Viral Medsos

Viral Harga Makanan Tak Wajar di Samosir, Pemilik Kedai Tantang Bupati Rapidin Menindaknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atas kesalahan terkait harga aqua yang dibanderol karyawannya Rp 10.000 Lisbet juga sempat meminta maaf karena terjadi kelalaian. Apalagi, pengunjung tersebut bermarga Sidabutar yang masih semarga dengan Suaminya.

Atas kelalaian itu, di hadapan pengunjung Lisbet bukan tidak mengakui kelalaian karyawannya.

Sehabis itu, dia melanjutkan pekerjaan mereka melayani tamu yang kebetulan ramai dan tidak ada lahi perdebatan lain seperti ditudingkan dirinya menantang Bupati Rapidin Simbolon.

Suami Lisbet, Ojak Sidabutar yang memanggan ikan juga tidak mau berdebat banyak ketika itu. Dia hanya mengatakan, jika ada segala sesuatu kekurangan agar rombongan Marga Sidabutar tersebut menyampaikan keluhan kepada istrinya Lisbet Sirait.

Saat itu rombongan Sidabutar yang datang juga mulai mengancam akan memperbesar masalah itu dengan memviralkannya di media sosial.

"Alana hubege pe, halaki mandok kita masukkan ke Medsos (Aku juga sudah mendengar, akan dimasukkan ke Medsos," ujar Ojak Sidabutar suami Lisbet yang nota bene saat itu penghidang ikan bakar yang bahkan dituding menyuruh rombongan Sidabutar yang hadir menegur istrinya sudah banyak menipu.

Ojak juga keberatan istrinya dituduh menantang Bupati Rapidin Simbolon. Karena, selama terjadi pembicaraan antar pemilik Elios dengan Sidabutar yang hadir tidak ada perdebatan Sampai sengit dan membawa nama Bupati.

Bahkan, Lisbet juga siap bertemu dengan Rombongan Marga Sidabutar yang mampir ke Restorannya.

"Molo ro halaki siap do ahu makkatai. Marhua ahu sahat-sahat tu Bupati, ahu pe na maccari ngolu do. Kalau mereka datang, saya juga siap berbicara fakta sebenarnya, untuk saya sampai sebut-sebut Bupati saya juga fokus cari makan)," tambah Lisbet lagi.

Terkait harga yang diberikan juga kata Lisbet masih dalam hal yang wajar karena berdasarkan orderan. Pesanan mereka ada ikan tombur, babi panggang, susu kerbau, ayam panggang, napinadar dan menu lainnya.

Satu dari rombongan juga masih sempat memuji masakan Lisbet.

"Na taboan doba unang lopa-loppam inna dope tu ahu. (Enak kali masakanmu ya inang,"cerita Lisbet menirukan ucapan seorang wanita dari rombongan itu yang menemuinya ke dapur masak.

Atas kejadian itu, Lisbet keberatan dan ingin bertemu dengan Marga Sidabutar yang saat itu makan di restaurannya.

Sekali Duduk Rp 115 Ribu, Juliati Terkejut

Kejadian sejenis tidak terjadi kali ini saja, sebelumnya Seorang wisatawan atas nama Juliati Sagala yang berkunjung ke kawasan Danau Toba juga pernah mengalami hal serupa.

Pengalamanya tersebut dia tuliskan ke media sosial Facebooknya. Ia mengeluhkan harga makanan dan minuman di pinggiran Danau Toba, Nainggolan, Samosir.

Bahkan, Juliati Sagala mengaku terkejut atas harga yang dianggap terlalu mahal.  Faktur harga yang dipostingannya pun jadi viral di media sosial.

Faktur pembayaran harga makanan dan minuman di Danau Toba, Naingolan, Samosir (Facebook.com/Juliati Sagala)

"Mohon pendapatnya diangka dongan par Samosir. (Mohon pendapatnya kepada teman orang Samosir). 
Satu set meja Rp30.000
1 kopi hitam Rp15.000
Teh manis Rp 15.000*3=45.000
1 kopi saset Rp 15.000
Aqua Rp 10.000
Total Rp 115.000.

On ma biaya sahali hundul ditopi Tao Nainggolan.

Tarsonggot ma AU."  (Inilah biaya sekali duduk di Tepi Danau Toba, Nainggolan. Terkejut aku)."

Demikian unggahan akun Facebook Juliati Sagala pada Jumat (4/12/2018) sekira pukul 02.45 WIB di salah satu grup Samosir.

Postingan Juliati ini pun ramai dibicarakan netizen.

"Sampe kapan pun gak bakal maju wisata danau toba ini, sebelum dirubah mental pamangus (rakus) sian lingkungan i!!!" komentar akun Toham Purba.

" Au pe parlapo sipanganon do di Tomok, jala dang adong dope hubereng jala hubege kejadian songonon. Sada kejadian namemburukkan parawisata di Samosir do on, mambahen mabiar pengunjung.

Jadi hurasa molo naeng mangan manang bersantai akka pengunjung di daerah wisata di Samosir jolo disukkun ma harga, molo dang wajar harga ditinggalhon ma unang sai adong upload nasongonon, dohot iba merasa risau. Hu Tomok be hamu ro, hu lapokku, mangan dohot minum harga Standar," tanggapan akun Ermauli Situmorang.

" Asal musim bulan dua bolas, lalap ma songon on postingan ta.....Godang nai na masa naso pola komentar hita. 

Ta Coba hita ma mangallang lottong di bandara Kuala Namu. Arga na 49.000 per porsi amonge....dang adong komplain hita... 

Tiba di Samosir on, sude gaor...  Main fair ma hita bah... =Asa sonang sude bangso i... Ta pa bagak ma na hurang, ta tanding hon ma akka na hurang denggan... Sehat2 pangaratto songoni hita na tinggal di huta..." Komentar akun Bang Tigor Tambunan Pangaraji.

" Bagi aparat Pemda Samosir agar segera menertibkan para pedagang di daerah Pariwisata Samosir. Bagaimana bisa terus ramai pengunjung,kalau fasilitas dan Makanan nya serba MAHAL.

Aku asal dari Parbaba Pasir putih. Sudah banyak yg mengeluh kalau datang ke Samosir.

Aku asal dari Samosir jadi malu melihat dan mendengar bila disana serba MAHAL.

Kita Par Samosir Agar sama-sama mengimbau pada saudara kita di Samosir jangan membuat harga mahal." Komentar Yoga Situngkir Monang.

Diinformasikan, bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pariwisata telah memberitahukan atau mengedarkan surat pemberitahuan dan peringatan kepada para pedagang agar tidak sesuka hati memberikan harga jualannya. 

Hal ini Pemkab Samosir mengawasi para pelaku usaha agar menjual dagangannya sesuai dengan harga standar.

Dalam stiker yang ditempel di warung-warung disebutkan Jika terbukti melanggar maka usahanya akan ditutup (*)

Berita Terkini