Berita Viral
PATI MENCEKAM, Polisi Lari Tunggang Langgang Dikejar Demonstran, Bupati Sudewo Dilempari
Aksi unjuk rasa masyarakat Pati, Jawa Tengah, yang mendesak Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya, berlangsung ricuh,
TRIBUN-MEDAN.com - Aksi unjuk rasa masyarakat Pati, Jawa Tengah, yang mendesak Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya, berlangsung ricuh, Rabu (13/8/2025) siang.
Suasana mencekam terlihat di Alun-alun Pati. Serangan gas air mata dari kepolisian mendapat reaksi keras dari para demonstran.
Sejumlah anggota polisi menjadi korban serangan para demonstran yang mengamuk.
Anggota polisi itu pun dibuat lari tunggang langgang dikejar sejumlah massa yang mengamuk.
Tak sedikit demonstran yang mengejar dan melempari anggota polisi tersebut menggunakan es batu, tong sampah dan lainnya.
Bahkan ada demonstran yang berbaju kuning mencoba menjegal langkah kaki anggota polisi dengan baret biru itu sampai jatuh tersungkur.
Tidak diketahui nasib dua anggota polisi yang terekam dalam video amatir berdurasi 23 detik.
Bupati Dilempar Sandal
Video Bupati Pati Sudewo dilempari sandal dan gelas air mineral saat menemui para demonstran di Pati.
Sudewo datang menggunakan kendaraan polisi lapis baja untuk mengantisipasi tindakan anarkis para demonstran.
Baru juga mengucapkan salam, para demonstran sudah langsung melempari Bupati Sudewo.
Para petugas kepolisian yang ada di sebelahnya pun sigap mengantisipasi menghalau serangan warga menggunakan tameng.
Para demonstran datang untuk menjawab tantangan Bupati Sudewo yang sebelumnya menyebutkan tak akan gentar saat didemo warga yang jumlahnya 50 ribu orang karena menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 250 persen.
Meskipun pada beberapa hari sebelumnya kenaikan PBB tersebut sudah dibatalkan mengikuti pajak tahun 2024.
Kini aksi demonstran ini mendesak Bupati Pati Sudewo lengser dari jabatannya.

Menerobos Masuk
Massa mulai melakukan aksi pelemparan, dengan melempar ratusan gelas air mineral dan memaksa masuk ke kantor Bupati Pati.
Sejumlah pihak Kepolisian diturunkan untuk menjaga keamanan dan perlindungan agar massa tidak menerobos masuk.
Sejumlah polisi yang bertugas tampak menggunakan APD atau Alat Pelindung Diri tepat di depan gerbang kantor Bupati Pati.
Melalui siaran langsung Youtube Tribun Jateng pada Rabu (13/8/2025) terlihat Polisi mengerahkan mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.
Tak hanya itu, Polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.
Sebagian massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.
Terlihat seorang anggota Brimob mulai emosional, ia berteriak ke arah massa dengan mengatakan:
"Bukan hanya kalian yang punya anak istri, perlakuan kalian kayak gini?" teriak seorang anggota Brimob sembari menunjuk ke arah sejumlah polisi yang tengah berjaga.
Namun, massa bergeming atas tuntutannya yang mendesak Bupati Sudewo mengundurkan diri atau dilengserkan.
"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa.
"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga. Kita di sini mengikuti tantangan Bupati Sudewo, kita datang 50.000 orang bahkan lebih, tapi kenapa Sudewo tidak menampakkan diri. Bupati pengecut," ucap massa di atas panggung.
DPRD Sepakati Angket dan Pansus Pemakzulan
DPRD Pati menyepakati hak angket dan membentuk panitia khusus pemakzulan Bupati Patu Sudewo, Rabu (13/8/2025).
Sikap DPRD ini sebagai respons unjuk rasa warga yang menuntut Sudewo mundur dari jabatannya.
Salah satu yang mengusulkan hak angket pemakzulan adalah Fraksi Partai Gerindra yang juga merupakan partai dari Sudewo.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin mengatakan, usulan hak angket tersebut telah memenuhi syarat secara formal.
”Ini rapat dengan momen yang sangat penting. Keputusan diambil sesuai tahapan yang berlaku. Kita menyetujui penjadwalan dan usulan angket ,” ujar Ali.
Ia menambahkan, setiap tahapan akan berjalan sesuai prosedur dan peraturan-undangan yang berlaku.
Menurut Ali, hak angket ini akan fokus pada penyelidikan kebijakan kenaikan PBB-P2, yang sebelumnya dinaikkan hingga 250 persen.
Hak angket diumumkan saat sejumlah massa pengunjuk rasa meringsek masuk ke Gedung DPRD Pati.
Mereka hadir di tengah rapat keputusan Pansus untuk pemakzulan Bupati Pati Sudewo. (*/tribunmedan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Bunuh Bayinya dan Ogah Nikahi Pacarnya, Terkuak Briptu Ade Kurniawan Punya 3 Istri Siri |
![]() |
---|
DEMO RICUH DI PATI: Puluhan Orang Terluka, Bupati Dilempar Sandal, DPRD Bentuk Pansus Pemakzulan |
![]() |
---|
Didemo Warganya, Sudewo Tegas Enggan Mundur dari Jabatan Bupati Pati: Semua Ada Mekanismenya |
![]() |
---|
TANGIS PILU Sukmawati Gagal Dinikahi Anggota Brimob Bripda Tri Farhan, Acara Dialihkan Jadi Khitanan |
![]() |
---|
KRONOLOGI Pernikahan yang Gagal: Kisah Sukmawati dan Bripda Tri Farhan Mahieu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.