Drama Kasih Ibu Sepanjang Masa di Balik Pembunuhan Elvina, Tek Sukfen Coba Tutupi Jejak Anaknya

Peribahasa ‘Kasih Ibu Sepanjang Masa’ mewarnai kasus pembunuhan terhadap Elvina (21) yang dimasukkan dalam kardus di Komplek Cemara Asri.

TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Ketiga tersangka pembunuhan dihadirkan saat gelar kasus, di Mapolrestabes Medan, Jumat (8/5/2020). Kepolisian setempat berhasil mengungkap kasus pembunuhan Elvina (21), dengan menangkap tiga tersangka dan mengamankan barang bukti. 

TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Peribahasa ‘Kasih Ibu Sepanjang Masa’ mewarnai kasus pembunuhan terhadap Elvina (21) yang dimasukkan dalam kardus di Komplek Cemara Asri, Jalan Duku, Kecamatan Percutseituan, Deliserdang.

Dalam kasus ini, Polrestabes Medan menetapkan tiga tersangka, yakni Jeffry (22) sebagai otak pembunuhan, dan pelaku lainnya Michael (22) dan ibu Jeffry bernama Tek Sukfen (56).

Tek Sukfen ditetapkan sebagai tersangka karena mencoba menyelamatkan anaknya agar lolos dari kasus pembunuhan ini.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir mengatakan, awalnya tersangka Tek Sukfen dihubungi oleh Michael.

Saat itu, Elvina sudah tewas dibunuh oleh Jeffry, putra Tek Sukfen.

Begitu mendapat kabar pembunuhan yang dilakukan putranya, Tek Sukfen langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Alih-alih mendamprat sang anak dan melapor polisi, Tek Sukfen justru membantu untuk menutupi jejak kejahatan anaknya.

Ia turut membantu anaknya memasukkan jasad Elvina ke dalam kardus, yang rencananya akan dibuang ke Lubuk Pakam.

"Tersangka J mengambil parang dari dapur, lalu membelah perut dan memotong lengan kanan korban. Lalu tersangka TS mengambil kardus dari gudang dan kemudian tersangka J dan TS membantu memasukkan korban ke dalam kardus," kata Kombes Isir saat konferensi pers, Jumat (8/5/2020) di Mapolrestabes Medan.

Kombes Isir menjelaskan peran dari tersangka TS, selain membantu memasukkan korban ke dalam kardus, adalah mencoba menghilangkan jejak keterlibatan Jeffry dalam pembunuhan ini.

"TS juga berupaya untuk menghilangkan jejak dari pembunuhan yang dilakukan oleh anaknya," terang Isir.

Tek Sukfen pula yang menghubungi ibu Michael berinisial J untuk datang ke TKP.

Namun, Tek Sukfen memberitahukan kepada J bahwa Elvina tewas dibunuh oleh Michael.

"Lalu ibu Michael bersama pamannya datang ke TKP dan diberitahu bahwa anaknya (Michael) telah melakukan pembunuhan," jelas Isir.

Sementara itu, tersangka Michael akhirnya mengaku mendapat intimidasi dari Jeffry dan Tek Sukfen dalam kasus pembunuhan ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved