Lansia 70 Tahun Terjangkit Amuba Pemakan Otak usai Berendam di Pemandian Air Panas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lansia 70 tahun-an hampir mati terserang bakteri pemakan otak usai berenang di pemandian air panas.

Lansia 70 Tahun Terjangkit Amuba Pemakan Otak usai Berendam di Pemandian Air Panas

TRIBUN-MEDAN.com - Air panas dikenal baik untuk tubuh, karena membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur dan bahkan menyembuhkan masalah kulit.

Tapi apakah Anda tahu bahwa air panas dari mata air sekalipun juga memiliki bakteri.

Melansir Oriental Daily, seorang pria hampir mati terserang amuba pemakan otak, setelah berendam di pemandian air panas di kotanya.

Lansia berusia 70 tahun-an asal Taiwan itu dilaporkan mengalami sakit kepala mendadak beberapa hari setelah kunjungannya.

Awalnya dia mengabaikan gejala itu dan mengira ia menderita flu.

Setelah seminggu minum obat flu, dia masih belum sembuh dan bahkan demam.

Pria tua itu kemudian pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Usai diperiksa, pria itu mendadak kejang-kejang.

Karena pria itu tidak memiliki penyakit epilepsi, dokter kemudian mengambil sampel untuk melihat apakah otaknya meradang atau terinfeksi.

Hasil tes menunjukkan bahwa ada banyak Naegleria Fowleri, juga dikenal sebagai amuba pemakan otak, di dalam otaknya.

Pria itu kemudian mengungkapkan bahwa dia pergi ke pemandian air panas beberapa hari yang lalu dan dari sana dia terjangkit amuba pemakan otak yang hampir membunuhnya.

Ini karena amuba suka hidup di lingkungan air tawar yang hangat dan bahkan dapat hidup di perairan dengan suhu hingga 46 ° C dan lebih tinggi.

Jadi, ketika orang berenang di pemandian umum, seperti mata air panas, danau dan sungai, amuba ini mampu memasuki otak mereka melalui hidung mereka, menyebabkan meningitis yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak.

Yang lebih menakutkan adalah, gejala awal sakit ini tampak normal dan sering diabaikan.

Halaman
12

Berita Terkini