Bank Indonesia Beri Kuliah Umum Kepada Mahasiwa Universitas MTU
Melalui Program “Bank Indonesia Mengajar”, Devisi Inplementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern Kantor
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Melalui Program “Bank Indonesia Mengajar”, Devisi Inplementasi Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara memberikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa Mahkota Tricom Unggul dengan menghadirikan tiga pembicara yakni Jenni Nova Yanti Siburian, S.Sos, Jimmy Hennyta Satya Putra, ST., MM, Yolanda Saulina Sitorus, SE di Theater Room Lt. 25 Kampus MTU Gedung Grand Jati Juanction Jalan Perintis Kemerdekaan No. 3A Medan, Jumat 14 November 2025.
Rektor Universitas MTU, Dr. Dompak Pasaribu, S.E., M.Si., CPA., CACP dalam kata sambutannya dibacakan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Victor Maruli Pakpahan, S.E., M.Kom sangat mengapreasi Program Bank Indonesia Mengajar sehingga memberikan literasi tentang tugas dan fungsi Bank Indonesia kepada masyarakat, khususnya mahasiswa Universitas MTU pada kuliah umum. Kolaborasi ini sungguh berharga bagi kita.
“Kegiatan ini memang sangat penting di dalam dunia akademik yang akan menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa kita terutama di tengah transformasi ekonomi digital yang cepat,” katanya.
Jadi, saya harapkan nanti mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan menyerap ilmu melalui informasi yang disampaikan oleh narasumber dari Bank Indonesia.
Pada kuliah umum pembicara pertama, Jimmy Hennyta Satya Putra, ST., MM menjelaskan perbedaan Bank Sental dengan Bank Umum.
“Perbedaan adalah bank sentral dengan bank umum terletak pada tujuan, fungsi, dan klien utama. Bank sentral bertujuan menjaga stabilitas ekonomi nasional, bertindak sebagai bankir pemerintah dan bank untuk bank, serta menerbitkan mata uang. Sebaliknya, bank umum berorientasi pada keuntungan dengan melayani masyarakat dan bisnis melalui layanan simpanan, pinjaman, dan transaksi lainnya,” jelasnya.
Setiap negara memiliki bank sentral. Di Indonesia disebut Bank Indonesia, di Malaysia mereka punya Bank Negara Malaysia, di India disebut Reserve Bank of India, di Amerika disebut The Fed atau Federal Reserve, lalu di Inggris mereka punya BOE, Bank of England.
Dikatannya dulu Bank Indonesia memiliki tugas mengawasi bank umum. Tapi pemerintah membentuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bank Indonesia tidak lagi mengawasi bank umum.
Ada dua cara Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan nilai rupiah. Pertama menjaga inflasi dengan cara menjaga kenaikan harga barang atau jasa yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Kedua menjaga nilai tukar rupiah yang stabil.
Sedangkan pembicara berikutnya Yolanda Saulina Sitorus, SE aturan dalam menentukan jumlah uang yang dicetak?
Dijelaskannya Bank Indonesia bukan lembaga yang mencetak uang, tapi hanya menetukan berapa jumlah uang yang akan dicetak, sedangkan yang mencetak uang adalah perusahaan Perum Peruri.
Intinya uang yang akan dicetak dan yang beredar di masyarakat itu harus sesuai dengan aktivitas ekonomi yang ada saat ini
Ini salah satu upaya untuk menjaga stabilitas nilai rupiah dengan memastikan jumlah rupiah yang beredar itu layak edar dan juga semua itu sesuai dengan yang dibutuhkan oleh semua masyarakat Indonesia.(*)
BankIndonesia
KuliahUmumBI
UniversitasMTU
MahasiswaMTU
EdukasiKeuangan
BIUntukNegeri
LiterasiFinansial
KuliahUmum
| Tim Direktorat Belmawa Lakukan Monev Eksternal Hibah Bantuan PDK Prodi SI Kunjungi Universitas MTU |
|
|---|
| Universitas MTU Akan Gelar Seminar Internasional “Digital Transformation: From Vision to Impact |
|
|---|
| Arwin Jabat Kepala Office of International Affair Universitas MTU |
|
|---|
| Serahkan KUR, Wali Kota Wesly Silalahi Minta Perbankan Terus Edukasi Masyarakat Tentang Keuangan |
|
|---|
| PLN Pangkalan Susu & Bank Indonesia Bersinergi, Limbah Racik Uang Kertas Disulap Jadi Energi Hijau |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/RGEHEHERH.jpg)