis ilmiah, dengan melibatkan berbagai ahli, pengumpulan fakta yang komprehensif, serta metode pembuktian yang ketat dan hati-hati.

Semua ini dilakukan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Fakta Baru 

Sebelumnya fakta terbaru terungkap bahwa Arya Daru sempat berada di Rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berlantai 16 tempatnya bekerja, 10 jam sebelum Arya ditemukan tak bernyawa.

Hal itu diketahui dari rekaman CCTV di Gedung Kemenlu yang juga sudah disita polisi untuk didalami.

Arya Daru diketahui sempat kembali ke kantor Kemlu di Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, tempatnya bekerja sekitar pukul 21.00 WIB, Senin (7/7/2025).

Sebelumnya setelah pulang kerja pada sore hari, Arya Daru diketahui masih berkomunikasi dengan istrinya Meta Ayu.

Saat itu, Arya baru saja selesai berbelanja pakaian di mal.
 
Setelah pulang berbelanja dasi dan celana dalam, Arya Daru kembali ke kantor Kemlu.

Dalam rekaman CCTV, Arya Daru sempat celingak-celinguk melihat kondisi sekitar.

Arya Daru menaruh tangannya di pembatas dinding.

Ia kemudian mengangkat bahu dan melihat ke arah bawah.

Arya Daru hanya sebentar berada di rooftop gedung Kemlu dan ia turun kembali ke bawah.

Kemudian Arya Daru terlihat keluar gedung Kemlu tanpa membawa tas ranselnya dan juga kantong belanjanya.

Dia kemudian memberhentikan taksi di tengah gerimis untuk kembali ke indekosnya.

Pada rekaman CCTV yang beredar sebelumnya di tempar kosnya Arya Daru langsung menuju kamarnya.

Kemudian pada 23.25 WIB, ia keluar kamar sambil membawa kantong plastik hitam.

Arya Daru membuang tas kantong plastik hitam, ke ujung lorong area kos itu.

Arya terekam mengenakan kemeja dan celana panjang hitam.

Setelah membuang sampah, Arya Daru kembali ke kamarnya.

Menanggapi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki dan menganalisa rekaman CCTV yang ada termasuk saat Arya berada di gedung Kemlu.

Menurut Ade sedikitnya ada 20 rekaman CCTV dari 20 titik yang didalami tim digital forensik Polri.

"CCTV  Setidaknya telah ambil rekaman 20 titik CCTV. Di mulai dari circle terkecil yakni lingkungan kos dan beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban sampai 7 hari terakhir dan lokasi-lokasi lain, termasuk tempat kerja korban," kata Ade.

Menurutnya pemeriksaan masih berlangsung dilakukan tim digital forensik dan analisis dari DIrektorat Cyber Polda Metro Jaya.

"Kami juga lakukan pendalaman latar belakang korban dengan melbatkan Tim Ahli Psikokologi Forensik dari apsifor," kata Ade.

Ini semua, katanya dilakukan agar hasil penyelidikan bisa dipertanggung jawabkan termasuk secara ilmiah.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved