Medan Terkini
Polisi Kantongi Identitas Begal yang Tewaskan Ojek, Kapolres Belawan: Serahkan Diri atau Ditembak
Tanggal 10 Juli, setelah mendapat kabar suaminya kecelakaan dan tak sadarkan diri, Sriana pulang dari Malaysia ke Kota Medan.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Terduga pelaku pembegalan yang menewaskan seorang tukang ojek pangkalan di Medan Belawan bernama Iman Kurnia Abadi (45) belum terungkap.
Kurang lebih 24 hari setelah kejadian, pada 9 Juli lalu, para pelaku belum ada yang ditangkap kepolisian.
Plh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Wahyudi Rahman mengatakan pihaknya sudah mengantongi identitas para terduga pelaku.
Namun demikian ia belum mengungkap siapa saja mereka yang sudah menewaskan ayah dari 5 orang anak tersebut.
Katanya, saat ini pihaknya sedang memburu pelaku agar segera ditangkap.
"Yang perlu kami sampaikan, dari alat bukti yang didapat, yaitu rekaman kamera cctv-nya. Alhamdulillah, penyidik sudah dapat mengidentifikasi pelaku. Sekarang dalam pengejaran,"kata AKBP Wahyudi Rahman, Sabtu (2/8/2025).
Mantan Kapolres Dairi dan Tanah Karo ini mengucapkan belasungkawa kepada keluarga almarhum Iman.
Ia turut berdukacita atas tewasnya kepala keluarga yang masih memiliki 3 anak dibawah umur.
Wahyudi memperingatkan kepada para pelaku segera menyerahkan diri ke Polisi.
Sebab, jika tidak segera menyerahkan diri, Polisi akan menangkap pelaku secara paksa dan memberikan tindakan tegas terukur berupa tembakan jika melawan.
"Kami menyampaikan imbauan kepada pelaku agar segera menyerahkan diri. Kami akan melakukan tindakan tegas terukur apabila kami yang melakukan menangkap."
Diketahui, tukang ojek pangkalan bernama Iman Kurnia Abadi (45) warga Kecamatan Medan Labuhan, tewas diduga dibegal di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan.
Korban, ketika sedang berkendara dengan motornya seorang diri dilempar balok kayu sejumlah orang hingga terjatuh ke aspal, pada 9 Juli lalu.
Akibatnya, Iman mengalami luka serius di kepala dan berujung meninggal dunia setelah 2 hari menjalani perawatan, tepatnya pada 11 Juli.
Dugaan begal ini terekam kamera Closed Cirkuit Television (CCTV) dan beredar luas di media sosial Instagram.
Dalam rekaman, Rabu dinihari sekira pukul 03:38 WIB, korban melintas di lokasi kejadian menggunakan sepeda motor seorang diri.
Dari sisi kiri jalan, atau depan gang sejumlah orang sudah berdiri menunggu sambil memegang balok.
Begitu korban melintas, pelaku langsung melempar balok kayu ke arah korban hingga terjatuh, terseret ke aspal.
Namun motor korban tidak diambil, karena warga yang tidak jauh dari lokasi langsung mendekat, menyelematkan korban.
Sedangkan pelaku, langsung melarikan diri ke dalam gang.
Istri korban, Sriana (42) menceritakan, awalnya dia mendapat kabar suaminya diduga dibegal dari ibunya.
Sebab, Sriana sudah 10 bulan merantau menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia sebagai asisten rumah tangga.
Awalnya, informasi yang diperoleh keluarga, Iman mengalami kecelakaan.
Belakangan, ketika pihak Jasa Raharja hendak memverifikasi untuk klaim, ternyata korban bukan kecelakaan, alias diduga dibegal.
Alhasil, klaim kecelakaan yang seharusnya cair dibatalkan.
"Setelah dilarikan ke RS, turunlah pihak jasa raharja mengecek semuanya mulai cctv dia bukan kecelakaan tapi pembegalan,"kata Sriana, ditemui di kediamannya di Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (30/7/2025).
Setelah kejadian, korban dibawa ke RS Prima Husada Cipta Medan (PHC), Kecamatan Medan Belawan.
Namun karena lukanya cukup parah, Iman dirujuk ke RSU Bina Kasih, Kecamatan Medan Sunggal.
Dua hari dirawat korban disebut tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia.
Tanggal 10 Juli, setelah mendapat kabar suaminya kecelakaan dan tak sadarkan diri, Sriana pulang dari Malaysia ke Kota Medan.
