Berita Internasional

Pengantin Wanita Tewas di Malam Pertama, 8 Tahun Kemudian Terungkap Pelakunya Ternyata Suami Sendiri

Sebuah tragedi memilukan terjadi di malam pernikahan pasangan muda. Alih-alih merayakan awal kehidupan baru, malam bahagia justru berujung maut.

SANOOK.COM
PENGANTIN TEWAS: Pengantin wanita tewas dicekik pada malam pertama pernikahannya, sosok pelaku pembunuhan baru terungkap 8 tahun kemudian, Selasa (12/8/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Sebuah tragedi memilukan terjadi di malam pernikahan pasangan muda.

Alih-alih merayakan awal kehidupan baru, malam bahagia itu justru berujung maut.

Delapan tahun kemudian, misteri pelaku pembunuhan akhirnya terungkap, dan fakta yang mencengangkan membuat publik terperangah.

Pembunuhnya adalah sang mempelai pria sendiri.

Dikutip dari Sanook.com Selasa (12/8/2025), peristiwa tersebut terjadi di Chongqing, Tiongkok.

Hari itu, sebuah desa di Chongqing dihiasi lampion dan penuh dengan tamu undangan yang datang untuk merayakan pernikahan antara Ning (nama samaran), pria berusia 30 tahun, dan Wang (nama samaran), wanita berusia 28 tahun.

Pernikahan ini diatur oleh keluarga kedua belah pihak setelah sebelumnya terjadi kesepakatan bahwa Ning akan membangun rumah baru di dekat kediaman keluarga Wang sebagai salah satu syarat pernikahan.

Bagi Ning, pernikahan ini bukan tanpa beban. Selama bertahun-tahun ia bekerja keras di Beijing, namun tabungannya habis untuk membangun rumah yang diminta keluarga calon istri.

Meski kesepakatan itu tercapai, Ning kerap menyimpan rasa tidak puas dan konflik pun kerap terjadi sebelum pernikahan.

Malam itu, pesta pernikahan berlangsung meriah. Namun, beberapa jam setelah tamu pulang, kepolisian setempat menerima laporan mengejutkan, sang pengantin wanita ditemukan tewas di rumah barunya.

Hasil visum menunjukkan penyebab kematian adalah karena dicekik.

Sejak malam itu, Ning menghilang tanpa jejak. Polisi menduga kuat bahwa ia adalah pelaku, namun pencarian selama bertahun-tahun tidak membuahkan hasil. Kasus ini pun membeku.

Delapan tahun setelah tragedi, penyelidikan kembali menemukan titik terang. Polisi melacak keberadaan Ning di sebuah pabrik di Jinjiang, Provinsi Fujian.

Saat petugas mendatanginya dan menanyakan soal kematian istrinya, tubuh Ning langsung gemetar hebat sebelum akhirnya roboh.

Dalam pemeriksaan, Ning mengakui perbuatannya. Ia menceritakan bahwa di malam pernikahan, Wang meminta uang 40.000 yuan (sekitar Rp 80 juta saat ini) sebagai syarat untuk mau tidur bersama sebagai suami istri.

Permintaan itu membuat Ning marah besar, mengingat ia sudah menghabiskan semua tabungan untuk membangun rumah sesuai permintaan keluarga Wang. Dalam emosi yang memuncak, ia mencekik istrinya hingga tewas.

Awalnya, Ning berencana bunuh diri, namun ia mengurungkan niat setelah berbicara dengan ayahnya.

Sang ayah bahkan memberinya 1.000 yuan (sekitar Rp 2 juta) untuk melarikan diri. Selama delapan tahun pelarian, Ning mengganti identitas dan bekerja di pabrik di Fujian.

Ia bahkan menikah lagi dan memiliki anak, hidup seolah tragedi itu tidak pernah terjadi, hingga akhirnya tertangkap.

Kasus ini menimbulkan gelombang reaksi publik di Tiongkok. Banyak yang menyayangkan bahwa pernikahan yang seharusnya menjadi momen bahagia justru berakhir tragis hanya karena perselisihan soal uang.

Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa seorang wanita muda, tetapi juga menghancurkan masa depan pria yang kini harus mendekam di penjara.

Pengadilan menjatuhkan vonis bersalah kepada Ning atas tuduhan pembunuhan.

(cr31/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved