Beberapa hari lepas pertemuan itu, Luhut pun membuat tulisan di akun Facebook resminya.
"Saya kenal Pak Prabowo sejak dari pangkat Letnan. Sudah lebih dari 30 tahun kami berteman, walaupun kadang kami berbeda pendapat.
Tapi kalau kami sudah bicara tentang NKRI, kami jadi sepakat, kami jadi satu dan kokoh.
Kami tidak mau ditawar soal itu," tulis Luhut.
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo Subianto, Bogor, Jawa Barat, Senin (31/10/2016). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Dalam tulisan itu, Luhut juga menceritakan bagaimana ia dalam sebuah makan siang melobi Prabowo agar mau menerima Jokowi di Hambalang.
Awalnya, mantan Danjen Kopassus itu menolak dan lebih memilih agar dirinya saja yang menemui Jokowi di Istana.
"Tapi akhirnya beliau sepakat juga bahwa Pak Jokowi yang akan pergi ke Hambalang," ujar Luhut.
Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui, selama ini Luhut lah yang menjadi penghubung antara Presiden Jokowi dan Prabowo.
Kedekatan Luhut dan Prabowo sejak mengemban karir di militer membuat komunikasi antara kedua tokoh tersebut berjalan dengan baik.
"Jadi, Pak Luhut itu termasuk yang menjembatani pemerintah dengan oposisi Gerindra," kata Riza.
Riza mengatakan, pertemuan keduanya selama ini umumnya membahas situasi dan kondisi bangsa.
Luhut dari pihak pemerintah menyampaikan apa yang menjadi program Jokowi. Sementara Prabowo menyampaikan apa yang menjadi kritik dan harapan dari oposisi.
"Kan perlu ada orang di pemerintah untuk berkomunikasi dengan Pak Prabowo, dengan Gerindra.
Pak Luhut lah yang selalu membangun komunikasi dengan Prabowo," ujarnya.