Luncurkan Album Kedua, Afif Nabawi Adakan Showcase Instrumental Pertama di Medan
Launching album ini sekaligus menjadi showcase instrumental pertama dalam sejarah skena musik Medan.
TRIBUN-MEDAN.com-Afif Nabawi, gitaris solo lokal asal Medan yang pernah mengisi panggung North Sumatera Jazz Festival (NSJF) tahun 2019 ini kembali unjuk gigi melalui hajatan peluncuran album ke duanya yang berjudul Kiryoku.
Peluncuran album ini berkonsep showcase bertajuk Telecast EP Showcase of Afif Nabawi di Chirurgie Cafe and Books Jalan Wahid Hasyim Medan, Jumat (21/2/2020).
Pada peluncuran albumnya kali ini, Afif mengundang sebanyak 12 musisi untuk berkolaborasi bersamanya.
Dua belas kolaborator ini akan memberi warna tersendiri bagi showcase launching albumnya karena masing-masing dari mereka berasal dari skena musik yang berbeda, baik dari ranah maupun genre musik yang berbeda.
Launching album ini sekaligus menjadi showcase instrumental pertama dalam sejarah skena musik Medan.
"Konsepnya memang ingin membangun silaturahmi antar skena di Medan, makanya aku ngundang masing-masing kolaborator itu dari skena yang berbeda-beda, biar semuanya bisa ketemu, bahkan yang jarang kali ketemu itu bisa jalin silaturahmi lagi di acara Showcase ku," ujar Afif.
Lebih lanjut, Afif bercerita bahwa EP ke dua nya yang berjudul Kiryoku berarti nafsu atau hasrat dan semangat dalam hidup. Oleh karena itu, terang Afif, seluruh lagu yang ada di dalam Kiryoku bercerita tentang semangat untuk memulai hidup kembali.
"Kiryoku itu sebenernya bahasa Jepang, yang artinya semangat, makanya dalam lagu-lagunya itu masing-masing menceritakan tentang semangat, misalnya kayak lagu Temaram itukan bercerita tentang kesedihan, bahwa kita harus sedih dulu untuk tau hidup itu apa, gitu juga dengan Jamaican Break, yang waktu itu kita benar-benar ngerasa pengin liburan, intinya gitu," ujarnya.
Tidak sama seperti lagu pada umumnya, musik instrumental belum memiliki pangsa pasar yang sama luasnya dengan lagu non instrumental. Hal ini yang didalami Afif Nabawi, seorang gitaris sekaligus komposer lagu beraliran fusion asal Medan ini.
"Dengan bermusik kita itu bisa hidup abadi, kalau kata orang supaya nanti kalau punya anak bisa ngasih tau mereka bahwa kita punya lagu, tapi aku nggak gitu, aku nggak cuma berharap musik yang kubikin bisa didengar sama anak-anakku nanti, tapi lebih dari itu, generasi-generasi bahkan yang setelah mereka masih bisa dengar laguku," ujar Afif.
Memulai menyentuh gitar saat SMP, Afif mengaku ingin mencari identitas karena situasi pendidikan di sekolahnya yang sedikit berat dan membosankan.
"Jadi waktu SMP itu sekolahku bilingual, terus belajar matematikanya itu pakai bahasa inggris, jadi aku ngerasa enggak unggul di bidang manapun. Makanya kayak cari-cari sesuatu yang aku bisa gitu," katanya.
Semenjak saat itu Afif meminta ayahnya untuk mengajarinya bermain gitar. Dan hingga sekarang, dirinya bahkan lebih jago dari ayahnya.
"Kebetulan ayahku bisa main gitar, jadi aku minta diajarin. Sekarang dia malah bilang aku sekarang udah jago kali main gitar," katanya.
Usai peluncuran EP ini, ia akan keluarkan album ke tiga di tahun 2021 dan akan lakukan tour ke beberapa kota pada tahun ini.