TRIBUN-MEDAN.com - Dukun biadab, Tete Jago yang menculik dan menyekap seorang wanita selama 15 Tahun di dalam goa ternyata keluarga korban.
Korban yang bernama Hasmi tersebut ternyata adik dari menantu perempuan dukun biadab tersebut, yang artinya korban tersebut adalah putri besannya.
Kejadian yang terjadi di Desa Bajugan, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah terbaongkar pada Minggu (5/8/2018), sedangkan Hasmi diculik saat berusia 13 tahun di 2003 lalu.
Dari sekian lama aksi dukun biadab tersebut, penculikan korban sebenarnya diketahui oleh kelurga dekat pelaku. Istri dan anaknya termasuk kakak korban sendiri.
Istri pelaku sendiri bahkan masih satu rumah dengan pelaku. Sedangkan menantu korban tinggal tak berjauhan dengan rumah pelaku.
Baca: Ustad Abdul Somad (UAS) Blak-blakan Soal jadi Cawapres saat Ceramah di Sumut
Baca: Kronologi Dukun Cabul Ditangkap, Menculik dan Menghamili Hasni Enam Kali Selama 15 Tahun
Hanya saja keluarga pelaku menurutnya sangat tertutup dengan aksi pelaku. Karena pelaku dilaporkan selalu mengancam akan membunuh siapa saja yang membocorkan rahasia itu.
Satu-satunya yang tidak mengetahui aksi pelaku adalah ayah korban. Sementara ibu korban kata dia sudah lama meninggal dunia.
"Sebenarnya kalau saya tidak anggap ini penculikan. Tapi sengaja disembunyikan pelaku," ujar seorang warga Desa Galumpang Kecamatan Dakopamean bernama Sugeng.
Dari cerita yang beredar awal pelaku menyembunyikan korban, sekitar tahun 2003 silam.
Pelaku memberi tahu orang tua korban bahwa pelaku melihat korban telah berangkat ke Jakarta untuk mencari kerja.
Bahkan untuk meyakinkan orang tua korban, awalnya pelaku sering membawa bahan sembako kepada orang tua korban dan menyatakan sembako itu adalah kiriman korban atas hasil pekerjaannya diperantauan.
Seiring berjalannya waktu, pelaku mengakui tidak lagi mengetahui keberadaan korban. Hingga orang tua korban akhirnya pasrah.
Awal terbongkarnya aksi pelaku kata dia karena terjadi percekcokan antara pelaku dan kakak korban di rumah pelaku.
Tepatnya malam sebelum korban ditemukan. Keduanya bertengkar dan saling memaki.
Dalam pertengkaran itu kakak korban keceplosan mengancam akan melaporkan ke polisi prihal penyekapan adiknya.