Sumut Terkini

Gegara Mau Buat Layangan, 2 Warga Tanjung Morawa Hanyut, Ditemukan Setelah 3 Hari

Untuk yang pertama kali ditemukan adalah jasad Suratman di Desa Dalu X A atau sekitar 10 Km dari lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. 

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Ayu Prasandi
ISTIMEWA
EVAKUASI KORBAN : Jasad Andra Sanjaya (10) akhirnya ditemukan tim BPBD Deli Serdang, Senin (11/8/2025). Diwaktu yang bersamaan jasad Suratman lebih dahulu ditemukan. 

LUBUKPAKAM, TRIBUN- Dua jasad warga yang hilang selama tiga hari di aliran Sungai Blumai Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang akhirnya ditemukan, Senin (11/8/2025).

Jasad Suratman (70) dan Andra Sanjaya (10) yang sama-sama merupakan warga Desa Limau Manis ini ditemukan di dua tempat yang berbeda.

Untuk yang pertama kali ditemukan adalah jasad Suratman di Desa Dalu X A atau sekitar 10 Km dari lokasi sekitar pukul 10.30 WIB. 

Kemudian jasad Andra ditemukan di Desa Tanjung Morawa A atau sekitar 3 Km dari lokasi kejadian sekitar pukul 12.30 WIB.

Penemuannya bersamaan dengan waktu adzan zuhur yang berkumandang di masjid.

Dari lokasi jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka dengan menggunakan mobil ambulan. 

"Sangkut dirumpun pohon bambu sebelah kanan dia tadi. Bajunya masih lengkap dan kita temukan sekitar 500 meter dari jembatan pondok bambu. Pas adzan zuhur tadi ketemunya, " ucap Rahmat salah satu tim dari BPBD Deli Serdang. 

Isak tangis keluarga pecah ketika jasad para korban dibawa ke rumah duka. Jerit histeris pun terdengar dari keluarga dekat.

Sosok Wanti ibu dari Andra Sanjaya tampak begitu terpukul melihat jasad anaknya sudah terbujur kaku. 

Kesedihan Wanti ini sudah tampak sejak Senin pagi di sekitar tebing sungai atau tempat awal dimana korban tergelincir.

Ketika itu Wanti berulang kali memanggil-manggil nama anaknya saat tim BPBD bersama Faji melakukan pencarian di sungai.

Air matanya pun berulang kali menetes di tempat ini sembari memegangi tangan suaminya atau bapak sambung korban. 

"Andra yuk keluar, nggak usah buat layangan lagi. Udah mamak belikan kok layangannya. Pulang yuk dek. Keluarlah dek," teriak Wanti. 

Saat diwawancarai, Wanti menyebut anaknya itu datang ke sungai bersama kakaknya, Sifa.

Mereka ke sungai bersama Suratman yang dikenal sebagai tetangga dekat rumah orang tuanya.

Saat kejadian Sifa pun sempat ikut masuk ke sungai untuk menolong adiknya namun tidak b rhasil.

"Si Adek ini pun nggak ada bilang dia mau layangan sama aku. Mereka kesini katanya mau cari bambu buat layangan. Rupanya si adik mau cuci kaki tapi tergelincir, jadi si kakak terjun karena dia bisa berenang mau nangkap si adik tapi si adik udah glabakan terhempas kemudian, cuma jempolnya aja yang katanya sempat terpegang. Si kakak bisa selamat karena bisa berenang dan ada bambu hanyut" kata Wanti. 

Saat momen kedua anaknya itu berada di sungai di situlah yang ia ketahui, Suratman ikut terjun dan masuk ke sungai. Ia pun masih merasa bertanya-tanya soal niat buat layangan ini.

Hal ini lantaran dari yang warga ketahui Suratman pergi dari rumah bersama anak-anaknya tidak ada membawa parang untuk menebang pohon bambu.

Hal ini juga didukung dengan adanya rekaman CCTV dari salah satu rumah warga. 

Suratman sendiri belum banyak dikenal warga di sekitar rumahnya. Ia tinggal di sebuah rumah kontrakan yang dekat dengan rumah nenek korban.

Ketika itu korban sedang ke rumah neneknya dan kemudian diajak untuk cari bambu yang tumbuh di pinggir sungai.

Saat ini masih banyak menjadi tanya warga mengapa bambu yang mau diambil adalah bambu yang tumbuh jauh dari rumah dan berada di pinggir sungai. 

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved