Medan Terkini
10 Persen Siswa di Sekolah Rakyat Sentra Bahagia Belum Pandai Membaca, Guru: Tantangan bagi Kami
Seorang Guru Sekolah Rakyat Menengah Pratama (SRMP) II Sentra Bahagia Khairul mengatakan sebanyak 10 persen siswa belum pandai membaca.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Seorang Guru Sekolah Rakyat Menengah Pratama (SRMP) II Sentra Bahagia Medan, Khairul mengatakan sebanyak 10 persen siswa belum pandai membaca.
Dijelaskan Khairul, ada banyak alasan siswa di SRMP II ini belum pandai membaca.
Salah satunya karena faktor kemiskinan ekstrem yang membuat dunia pendidikan pun cukup memprihatinkan.
Menurutnya, siswa yang belum bisa membaca ini dianggapnya sebagai tantangan menjadi guru di sekolah rakyat. Namun, ia tak bisa merinci secara detail berapa jumlah pasti siswa tak bisa membaca tersebut.
"Ada sebanyak 10 persen siswa di sekolah rakyat ini belum pandai baca. Tapi ini bukan bentuk keluhan kami melainkan tantangan sebagai guru di sekolah rakyat," jelasnya saat diwawancarai Tribun Medan, Kamis (7/8/2025).
Dikatakannya, saat ini proses belajar mengajar dengan juknis pendidikan belum berlangsung, masih dalam tahapan proses pengenalan selama tiga bulan ke depan.
"Saya pribadi memaklumi sendiri kalau ada sejumlah siswa yang belum bisa membaca. Karena faktor ekonomi orang tua yang mengalami kemiskinan ekstrem turut berpengaruh dalam dunia pendidikan anak-anak," tuturnya.
Diterangkannya, sebelum siswa yang belum bisa membaca ini mengikuti sistem belajar mengajar, pihaknya mengajarkan anak-anak tersebut untuk membaca terlebih dahulu.
"Ini kita pengenalan 3 bulan. Jadi mereka yang belum bisa baca kita ajarkan baca terlebih dahulu," ucapnya.
Dilanjutnya, para siswa juga sudah mengikuti kegiatan tes DNA untuk memetakan kemampuan dan potensi masa depan mereka.
"Tes nya tiga hari kemarin. Kita juga lagi menunggu hasil DNA nya. Setelah tes DNA nanti akan kita kelas kan sesuai potensi minat bakatnya. Mudah-mudahan segera keluar, jadi kita langsung bisa mengarahkan minat bakat mereka," jelasnya.
Disinggung mengenai banyak guru sekolah rakyat yang mengundurkan diri, Khairul mengatakan sudah mendengar informasi tersebut.
"Sudah dengar, tapi kalau untuk di SRMP II ini kami belum ada yang berniat untuk mengundurkan diri. Kebanyakan yang undur diri karena jarak rumahnya jauh dari sekolah. Tapi kalau di sini, ada fasilitas untuk guru yang mau nginap di sini," jelasnya.
Diketahui, berdasarkan catatan Tribun Medan, untuk Sumut sendiri ada tiga Sekolah Rakyat yang telah beroperasi. Dari tiga sekolah rakyat itu ada 44 guru yang mengajar di sekolah rakyat.
Rinciannya, Sekolah Rakyat Menengah Pratama II di Sentra Bahagia Medan Jalan Williem Iskandar Kecamatan Medan Tembung ada 13 guru dan 1 kepala sekolah.
Dua Anggota TNI yang Tembak Siswa di Sergai Divonis 2,5 Tahun Penjara dan Dipecat |
![]() |
---|
Pemko Medan Gelar Gerakan Pangan Murah di Medan Petisah, Warga Senang Bisa Beli Beras |
![]() |
---|
Protes Eksekusi Lapangan Komplek Bumi Asri Medan, Pihak Perusahaan: Ini Pelanggaran Hukum |
![]() |
---|
Brankas Isi Perhiasan Senilai Rp 57 Juta di Medan Petisah Digondol Maling saat Pemilik Rumah Pergi |
![]() |
---|
10 Bulan Menjabat Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Dimutasi Jadi Waka Polda Sultra |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.