Para peneliti khawatir bahwa antipati ini akan menghalangi upaya konservasi. Keengganan ini mungkin muncul karena banyak orang yang takut akan terjangkit penyakit dari kelelawar.
Beberapa pihak juga merasa suara kelelawar terlalu berisik.
Minggu ini, saat terjadi gelombang panas di New South Wales, pemerintah mengingatkan orang-orang untuk tidak mendekati kelelawar karena agresivitas binatang itu.
"Kelelawar dianggap sebagai tikus yang terbang di langit, jadi upaya untuk pelestariannya sangat sulit," kata Westcott.
"Kamu dapat melihat orang-orang yang malah senang saat melihat kalelawar bergeletakan di tanah saat gelombang panas."
Artikel ini sudah tayang di BBC Indonesia dengan judul Bagaimana sepertiga kelelawar di Australia mati dalam waktu dua hari