Berita Viral
PROFIL Komando Operasi Habema yang Berhasil Tembak Mati 3 Anggota OPM, Dipimpin Mayjen Lucky Avianto
Pasukan Habema berhasil menembak mati 3 anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Tigilobak
TRIBUN-MEDAN.com - Pasukan Habema berhasil menembak mati 3 anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Tigilobak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Kamis (31/7/2025).
Pasukan ini berhasil menemukan para anggota OPM.
Sedikit memberitahu, Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah gerakan separatis yang bertujuan untuk memisahkan wilayah Papua dari Indonesia dan mendirikan negara merdeka.
Gerakan ini telah aktif sejak 1 Desember 1963, dan menjadi simbol perjuangan sebagian masyarakat Papua yang merasa tidak puas dengan integrasi wilayah mereka ke dalam NKRI.
Tiga anggota OPM yang tewas adalah:
Ado Wanimbo
Meni Wakerwa alias Jumadon Wake
Seorang lainnya dalam proses identifikasi
Apa itu Komando Operasi Habema?
Komando Operasi Habema atau Koops Habema adalah satuan khusus yang dibentuk oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada tahun 2024 untuk menangani konflik bersenjata di wilayah Papua.
Nama "Habema" merupakan akronim dari "Harus Berhasil Maksimal", sekaligus merujuk pada Danau Habema di Jayawijaya, Papua Pegunungan--salah satu danau tertinggi di Indonesia.
Tujuan dan Fungsi Koops Habema
Menangani konflik separatisme dan kekerasan bersenjata di Papua
Mengintegrasikan pola operasi TNI dan Polri agar lebih efektif
Menjalankan strategi smart power: kombinasi antara pendekatan militer, diplomasi, dan sosial
Koops Habema berada di bawah kendali Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III yang terdiri dari pasukan elite gabungan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.
Koops Habema dipimpin oleh Mayjen TNI Lucky Avianto sebagai Panglima Komando.
Tantangan dan Respons
Operasi dilakukan secara senyap dan terukur, namun tetap memicu eskalasi konflik di wilayah pegunungan Papua.
TPNPB-OPM menuduh TNI melakukan kekerasan terhadap warga sipil, sementara TNI menegaskan operasi hanya menyasar kelompok bersenjata.
Koops Habema menjadi simbol keteguhan TNI dalam menjaga kedaulatan negara, sekaligus bagian dari strategi baru untuk menyelesaikan konflik Papua secara lebih terintegratif dan profesional.
Senjata Prajurit Hilang
Diketahui operasi di Kampung Tigilobak Kabupaten Puncak, Papua Tengah ini merupakan tindak lanjut atas insiden gugurnya prajurit TNI dalam operasi di wilayah Ugimba pada tahun 2019.
Operasi saat itu mengakibatkan hilangnya satu pucuk senjata api jenis SS2 V4.
Operasi ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk menegakkan kedaulatan negara serta merebut kembali senjata milik negara dirampas OPM.
Dalam operasi tersebut sempat terjadi tindakan perlawanan bersenjata oleh kelompok OPM.
Satgas Koops Habema akhirnya melakukan tindakan tegas mengakibatkan tewasnya 3 orang anggota OPM.
Sosok Ado Wanimbo
Ado Wanimbo adalah salah satu dari 3 anggotaOPM yang tewas dalamoperasi tersebut.
Ado Wanimbo diketahui sebagai Danwil Ugimba Kodap VIII Kemabu.
Namanya masuk dalam DPO Polres Mimika melalui surat DPO/36/IV/2017/Reskrim tertanggal 30 April 2018.
OPM lainnya Meni Wakerwa alias Jumadon Wake, dan seorang lainnya masih dalam proses identifikasi.
Barang Bukti
Dari lokasi kejadian, Satgas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti di antaranya:
Satu pucuk senjata api jenis SS2 V4 dengan nomor senjata BF.CS 024739 beserta teleskop Trijicon SN: 923632.
Barang bukti ini diketahui merupakan milik anggota TNI yang gugur pada tahun 2019 di sektor Ugimba.
Barang bukti lainnya yang berhasil diamankan yakni:
Aparat juga mengamankan:
1 pucuk senapan angin
3 buah magazen 2 magazen M16 dan 1 magazen SS
64 butir munisi kaliber 5,56 mm
4 unit handphone
1 buah dompet
2 power bank
1 buah emas
1 senter kepala
Diamankan pula alat dan perlengkapan lainnya berupa:
kapak
parang
ketapel
korek api
dokumen pribadi KTP atas nama Meni Wakerwa
Kartu Papua Sehat
uang tunai sebesar Rp 3.800.000
2 buah noken
1 buah tas selempang
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, keberhasilan operasi ini menunjukkan komitmen TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan negara di wilayah Papua.
"Ini sebagai simbol keteguhan TNI dalam menjaga kehormatan prajurit dan kedaulatan negara, sekaligus mengembalikan senjata milik negara yang selama ini berada di tangan kelompok separatis," ungkap Mayjen TNI Lucky Avianto.
Sementara itu Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU No. 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh tindakan prajurit TNI dalam operasi ini dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025).
Menurutnya ditemukannya senjata organik milik prajurit TNI yang gugur menjadi bukti nyata kekejaman kelompok separatis OPM yang merampas senjata setelah melakukan pembunuhan.
"Namun di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua," ujarnya.
TNI terus memperkuat perannya sebagai penjaga kedaulatan serta melindungi segenap masyarakat di tanah Papua, melalui pendekatan humanis, dialogis dan berlandaskan peraturan perundang-undangan.
"TNI juga tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera," kata Mayjen TNI Kristomei Sianturi.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Novel Baswedan Kecewa Terpidana Hasto Kristiyanto Diampuni Prabowo, Berantas Korupsi Omong Kosong |
![]() |
---|
Profil Yukihiro Nabae, Presiden Direktur PT Top System Asia Base Tewas Ditimpa Truk |
![]() |
---|
PENGAKUAN Mengejutkan Muhammad Hariz Pelaku Penusukan ODGJ: Saya Muak dan Kesal Dengan ODGJ |
![]() |
---|
SIASAT Licik Pasutri di Bengkulu Penipuan Paket Umrah, Minta Dilunasi Kilat Tapi Tunda Keberangkatan |
![]() |
---|
DUDUK Perkara Murid SD Sekolah Lewati Sungai Gegara Akses Ditutup Tetangga, Bermula dari Beli Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.