Melalui akun Facebook bernama Noven Anggara itu menunjukkan status-status pelaku NF.
Noven mengenal pelaku karena memiliki teman yang sama.
Tangkapan layar yang diunggah Noven pun langsung dari akun Facebook pelaku.
Di antaranya adalah status pelaku seusai membunuh dan menyimpan mayat korban di lemari.
NF juga menuliskan jika dirinya siap untuk menyerahkan dirinya ke polisi.
Diperkirakan NF membunuh korban pada Kamis (5/3/2020), di malam hari, pelaku sempat mengunggah status.
"Maljum tengah malem gini..apa bakal bangun dengan kondisi kyk zombie," tulisnya yang diambil dari tangkapan layar Facebook.
Selain sebelum menyerahkan diri NF sempat mengunggah fotonya.
NF mengunggah foto saat dirinya dalam perjalanan untuk menyerahkan diri.
Bahkan saat dirinya tengah berada di mobil polisi NF sempat mengabadikan momen tersebut.
Psikopat atau pembunuh berdarah dingin memiliki beberapa ciri seperti kepribadian antisosial, penyiksa hewan, dan tak pernah menyesal.
Para tetangga mengungkap kebiasaan NF sebagai sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF saat ditemui pewarta, Jumat (6/3/2020).
Hal itu juga diakui oleh ketua RT setempat, Sofyan.
Sofyan menyebut NF hampir tak pernah terlihat ke luar rumah.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.
Melansir Kompas.com, Anna Surti Ariani, psikolog anak dan keluarga, mengatakan kemungkinan pelaku mengalami gangguan kejiwaan.
"Mungkin bisa dilakukan pemeriksaan, sebetulnya dia mengalami gangguan apa," ujar Anna saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).
Anna mengatakan perlunya memeriksa juga kondisi keluarga.
Sebab, cukup banyak pelaku yang melakukan tindakan seperti ini berasal dari keluarga yang tidak akrab satu sama lain.
Bahkan, kemungkinan di dalam keluarganya banyak kekerasan yang dilakukan, sehingga emosi positifnya kurang berkembang.
"Merasa menyesal tidak selalu terlihat. Perilaku bisa dilihat, tetapi perasaan tidak bisa dilihat," jelas Anna.
Terkait dengan film pembunuhan menginspirasi pelaku melakukan aksi tersebut, Anna tak menampik pengaruh negatif dalam saja ditimbulkan.
Dampak menonton film kekerasan seperti pembunuhan yang cukup intens, maka bisa meningkatkan toleransi terhadap kekerasan.
"Jadi merasa bahwa kekerasan adalah hal biasa saja.
Namun, biasanya ini kembali ke bagaimana dia dalam kesehariannya," sambung Anna. (tribun jakarta)
INILAH 13 Sketsa Siswi SMP NF (15) Tersangka Pembunuh Bayi 5 Tahun, Kalimatnya Sangat Mengerikan
Sebagian artikel ini dikompilasi dari intisari.grid.id berjudul 'Tetap Tenang dan Beri Aku Siksaan' Atau 'Aku akan Membawamu Ke Liang Kubur', Kalimat-kalimat Mengerikan dalam Sketsa ABG 15 Tahun Pembunuh Bocah 6 Tahun di Jakpus