Berita Viral

SURVEI Litbang Kompas: Kepuasan Masyarakat ke Dedi Mulyadi Tinggi, Tapi Tak Tuntaskan Kemiskinan

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapatkan tingkat kepuasan tinggi di masyarakat. 

|
ist
Viral di sosial media Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi naik pitam saat hadir di acara 'Nganjak Ka Rakyat' di Subang pada Rabu (28/5/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com - Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendapatkan tingkat kepuasan tinggi di masyarakat. 

Survei Litbang Kompas ini melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak dengan sistem tatap muka mulai 1 Juli 2025 hingga 5 Juli 2025.  

Dari sisi demografi, responden terdiri atas 50 persen laki-laki dan 50 persen perempuan.

Tingkat pendidikan responden beragam, mulai dari pendidikan dasar (37,9 persen), menengah (47,5 persen), hingga pendidikan tinggi (14,6 persen).

Dalam survei tersebut, responden menyatakan puas terhadap penyediaan air bersih, stabilitas harga kebutuhan pokok, pelayanan kesehatan masyarakat hingga biaya pelayanan publik masih terjangkau. Prestasinya pun, rata-rata di atas 70 persen. 

Khusus mengenai kepemimpinan, 80,2 persen responden memberikan nilai 8-10 atas kinerja Dedi dan Erwan Setiawan, wakilnya.

Popularitas keduanya juga cukup tinggi mencapai 97,1 persen responden menyukai Dedi Mulyadi dan 71,9 persen menyukai Erwan Setiawan.

Baca juga: Kebersamaan Warnai Perayaan Kemerdekaan di Fontem Academy Medan

Baca juga: DPR RI 2024–2029: Tunjangan Naik, Pendapatan Melonjak, Paling Rendah Rp120 Juta Per Bulan

Baca juga: Pria Putuskan Gelar Pernikahan di Hari Pemakaman Sang Ayah, Ternyata Ada Cerita Haru di Baliknya

Hanya saja, dalam ketersediaan lapangan pekerjaan, 57,6 persen responden menilai buruk dan 7,3 persen menilai sangat buruk.

Hanya 33,4 persen responden yang menyatakan baik hingga sangat baik.

Sebanyak 67,2 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintah dalam mengurangi pengangguran, 60,4 persen tidak puas dengan upaya mengatasi kemiskinan, dan 48,8 persen tidak puas terhadap kinerja pemberian bantuan langsung bagi kesejahteraan masyarakat.

Mayoritas responden menyebut paling mendesak di Jabar saat ini adalah minimnya lapangan pekerjaan (44,8 persen), disusul persoalan infrastruktur jalan (30,8 persen), serta masalah ekonomi dan harga bahan pokok (27,9 persen).

Tingkat pengetahuan publik terhadap sejumlah program Pemprov Jabar juga masih rendah.

Sebanyak 61,4 persen responden tidak mengetahui program pemangkasan anggaran hibah pesantren. 

Program pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sekolah-sekolah juga belum banyak dikenal, dengan 64,8 persen responden menyatakan tidak tahu.

Bahkan, 74,1 persen responden mengaku tidak mengetahui adanya program pemberian bantuan bagi perusahaan dalam proses investasi.

Baca juga: Brimob Polda Sumut Sukses Kawal Aquabike Toba 2025 Tanpa Insiden

Baca juga: Mendagri Minta Kenaikan Tarif Pajak PBB Ditunda, Pemko Siantar Duluan Beri Diskon dan Pemutihan

Menanggapi hasil survei Litbang Kompas, Dedi Mulyadi mengatakan jika capaian tersebut merupakan hasil kerja sama dan dukungan mulai dari para ketua RT/RW, kepala desa, camat, bupati/wali kota dan forum komunikasi pimpinan daerah (forkompinda).

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Jabar,” ujar Dedi, Selasa (19/8/2025).

Dedi pun berterima kasih atas support dan upaya koreksi terhadap program dan kinerja Pemprov Jabar, terutama kesediaan semua pihak baik dari organisasi perangkat daerah hingga jajaran DPRD Jabar terkait pergeseran anggaran. 

“Rela anggarannya digeser, dari anggaran rutinnya yang besar, menjadi anggaran pembangunan,” katanya.

Menurutnya, kepuasaan publik tersebut menjadi pendorong agar tidak ada lagi jalan rusak, sekolah yang roboh dan minim sanitasi, dan rumah sakit yang menolak pasien. 

“Pelayanan dasar masyarakat harus kita wujudkan, dengan berkorban, mengorbankan ego kita untuk menyerap anggaran untuk kepentingan kita, tapi utamakan kepentingan masyarakat,” ucapnya. 

Dedi juga memohon maaf jika ada masyarakat yang belum merasa puas atas kinerjanya. Pihaknya juga akan menjawab keyakinan 90 persen masyarakat bahwa dirinya akan merealisasikan janji kampanye dengan bekerja keras.
 
“Saya mohon maaf, kinerjanya belum bisa memuaskan sepuas semuanya, tetapi kami akan terus bekerja dengan baik, dan saya ucapkan terima kasih juga pada seluruh warga Jabar, yang memercayakan kepercayaan pada Gubernur Jawa Barat yang mencapai 97 persen lebih. Tentunya seluruh kepercayaan ini bisa diwujudkan dengan kerja keras kita semua,” ucapnya.

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-bogor

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved