Baca: Pertemuan SBY-Prabowo di Cikeas, AHY Dampingi Sang Ayah Hingga Prabowo Layangkan Pujian
Oleh karena itu, SBY menilai perlu komunikasi politik untuk menghindari lagi proses-proses politik yang ia anggap merugikan rakyat.
"Kalau yang dilakukan negara itu tepat, kita tunduk. Tapi kalau tidak tepat, apalagi melukai rakyat, maka kita kita akan kritisi. Kita tolak secara gamblang, tegas, terang," tutur SBY.
Sedangkan Prabowo yang turut didampingi Fadli Zon mengatakan, bahwa ketentuan ambang batas pemilihan presiden atau presidential threshold sebagai aturan yang mengurangi kualitas demokrasi.
"Presidential threshold adalah lelucon politik yang menipu rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Meski begitu, menurut SBY, pertemuan ini bukan berarti bahwa Partai Demokrat dan Partai Gerindra akan melakukan koalisi saat Pemilu 2019.
Kedua partai akan meningkatkan kerja sama, sebagai bentuk pengawasan terhadap proses politik, terutama yang dilakukan pemerintah jika itu dinilai melukai rakyat Indonesia.(*)
Tayang di Kompas.com dengan judul: Prabowo: Intel Pak SBY Masih Kuat, Dia Tahu Kelemahan Saya..