Berita Advertorial
Rencana Budidaya Kopi Typica, Kadis Pertanian Samosir: Varietas Kopi Arabica yang masih Langka
Komoditi yang saat ini sedang berkembang di Samosir adalah kopi. Hal ini dibuktikan dengan luasnya lahan kopi.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Komoditi yang saat ini sedang berkembang di Samosir adalah kopi. Hal ini dibuktikan dengan luasnya lahan kopi di pulau yang berada di tengah Danau Toba. Satu diantara jenis kopi yang bakal dibudidayakan adalah Kopi Typica.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir Tumiur Gultom mengutarakan soal varietas kopi arabica yang langka ini. Kopi Typica merupakan kopi yang relatif tua dan berasal dari Etiopia dan Yaman. Kopi bersejarah ini ternyata sudah ada di Kecamatan Harian.
Dengan demikian, pihaknya tengah mengupayakan pembibitan agar para petani segera menanamnya sebagai bagian dari pembudidayaan. Menurutnya, varietas ini menjadi cikal-bakal keunikan Samosir sebagai penghasil komiditas kopi.
"Kopi Typica adalah salah satu varietas kopi arabica yang sudah tua dan bersejarah yang diyakini berasal dari Etiopia dan Yaman," ujar Tumiur Gultom, Senin (13/10/2025).
Kopi yang diyakini menyebar pada masa kolonialisme ini memiliki rasa berbeda dari jenis kopi lainnya. Selain itu, kopi ini mampu bertumbuh dan berkembang pada daerah yang berada 1400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bagi penikmat kopi, jenis ini memiliki rasa yang clean, manis dan elegan.
"Kemudian menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia melalui kolonialisme. Kopi ini dikenal dengan karakter rasanya clean, manis dan elegan," sambungnya.
Kini, pihaknya tengah membibitkan kopi typica di lahan masyarakat yang ada di Kenegerian Sihotang, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir. Untuk awal ini, bibit yang disedikan sebanyak 1000 batang.
Selain di Samosir, kopi jenis ini ditemukan juga di Aceh, Flores dan Toraja. Artinya, pengembangan sejak dini lebih mudah dilakukan karena bibitnya masih tersedia. Walaupun demikian, pihaknya secara masif melakukan pembibitan agar para petani dipermudah mendapatkan bibit.
"Saat ini kopi Typica dianggap langka dan masih bisa ditemukan di beberapa wilayah Indonesia seperti Flores, Aceh, dan Toraja dan termasuk juga Kabupaten Samosir," lanjutnya.
"Di Kabupaten Samosir, kopi jenis ini dapat ditemukan di Kecamatan Harian, tepatnya di Kenegerian Sihotang dengan ketinggian 1400 mdpl," sambungnya.
Selain mengembangkan kopi ini, pihaknya bakal mendaftarkannya sebagai varietas lokal dan spesifik.
"Selanjutnya, Pemkab Samosir melalui Dinas Ketapang dan Pertanian akan mendaftarkan varietas ini menjadi variestas lokal dan spesifik di Kabupaten Samosir," lanjutnya.
Hal ini menurutnya menjadi bagian dari konservasi lingkungan.
"Sekaligus juga melaksanakan konservasi lingkungan dan kopi varietas Typica ini," tuturnya.
Kopi ini dikenal sebagai induk atau leluhur dari banyak varietas kopi modern. Karaktersitik kopi ini mneghasilkan rasa yang bersih, manis dan aromatik. Kopi ini juga mampu menghasilkan kadar gula yang tinggi sehingga rasanya manis.
Pertamina Patra Niaga Dorong Kemandirian Energi Lewat Koperasi Desa Merah Putih di Binjai |
![]() |
---|
Mendagri Dua Kali Sentil Kinerja Gubernur Sumut, Bobby: Ditegur Bukan Membenci, Ini Mentor Kami |
![]() |
---|
Bank Sumut Catat Laba Rp539 Miliar hingga September 2025, Aset Tumbuh 7,58 Persen |
![]() |
---|
Pemkab Samosir Minta Seluruh Stakeholder Dukung Penyelenggaraan Event Internasional UTMB di Samosir |
![]() |
---|
Sambangi Ditjen Perkebunan Kementan RI, Bupati Usulkan Pengembangan Kopi dan Kakao di Samosir |
![]() |
---|