Sumut Terkini

Soroti Program Belajar Mengajar Lima Hari, Sekda Sumut: Belum Melihat Dampak Nyatanya

Togap juga mengajak, seluruh jajaran Dinas Pendidikan Sumut untuk terus menggencarkan sosialisasi kebijakan lima hari belajar di sekolah. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
PEMPROV SUMUT
Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Togap Simangunsong melakukan kunjungan dan silaturahmi dengan Pejabat dan Jajaran Staf ASN ke Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sumut di Jalan Teuku Cik Ditiro Medan, Jumat (1/8/2025).Togap menjelaskan, program belajar lima hari belum terlihat dampaknya secara signifikan 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut Togap Simangunsong menyoroti soal penerapan proses belajar mengajar lima hari. 

Menurut Togap, hasil studi di lapangan menunjukkan masih banyak masyarakat yang belum memahami secara menyeluruh maksud dan manfaat kebijakan ini. 

Untuk itu, Togap meminta para pejabat pendidikan, terutama Kepala Dinas dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota se-Sumut, untuk terus melakukan sosialisasi yang berkelanjutan.

“Program ini harus terus disosialisasikan, banyak yang belum melihat dampak nyatanya. Padahal sektor UMKM dan pariwisata juga ikut terdampak positif,” jelasnya saat mengadakan kunjungan dan bersilaturahmi dengan jajaran Dinas Pendidikan Sumut, Jumat (1/8/2025). 

Togap juga mengajak, seluruh jajaran Dinas Pendidikan Sumut untuk terus menggencarkan sosialisasi kebijakan lima hari belajar di sekolah. 

“Kebijakan lima hari belajar memiliki efek ganda yang sangat positif. Salah satunya terhadap pertumbuhan UMKM. Anak-anak punya waktu lebih bersama keluarga, orang tua bisa mengajak anak bermain dan berbelanja, yang pada akhirnya menggerakkan perekonomian sektor informal,” ujarnya.

Togap juga menyampaikan pentingnya mengurangi beban administrasi bagi para guru. Ia berharap guru dapat kembali fokus pada tugas utama mereka mengajar dan mendidik.

“Jangan sampai guru habis waktu hanya mengurus laporan, angka kredit, dan administrasi. Kita perlu bantu mereka dengan sistem pendampingan atau tenaga administrasi agar kualitas pembelajaran tetap terjaga,”tuturnya.

Terkait dengan program prioritas Dinas Pendidikan Sumut, Togap menyebut sejalan dengan program prioritas nasional dan visi-misi Gubernur Sumut dan Wakil Gubernur.

"Program-program sudah baik, sejalan dengan program nasional dalam memperkuat SDM, sains dan teknologi, tinggal kita dari pucuk pimpinan hingga tingkat bawah, untuk secara bersama kompak menyuksekan target-target yang sudah ada," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga juga memaparkan sejumlah prioritas pembangunan pendidikan di Sumut.

Saat ini kata Alex, fokus utama mereka adalah peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) dan pelaksanaan program wajib belajar 13 tahun.

“Kami terus berupaya memperluas akses pendidikan, salah satunya dengan menyelenggarakan program SMA Terbuka di 20 sekolah, dengan target menjangkau 500 siswa putus sekolah,” ucapnya.

Kata Alex, Dinas Pendidikan juga mendorong pemerataan pendidikan berkualitas melalui pembangunan dan pengembangan sekolah unggul berasrama.

Seperti membangun dan mengembangkan enam SMA Negeri unggul berasrama, seperti SMAN 2 Balige, SMAN 1 Raya, SMAN 1 Matauli, dan SMAN 2 Sipirok. 

“Selain itu, ada 11 SMK Negeri unggulan yang dikembangkan di wilayah pantai timur, pantai barat, dan kepulauan,” jelasnya. 

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved