Berita Nasional

Rasa Curiga Keluarga Hasil Autopsi Arya Daru, Ada Kandungan CTM di Tubuh Sang Diplomat hingga Memar

Temuan CTM tersebut diungkap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat mengumumkan hasil autopsi.

Kolase Facebook Arya Daru Pangayunan dan Youtube Cumicumi
ISI SAMPAH - Sampah dalam kantong plastik hitam yang dibuang oleh Arya Daru sekitar pukul 23.26 WIB. Terlihat ada beberapa bungkus makanan seperti chiki dan kopi sachet. 

TRIBUN-MEDAN.com - Keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Arya Daru Pangayunan (39), mencurigai adanya temuan CTM dari hasil autopsi jasad korban.

Pihak keluarga Arya Daru memastikan, jika diplomat muda tersebut tak memiliki riwayat alergi. Sehingga, adanya kandungan CTM di dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru, cukup aneh bagi keluarga.

Temuan CTM tersebut diungkap tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), saat mengumumkan hasil autopsi.

Dilansir TribunnewsBogor.com, Dokter Forensik RSCM, Yoga Tohijiwa, mengungkap hasil autopsi jenazah Arya Daru yang diumumkan di Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.

Dari pemeriksaan di bagian luar tubuh, ditemukan luka terbuka pada bibir bagian dalam, luka lecet pada wajah dan leher serta memar-memar pada wajah, serta memar anggota gerak atas kanan akibat kekerasan tumpul.

Memar yang dialami Arya Daru disebut akibat gerakan memanjat saat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu.

KASUS tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Foto keluarga membawa foto almarhum Arya Daru Pangayunan, di rumah duka di Jalan Munggur, Bantul, Jogyakarat. (KIRI). Foto ADP semasa hidupnya bersama istri (Kanan) (Kolase Istimewa)
KASUS tewasnya diplomat muda kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terlilit lakban kuning di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Foto keluarga membawa foto almarhum Arya Daru Pangayunan, di rumah duka di Jalan Munggur, Bantul, Jogyakarat. (KIRI). Foto ADP semasa hidupnya bersama istri (Kanan) (Kolase Istimewa) (Kolase Istimewa)

Sementara itu, berdasarkan pemeriksaan toksikologi serta histopatologi, tidak ditemukan zat yang dapat menyebabkan dampak terhadap pertukaran oksigen. 

Bahkan, tidak ditemukan juga adanya zat racun seperti sianida, alkohol hingga arsenik.

"Seluruh organ dan cairan tubuh milik almarhum ADP tidak terdeteksi senyawa toksin seperti pestisida, sianida, arsenik, alkohol, maupun narkoba," ungkap Ahli toksikologi Puslabfor Polri AKP Ade Laksono.

Hanya saja, polisi menemukan adanya kandungan parasetamol dan chlorpheniramine (CTM) pada berbagai jaringan dan cairan tubuh Arya Daru.

Dilansir Halodoc, CTM digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti urtikaria, bersin-bersin, mata berair, dan gatal-gatal.

Sedangkan parasetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri, yang biasanya untuk mengobati sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, atau pegal-pegal.

"Temuan ini menunjukkan adanya konsumsi atau paparan obat sebelum kematian," ucap Ade Laksono.

Terkait hasil autopsi tersebut, keluarga Arya Daru baru-baru ini buka suara dan mengungkap kejanggalan hasil autopsi yang dicurigai pihak keluarga.

Melalui Anjas Asmara, kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus sebenarnya tak membantah hasil autopsi yang dipaparkan polisi terkait kondisi lebam di tubuh diplomat muda itu.

Sebab ia bersaksi melihat sendiri adanya memar-memar yang cukup banyak di jasad korban.

"Betul, memar-memarnya banyak," kata Meta Bagus yang disampaikan kepada Anjas Asmara melalui DM Instagram.

Namun, keluarga Arya Daru di Yogyakarta tak sepenuhnya puas oleh kesimpulan penyebab kematian yang disebut mengakhiri hidup.

"Kami sangat yakin adik saya tidak mengakhiri hidupnya sendiri," tutur Meta Bagus.

Ia juga tak yakin dengan hasil autopsi yang menyatakan adanya temuan CTM.

Sebab setahunya, Arya Daru tidak memiliki riwayat alergi yang membuatnya harus mengonsumsi CTM sebelum kematian.

"Padahal adek saya tidak punya riwayat alergi. Ibu kandung dan Pita juga bilang tidak punya alergi," katanya.

Meta curiga, jumlah kandungan CTM di sejumlah organ tubuh Arya Daru sangat banyak.

Apalagi, Arya Daru sempat banyak beraktivitas sebelum ditemukan meninggal, di antaranya belanja di mal dan naik ke rooftop Kemenlu.

"Apakah mungkin orang yang lagi pening dan alergi masih sempat belanja? Aneh nggak?" kata Anjas Asmara.

"Dia juga sempat ke rooftop, hari itu juga dia kerja," sambungnya.

Melansir Klik Dokter, zat aktif yang menjadi kandungan CTM, bekerja dengan memblokir zat alami tertentu di dalam tubuh (histamin) yang menyebabkan reaksi alergi, sehingga membuat reaksi alergi berkurang.

Jika dikonsumsi melebihi dosis anjuran, dapat menimbulkan gejala apnea, kejang, reaksi distonik, dan kolaps kardiovaskular selama aritmia.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved