Kisah Gatot Pujo Nugroho Mulai dari Menangis Sesenggukan Hingga Tersenyum di Lapas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria diduga mirip mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujonugroho

Laporan Wartawan Tribun Medan / Azis Husein Hasibuan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho selama satu tahun menjadi tahanan titipan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjunggusta, Medan.

Kini, KPK telah menjemput dan mengembalikan suami Sutias Handayani ini kembali ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/7/2017) lalu melalui penerbangan dari Bandara Kualanamu International Airport.

Ia dititipkan di Lapas Tanjunggusta untuk menjalani persidangan dua kasus korupsinya, dana hibah dan bantuan sosial Pemprov Sumut TA 2012-2013 serta suap “uang ketok” pimpinan dan anggota DPRD.

Baca: Ucapan Terima Kasih dari Keluarga Mendiang To A Bie

Saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan, Gatot pernah menangis sesenggukan di hadapan majelis hakim.

Ia tak kuasa menahan air matanya matanya berkaca-kaca dan nada suaranya terdengar parau.

Menangisnya suami Sutias ini berawal dari pertanyaan salah satu majelis hakim anggota. Hakim saat itu melontarkan pertanyaan yang menjurus ke kondisi keluarganya.

Sontak saja, mendengar pertanyaan hakim, Gatot pun mulai menitikkan air matanya.

Dari jawaban yang disampaikannya adalah, mengeluhkan pemberitaan belakangan ini yang muncul di media. Menurutnya, pemberitaan tersebut menyudutkan anak dan istrinya.

Salah satunya pemberitaan Tribun Medan yang menyebut istri dan anaknya pulang naik angkot. Sutias dan anaknya kala itu pulang naik angkot di depan salah satu pusat perbelanjaan di Jalan KH Zainul Arifin, setelah berjalan kaki dari PN Medan.

Sutias dan anaknya menyaksikan Gatot dituntut enam tahun penjara karena dianggap terbukti korupsi bantuan dana hibah dan bantuan sosial (Bansos) Pemprov Sumut senilai Rp 4,03 miliar, 24 November 2016 lalu.

Di Lapas Tanjunggusta, Gatot lebih dikenal seorang yang pendiam, walaupun tak lupa melemparkan senyum ciri khasnya kepada sesama penghuni dan pejabat Lapas.

“Pendiam orangnya. Pernah saya berpapasan dengan Pak Gatot waktu saya hendak ke masjid. Dia hanya senyum dan saya senyumin juga. Dari laporan bawahan memang Pak Gatot sering senyum,” kata Kepala Lapas Tanjunggusta, Asep Syarifudin kepada Tribun-Medan.com, Jumat (28/7/2017).

Selain itu, Gatot sering juga memberikan ceramah kepada para tahanan di dalam Lapas. Dalam kesempatan ceramahnya, Gatot menyampaikan salah satu isinya bahwa keluarganya sangat terbebani atas proses hukum yang kini tengah dijalaninya.

Halaman
123

Berita Terkini