TRI BUN-MEDAN.COM - Kondisi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi terus membaik.
Ia dirawat intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak dinyatakan postif terjangkit Covid 19 atau Virus Corona pada16 Maret 2020.
Suaranya terdengar berat dan sesak.
Dari rekaman video tampak Budi Karya masih menggunakan alat bantu pernafasan.
Tonton Video:
• Menhub Budi Karya Sebutkan 2 Faktor Penyebab Anjloknya Jumlah Pemudik Lebaran dengan Pesawat
• Kondisi Budi Karya Samadi Semakin Membaik, Begini Kesehatan 4 Menteri Indonesia Maju
Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan RSPAD Gatot Soebroto atas dukungan penanganan virus corona yang ia terima.
"Bapak Presiden, terima kasih atas dukungannya untuk penanganan Covid 19," kata Budi, Kamis (2/4/2020).
Tampak mengenakan baju pasien rumah sakit berwarna biru muda, Budi menilai penanganan pasien virus corona yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan RSPAD Gatot Soebroto sudah baik.
"Ini menjadi suatu semangat bagi kita semua untuk melawan Covid-19," katanya.
• Bukan Cuma Budi Karya, Inilah Daftar Pejabat Negara Dunia yang Positif Terjangkit Virus Corona
• Sempat Dibantah Kemenhub, Mensesneg Pratikno Umumkan Menhub Budi Karya Positif Corona
Mantan Direktur Utama PT Angakasa Pura II itu pun optimis dengan penanganan yang mumpuni, pemerintah bersama berbagai lembaga dan instansi lainnya mampu menangani pandemi virus corona.
"Kita yakin, apabila kita melakukannya dengan baik Insya Allah kita bisa menyelesaikan dengan kemenangan. Allahu akbar," kata Budi.
• Menhub Budi Karya: Semua Penerbangan Garuda Diskon 30 Persen pada Senin - Kamis
• KONDISI TERKINI Menteri-menteri Jokowi yang Kontak dengan Menteri Budi Karya yang Positif Covid-19
Pada akhir video, Budi tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim dokter maupun tenaga kesehatan lain yang telah menanganinya di RSPAD Gatot Soebroto.
"Untuk tim medis RSPAD saya ucapkan terima kasih yang luar biasa. Karena kerjanya luar biasa dengan tantangan yang luar biasa sekali," ucapnya.
Dilansir dari Kompas.com, Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati membenarkan, orang berada di dalam video adalah Budi Karya Sumadi
"Iya betul, itu Pak Budi Karya," kata Adita.
RS Darurat Covid di Batam
Presiden Joko Widodo bertolak menuju Provinsi Kepulauan Riau dalam rangka kunjungan kerja pada Rabu, (1/4/2020).
Dikutip dari siaran pers resmi, dalam kunjungan ini, Kepala Negara akan meninjau kesiapan Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 yang berada di Pulau Galang.
Presiden dan rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekira pukul 10.00 WIB.
Presiden Jokowi beserta rombongan menuju Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Setibanya di Hang Nadim, Presiden Jokowi langsung bergerak menuju lokasi RS Darurat di Pulau Galang, Kelurahan Sei Jantung, Kecamatan Galang, Kota Batam.
Tonton video:
Bekas Pengungsian Vietnam
Dilansir dari Kompas.com, Pulau Galang terletak di Kota Batam yang dulunya menjadi kamp pengungsian warga Vietnam.
Sekitar tahun 1980, ratusan ribu warga Vietnam selatan mengungsi ke negara lain pasca-perang saudara yang terjadi di sana.
Warga Vietnam menaiki perahu dan selama beberapa waktu terombang-ambing di Laut China Selatan tanpa tujuan jelas.
Mereka pun mendapat julukan sebagai manusia perahu.
Sebagian dari warga Vietnam Selatan tersebut berhasil mencapai Indonesia, tepatnya Pulau Galang dan Tanjung Pinang.
Dari sinilah, kisah Pulau Galang sebagai kamp pengungsian warga Vietnam dimulai.
Sebelum pindah ke Pulau Galang, pengungsi Vietnam tiba dan tinggal beberapa waktu di daerah lain di Indonesia.
Seperti Pulau Anambas, kawasan Kepulauan Natuna, maupun Pulau Bintan.
Kemudian sekitar 250.000 pengungsi Vietnam pun hidup di Pulau Galang yang dikhususkan sebagai penampungan sementara pada 1979-1996.
Pada saat itu, Komisi Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Pemerintah Indonesia membangun sejumlah fasilitas di Pulau Galang.
Sarana yang dibangun di antaranya barak pengungsian, tempat ibadah, rumah sakit, dan sekolah. Fasilitas tersebut digunakan oleh para pengungsi dari Vietnam.
Barak pengungsian dibagi menjadi 6 zona.
Masing-masing zona dapat dihuni sebanyak 2.000-3.000 orang.
Dibangun juga penjara yang diperuntukkan bagi pengungsi yang melakukan tindak kriminal.
Tempat ibadah di pulau ini ada Vihara Quan Am Tu, Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem, gereja protestan dan musala.
Di dalam Vihara Quan Am Tu terdapat tiga patung, salah satunya Dewi Guang Shi Pu Sha.
Konon dewi ini mampu memberikan jodoh, keberuntungan, keharmonisan dalam rumah tangga, dan banyak lainnya.
Di Pulau Galang juga dibangun pemakaman bernama Ngha Trang Grave.
Setidaknya 503 pengungsi Vietnam dimakamkan di sini.
Melansir berita Kompas.com, program kamp pengungsian Vietnam berakhir pada 3 September 1996.
Kini, pemerintah Indonesia sedang membangun rumah sakit khusus pasien corona ( Covid-19 ) di Pulau Galang, seperti dikutip dari berita Kompas.com.
Pada Minggu (22/3/2020), pembangunan rumah sakit sudah mencapai 80 persen dan akan siap beroperasi mulai 28 Maret 2020. (*)