Berita Viral
NASIB Pemuda di Palembang Tewas dengan 16 Tusukan dan 2 Luka Tembak, Jasad Terkapar di Depan Bengkel
Ia menambahkan sebelum kejadian, Ridho memang tidak memiliki handphone sebab sebelumnya dijual.
lihat foto
TRIBUN-MEDAN.com - Nasib pemuda di Palembang bernama Ridho (22) tewas dengan 16 tusukan dan 2 luka tembak.
Jasadnya ditemukan terkapar di depan bengkel.
Ridho tewas diduga setelah dikeroyok.
Baca juga: KESEDIHAN Penarik Becak di Palembang Lihat Rumahnya Hangus Terbakar, Abdullah Pasrah
Mayatnya ditemukan tergeletak bersimbah darah.
"Kami masih di lapangan cari petunjuk untuk ungkap pelaku, semoga cepat terungkap," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Andrie Setiawan melalui Kapolsek Plaju Kapolsek Plaju AKP Muhamad Andrian, saat dikonfirmasi, Sabtu (9/8/2025).
Andrian belum membeberkan jumlah pelaku yang terlibat dari peristiwa tersebut, sebab masih dalam penyelidikan.
Pihaknya mencari informasi kebenaran dan mengumpulkan untuk penyelidikan lewat rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi
Baca juga: KRONOLOGI Dua Warga Malaysia Dibakar Hidup-Hidup di Thailand, Pelaku Kesal Karena Pengangguran
"Belum tahu (pelaku) masih kami dalami. Masih kumpulkan data-data seperti CCTV dan saksi-saksi untuk mengetahui merujuk ke siapa pelakunya," sambungnya.
Dari olah TKP awal dan hasil pemeriksaan dokter forensik ia membenarkan selain luka senjata tajam serta luka tembak berasal dari senapan angin.
Sebab senjata tersebut ada di samping jenazah korban saat ditemukan.
"Senjata yang ada di samping tubuh korban adalah senapan angin. Benar itu luka tembak senapan angin," katanya.
Dia juga merincikan luka yang dialami korban berjumlah 16 luka tusuk dan luka sayatan, di antaranya 5 lubang di tangan kiri, punggung belakang sebelah kiri 5 lubang, luka tusuk di dada kiri atas 2 lubang.
"Luka tusuk rahang 2 lubang, lalu ada luka memar di pinggang, serta sayatan dan luka robek di jempol tangan kanan," tutupnya.
Sosok Ridho
Keluarga mengungkap keseharian Ridho (22) korban pembunuhan di Talang Putri, Kecamatan Plaju, Palembang.
Anca (40) paman korban mengatakan, sehari-hari korban bekerja sebagai buruh dan sering diajak jika ada pekerjaan yang bisa dilakukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.