Sayangnya, begitu sampai ke Kota Medan, suami tercintanya sudah menjadi mayat.
"suami saya tak sadar sama sekali dari kejadian sampai meninggal dunia."
Sriana sudah membuat laporan ke Polres Pelabuhan Belawan. Ia berharap Polisi segera menangkap orang sudah membuat suaminya tewas.
"Saya berharap pelaku segera ditangkap."
Kepedihan Sriana bertambah kala ia mulai kesulitan mencari nafkah hingga terlilit utang ke RSU Bina Kasih Medan.
Sriana menanggung utang perawatan suaminya selama 3 hari 2 malam, sekitar Rp 34 juta lagi.
Sebab, perawatan suaminya tak bisa ditanggung Jasa Raharja lantaran Iman korban kejahatan, bukan kecelakaan.
Total keseluruhan biaya sebesar Rp 37 juta, dan ia baru membayar sebesar Rp 3 juta.
Itupun diambil dari tabungan dan sumbangan dari tetangga dan keluarga.
Apalagi ia yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Malaysia selama 10 bulan belakangan, belum memiliki uang sebanyak itu.
Ia mengatakan tak mampu membayar uang sebesar itu.
*Utang Rp 34 Juta Perawatan Mendiang Suami di RS Dilunasi Anggota DPR RI, Istri Ojek Pangkalan yang Tewas Dibegal Nangis Terharu*
Anggota DPR RI Komisi XII, Ade Jona Prasetyo mengunjungi kediaman Iman Kurnia Abadi (45) tukang ojek pangkalan yang diduga tewas akibat dibegal di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, Jumat (1/8/2025) kemarin.
Kedatangan Jona bertemu langsung dengan Sriana, beserta anak-anaknya yang kini kesusahan hidup selepas Iman meninggal dunia.
Begitu tiba, isak tangis Sriana pecah meraung-raung teringat kematian tragis sang suami.
Suara tangisan wanita 42 tahun itu semakin kejer setelah mendengar perkataan Ade Jona Prasetyo, ketika menyatakan akan melunasi seluruh utang Sriana ke RSU Bina Kasih sebesar Rp 34 juta lagi (sebelumnya ditulis Rp 12 juta).
Utang itu merupakan biaya perawatan suaminya kurang lebih selama 3 hari 2 malam.
Sebab, biaya perawatan suaminya tak ditanggung Jasa Raharja karena diduga merupakan korban kejahatan, bukan kecelakaan lalu lintas.
Ketika diwawancarai, Anggota DPR RI, sekaligus ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Gerindra Sumatera Utara mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Iman Kurnia Abadi.
Ia memastikan akan melunasi seluruh utang Sriana kurang lebih sebesar Rp 34 Juta lagi di RSU Bina Kasih Medan.
Selain itu, ia juga akan memberikan beasiswa 2 anak almarhum yang masih bersekolah hingga tamat SMA.
"untuk anak-anaknya kami beri beasiswa sampai tamat sekolah. Sudah kami beresi (biaya Rumah Sakit). Ini tanggung jawab kita sesama manusia, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,"kata Ade Jona Prasetyo, Jumat (1/8/2025).
Kepada pihak Kepolisian, khususnya Polres Pelabuhan Belawan, Ade Jona mendesak Polisi segera menangkap para pelaku.
Sebab, kasus ini sudah 22 hari berlalu sejak kejadian tanggal 9 Juli lalu.
"kami berharap sama pihak kepolisian agar menangkap pelakunya. Kita sama-sama tahu peristiwanya,juga istri. Dimana almarhum yang sehari-harinya bekerja sebagai RBT atau ojek pangkalan."
(cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Ajie Karim Resmi Dicopot dari Sekretaris Komisi C DPRD Sumut setelah Viral Dugem Bareng Istri |
![]() |
---|
Empat Joki SNPMB USU Asal Jogja Divonis 1 Tahun 4 Bulan Penjara di Pengadilan Negeri Medan |
![]() |
---|
Curi Uang Arisan Tetangga Puluhan Juta untuk Foya-foya, Remaja di Medan Ditangkap |
![]() |
---|
Tergiur Diajak Nginap ke Hotel sebelum Camping, Motor Pria di Medan Dibawa Kabur Wanita Baru Kenal |
![]() |
---|
Viral Tabrakan Beruntun di Medan, Pengemudi Innova Reborn Kabur setelah Tabrak 6 Mobil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.