Virus Corona
Fakta Baru Virus Corona Bertahan pada Suhu 60 Derajat Celsius, Mati pada Suhu Titik Didih Air
Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan mampu berkembang biak (replikasi).
Fakta terbaru Virus Corona SARS-CoV-2 pemicu Covid-19 cukup mengejutkan.
Selama ini hasil penelitian menunjukkan selama musim panas (Eropa sebentar lagi masuk musim semi), wabah akan berkurang. Termasuk diyakni Covid-19 akan berkurang drastis.
Namun hasil penelitian Profesor Remi Charrel dan timnya dari Universitas Aix-Marseille di Perancis selatan menemukan fakta yang sangat mengejutkan.
Virus Corona SARS-CoV-2 tidak mati meski dipanaskan hingga 60 derajat Celsius (140 Fahrenheit) selama satu jam.
Setelah dipanaskan hingga 60 derajat Celcius (140 Fahrenheit) selama satu jam, strain virus ini masih hidup dan berkembang biak.

• KABAR BURUK, Virus Corona Bermutasi jadi Tiga Varian, Ini Sebarannya dan Warning Pakar Epidemiologi
Para ilmuwan menemukan Virus Corona SARS-CoV-2 baru mati setelah dipanaskan hingga mendekati titik didih air 100 derajat Celcius, yakni 92 derajat Celsius.
Hasil penelitian ini dipublikasikan makalah non-peer-review yang dirilis di bioRxiv.org, Sabtu (11/4/2020).
Dan ini akan mengubah standar (protokol) keselamatan teknisi laboratorium yang bekerja dengan virus.
Melansir South China Morning Post, Profesor Remi Charrel dan timnya menginfeksi sel ginjal monyet hijau Afrika (standar untuk tes aktivitas virus), dengan strain yang diisolasi dari seorang pasien di Berlin, Jerman.
Sel-sel dimasukkan ke dalam tabung yang mewakili dua jenis lingkungan yang berbeda, satu "bersih" dan yang lainnya "kotor" dengan protein hewani untuk mensimulasikan kontaminasi biologis dalam sampel kehidupan nyata, seperti swab.
Setelah pemanasan, strain virus di lingkungan bersih, mati.
Namun, beberapa strain dalam sampel kotor bertahan.
• Penjelasan Ilmiah Kenapa Virus Corona Mati dan Hancur jika Kena Sabun, Pembungkusnya Larutan Lemak
Pemanasan menurunkan efektivitas strain, tetapi strain yang hidup masih cukup untuk menginfeksi yang lain, kata jurnal itu.
Informasi ini sangat penting bagi keselamatan orang selama ini melakukan tes pada virus corona baru.
Protokol pemanasan 60 derajat Celsius, selama satu jam telah diadaptasi di banyak laboratorium pengujian untuk berbagai virus mematikan, termasuk Ebola.