Berita Viral
2 Anaknya Tewas Tenggelam, Pipit Diduga Ingin Akhiri Hidup Bersama, Ajak ke Pantai Saat Subuh
Sang ibu, Vivit Margiantiningsih alias Pipit (31), diduga berniat mengakhiri hidup bersama anak-anaknya.
TRIBUN-MEDAN.com - Pergi ke pantai saat subuh, Pipit diduga ingin akhiri hidup bersama anak-anaknya.
Namun kini hanya ia yang hidup karena dua anaknya sudah tewas tenggelam.
Pipit membawa dua bocah malang itu menggunakan sepeda motor suaminya.
Baca juga: LIGA SPANYOL - Xabi Alonso Siapkan Formasi Kejutan di Real Madrid, Mastantuono Dijadikan Starter
Tanpa sepengetahuan siapapun, Pipit membawa kedua anaknya.
Ada saksi yang mengaku melihat Pipit seperti linglung di pantai.
Kini teka-teki kematian dua bocah yang tenggelam di Pantai Sigandu perlahan terkuak.
Sang ibu, Vivit Margiantiningsih alias Pipit (31), diduga berniat mengakhiri hidup bersama anak-anaknya.
Baca juga: 71 Siswa Terpilih Jadi Paskibraka HUT RI ke-80 Tahun di Sumut, akan Diasramakan selama 2 Minggu
Fakta mengejutkan ini disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Batang, AKP Imam Muhtadi, pada proses penyidikan awal berdasarkan keterangan Pipit.
Penyidikan tengah difokuskan pada dugaan niat bunuh diri sang ibu bersama kedua anaknya.
“Dari keterangan awal, ibu korban mengajak dua anaknya ke Pantai Sigandu pagi itu dengan niatan mengakhiri hidup bersama. Ini masih kami dalami,” tuturnya, Kamis (31/7/2025).
Pihaknya akan berkoordinasi dengan tim ahli kejiwaan untuk memeriksa kondisi psikologis ibu korban, yang ditemukan di lokasi kejadian dalam kondisi selamat.

"Kami akan melakukan koordinasi tim ahli kejiwaan untuk mengecek kondisi kejiwaan ibu korban yg saat itu ditemukan dilokasi tkp," tuturnya.
AKP Imam Muhtadi mengungkapkan bahwa dua jenazah bocah telah diotopsi pada Rabu (30/7/2025) malam.
Proses otopsi dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jateng di RSUD Kalisari Batang sebagai bagian dari upaya penyelidikan lebih lanjut.
“Otopsi ini penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian kedua anak tersebut.
Setelah proses selesai, jenazah langsung diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan,” terang AKP Imam Muhtadi, Kamis (31/7/2025).
Baca juga: Warga 4 Desa di Tanjung Morawa Blokir Jalan, Kesal Jalan yang Rusak Belum juga Diperbaiki
AKP Imam menyebut pihaknya masih memberikan ruang bagi orang tua korban untuk menjalani prosesi pemakaman sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan.
“Kami belum melakukan pemeriksaan maksimal terhadap orang tua korban. Kami beri waktu untuk mereka menguburkan anak-anaknya,” imbuhnya.
Kronologi
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Rabu subuh, sekitar pukul 05.00 WIB.
Pipit membawa dua putrinya, Hafiza Latifatuz Zahra (6) dan Hana Hasinah (3), warga Desa Kaliwareng, Kecamatan Warungasem, menuju pantai dengan sepeda motor.
Hafiza duduk di depan jok motor, sementara Hana digendong dengan selendang.
Setibanya di lokasi, Pipit langsung berjalan masuk ke laut sambil menggendong Hana dan membopong Hafiza.
Ia terus melangkah hingga mencapai titik di mana air menenggelamkan kakinya.
Pipit kemudian melepaskan selendang dan kedua anaknya, namun saat ombak datang, ia tersadar bahwa tubuhnya masih hidup sementara kedua anaknya telah terlepas.
Pipit sempat terbawa arus dan akhirnya terdampar kembali di bibir pantai dalam keadaan lemas dan linglung.
Baca juga: Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Pengedar dan Pengguna Sabu di Desa Manunggal
Warga yang tengah beraktivitas di sekitar lokasi menemukan Pipit dalam kondisi bingung dan tidak mampu memberi keterangan jelas.
Di waktu yang hampir bersamaan, dua jasad bocah perempuan ditemukan mengambang tak jauh dari tempat kejadian.
Pipit pun sempat menghilang dan ditemukan bersembunyi di toilet portable kawasan wisata Sigandu pada pukul 13.30.
Kondisi Pipit yang tidak konsisten dalam menjelaskan kronologi membuat kepolisian melakukan pemeriksaan mendalam.
“Kami masih menunggu hasil lengkap otopsi dan pemeriksaan lanjutan, serta berkoordinasi dengan tim ahli kejiwaan," pungkasnya.
Pendampingan Psikolog
Tragedi tenggelamnya dua bocah perempuan di Pantai Sigandu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah cukup mengejutkan perhatian masyarakat.
Dalam peristiwa memilukan yang terjadi Rabu (30/7/2025) pagi itu, jasad Hana Hasinah (3) dan Hafidhoh Azzahra (6) ditemukan mengambang di laut.
Sementara sang ibu, Vivit Margianingsih alias Pipit, ditemukan selamat namun dalam kondisi linglung dan shock berat.
Baca juga: 71 Siswa Terpilih Jadi Paskibraka HUT RI ke-80 Tahun di Sumut, akan Diasramakan selama 2 Minggu
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang, Supriyono, menyatakan kesiapan pihaknya dalam memberikan pendampingan psikologis kepada sang ibu yang diduga mengalami guncangan psikis.
"Kami siap melakukan pendampingan psikologi kepada ibu, karena melihat kondisinya mengguncang psikologinya," ujar Supriyono saat dihubungi, Kamis (31/7/2025).
Pihaknya kini tengah berkoordinasi intens dengan Polres Batang seiring proses penyidikan yang masih berlangsung.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Polres Batang karena masih dalam proses penyidikan, kalau memang dibutuhkan kami siap," jelasnya.
Menurut Supriyono, pendampingan akan dilakukan secara langsung oleh psikolog DP3AP2KB.
"Biasanya pendampingan dengan menemui langsung, nanti bagaimana teknisnya akan disesuaikan dengan kondisi," imbuhnya.
Sementara itu, hasil pemeriksaan medis dari RSUD Kalisari Batang menunjukkan tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.
Mereka diduga kuat meninggal akibat tenggelam, dengan perkiraan waktu kematian sekitar satu jam sebelum ditemukan.
Proses otopsi sudah dilakukan oleh tim Biddokkes Polda Jateng, Rabu (30/7/2025 malam, saat ini kepolisian masih menunggu hasil resmi otopsi tersebut.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
(*/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.