Berita Viral
Dokter Syahpri Tuai Dukungan, Keluarga Pasien Bela Diri, Ngaku Dipelototi Hingga Disuruh Bersyukur
Perwakilan keluarga pasien, Ismed Saputrawijaya buka suara terkait insiden yang viral tersebut.
TRIBUN-MEDAN.com - Dokter Syahpri menuai dukungan usai dipaksa keluarga pasien membuka maskernya.
Bahkan Menteri Kesehatan pun mendukung Dokter Syahpri untuk melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum
Menurut Budi Gunadi, kekerasan terhadap tenaga medis atau tenaga kesehatan tidak bisa dibenarkan dalam situasi apapun.
Baca juga: LINK Live Streaming Wolves Vs Man City Jam 23.30 WIB, Akses di Sini Nonton via HP
Budi telah mengirimkan tim Kemenkes ke Sekayu sebagai bentuk dukungan terhadap proses hukum yang diambil oleh dokter Syahpri.
"Saat ini, saya sudah menugaskan tim Kemenkes untuk memberi dukungan penuh terhadap langkah hukum yang diambil oleh dokter Syahpri dan RSUD Sekayu.
Saya dukung sepenuhnya kasus ini harus dituntaskan melalui jalur hukum untuk memberikan efek jera. Semoga proses hukum dapat berjalan lancar, sehingga memberikan efek jera terhadap pelaku," tegasnya.
Selain Menkes, warganet pun memuji reaksi Dokter Syahpri yang tetap tenang dalam situasi tersebut.
Baca juga: KPK Sita Ponsel Gus Yaqut Terkait Korupsi Kuota Haji, Lantas Apa isinya? Ini Penjelasan Jubir KPK
Aksi penganiayaan dan penghinaan terhadap Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan tengah jadi sorotan.
Perwakilan keluarga pasien, Ismed Saputrawijaya buka suara terkait insiden yang viral tersebut.
Ia justru menuding dokter Syahpri yang lebih dulu bersikap kasar terhadap mereka.
Baca juga: KPK Sita Ponsel Gus Yaqut Terkait Korupsi Kuota Haji, Lantas Apa isinya? Ini Penjelasan Jubir KPK
Dokter Syahpri melotot dan mengatakan kalimat “jangan enggak bersyukur” saat dirinya memprotes penanganan ibunya yang terbaring di kasur rumah sakit.
Ismed mengaku awalnya menanyakan adakah kemungkinan tindakan medis lain yang lebih cepat.
Pasalnya, kondisi sang ibu semakin lemas.
Akan tetapi, jawaban dari dokter Syahpri yang diterimanya dianggap tidak sesuai harapan.
Situasi pun memanas setelah mendapatkan respons yang kurang baik.

"Waktu itu saya tanya kenapa harus menunggu sampai lima hari, apakah tidak ada cara lain yang lebih cepat. Dia jawab, "Kamu sabar, kamu jangan enggak bersyukur". Dia bilang sambil melotot. Makanya saya emosi di situ," kata Ismed seperti dikutip dari YouTube MCM Net Channel yang tayang pada Sabtu (16/8/2025).
Ismed mengatakan justru sikap dokter lah yang lebih dulu membuat suasana menjadi panas.
Kejadian itu lah yang kemudian memicu pertikaian hingga viral di media sosial.
Dalam potongan video viral yang beredar di media sosial, dokter Syahpri dimaki-maki hingga maskernya dibuka paksa oleh keluarga pasien.
Kemenkes RI Turun Langsung ke Muba
Kementerian Kesehatan RI menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel dalam memperkuat perlindungan bagi tenaga kesehatan, menyusul insiden kekerasan terhadap dokter yang bertugas di RSUD Sekayu.
Komitmen ini disampaikan dalam kunjungan langsung pejabat Kemenkes ke Kabupaten Muba, Kamis (14/8/2025).
Direktur Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, dr. Zubaedah Elvia, MPH, menyampaikan bahwa kehadirannya di Sekayu merupakan bentuk perhatian dan dukungan terhadap para tenaga kesehatan yang bekerja di daerah.
Ia menyoroti pentingnya keamanan dan kenyamanan tenaga medis sebagai prasyarat pelayanan yang bermutu.
Baca juga: Bobby Nasution Datangi Kantor DPD GRIB Sumut, Ternyata Kamuflase Diskotek Marcopolo: Ada Alat DJ
“Tenaga kesehatan memiliki hak untuk bekerja dalam lingkungan yang aman. Insiden seperti yang dialami dr. Syahpri adalah peringatan bagi kita semua agar sistem perlindungan nakes diperkuat,” ujar dr. Zubaedah.
Pemerintah pusat, terus mendorong pemerintah daerah untuk tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga memberikan jaminan perlindungan hukum dan fisik bagi tenaga medis yang menjadi ujung tombak pelayanan.
"Kemenkes mengapresiasi terhadap langkah cepat Pemkab Muba dalam merespon kasus kekerasan yang terjadi di RSUD Sekayu. Dukungan yang diberikan kepada dokter yang menjadi korban menunjukkan adanya keseriusan dalam menjaga stabilitas layanan kesehatan,"ungkapnya.
Kemenkes berharap insiden kekerasan terhadap tenaga kesehatan tidak kembali terjadi, dan meminta semua pihak, termasuk masyarakat, untuk membangun relasi yang sehat dan saling menghargai dalam ekosistem pelayanan kesehatan.
Baca juga: Tergiur Imbalan Rp 3 Juta, Sopir Angkot di Dairi Ditangkap Polisi Usai Bawa Sabu dan Ekstasi
"Keamaman dan kesejahteraan tenaga medis bukan hanya tanggung jawab fasilitas kesehatan, tetapi tanggung jawab kolektif, termasuk pemerintah dan masyarakat. Kita semua harus menjamin bahwa nakes bisa bekerja dengan tenang agar pelayanan kepada masyarakat berjalan maksimal,”tutupnya.
Sementara, Bupati Muba, H M Toha yang menerima langsung kunjungan dari Kemenkes, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memastikan keamanan tenaga kesehatan.
Pemkab Muba berkomitmen untuk tidak membiarkan tenaga medis merasa tidak terlindungi dalam menjalankan tugasnya.
“Kami tidak hanya melayani masyarakat, tapi juga melindungi mereka yang memberikan pelayanan. Tenaga medis harus bekerja tanpa rasa takut, dan kami akan terus menjamin itu,” ujar Toha.
Orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menyampaikan terima kasih kepada dr. Syahpri Putra Wangsa atas profesionalismenya dalam menghadapi situasi sulit. Ia memastikan bahwa layanan kesehatan di RSUD Sekayu tidak boleh terganggu oleh insiden tersebut.
"Pemkan Muba akan terus memperkuat sinergi dengan Kemenkes, baik dalam penyediaan sarana dan prasarana maupun pemenuhan kebutuhan SDM kesehatan, terutama dokter yang saat ini jumlahnya masih terbatas,"tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.